part 03 - pertemuan

Start from the beginning
                                    

Rencananya mereka akan jalan bareng ke sebuah pusat perbelanjaan di kota Bandung. Berhubung besok Minggu, jadi Alana dan Sasya memutuskan menginap di rumah Reyna. Sudah menjadi kebiasaan bagi ketiganya menginap dirumah secara bergilir . Kali ini giliran Reyna. Fasilitas dirumahnya hampir menyerupai hotel bintang 5 yang mewah dan sangat lengkap. Bahkan ada bioskop kecil di ruangan keluarga.

"Gue pulang duluan ya, mau ngambil baju terus pamit sama ortu", Alana menepuk pundak Reyna dan berjalan menuju mobilnya yang terparkir.

"Jangan lupa sediain makanan yang banyak buat kami ya Rey", ucap nya lagi.

Reyna mengacungkan jempolnya seraya meng-iyakan ucapan Alana.

"Kalau gitu keluarnya barengan aja nanti di persimpangan baru pisah gimana?", tawar Reyna.

"Yaudah yuk"

Akhirnya mereka sama-sama melajukan mobilnya melaju keluar gerbang. Posisi beriringan dengan Alana yang berada di depan, Reyna mengikuti dibelakang.

Begitu sampai di persimpangan Alana membunyikan klakson karena tiba-tiba ada motor sport hitam berhenti mendadak. Membuatnya mengerem dengan kaget.

*****
Di lain sisi Regan sedang berada di atas motornya bersama dengan ke 6 anggota intinya.

"Eh bro, Zargas nyari masalah lagi nih", kata Davi menunjukkan chat an nya bersama sang ketua Zargas - Arga.

Regan segera merebut dan membaca nya.

Arga
Gue tantang ketua kalian buat tawuran di tempat biasa. Ga dateng cupu gue anggep kalah. 16.45

Regan meremas ponsel Davi dengan kuat. Membuat teman-temannya meringis karena ketuanya itu kalau sedang marah mengerikan.

Dilemparnya ponsel Davi sembarang.
Hingga bunyi retakan terdengar, ya ponsel Davi pecah.

"Gue cabut", kata Regan.
"Soal ponsel nanti gue ganti terus langsung di paket in ke rumah lu Dav".

Ia segera mengambil motor sport nya di parkiran, segera melajukan motornya ugal-ugalan dengan kecepatan penuh. Tanpa terasa ditengah jalan motornya mendadak berhenti. Dan baru menyadari jika ia lupa mengisi bensin sebelum berangkat ke sekolah tadi. Terdengar bunyi klakson yang nyaring membuat nya menoleh kebelakang mendapati seorang cewek telah keluar dari mobilnya dengan tatapan tajam.

"Bisa bawa motor gak?!" Alana nyaris berteriak karena hari ini mood nya sedang buruk karena tamu bulanan datang tak diundang.

"Tuh liat" tunjuk Regan kearah spedometer tempat mengetahui bensin.

Alana mengalihkan pandangannya dan mendapati bahwa bensin cowok didepannya ini habis. Lalu ia menghela napas
"Kenapa ga diisi kalau abis?"
"Lupa", jawab Regan singkat, padat , jelas.

Sebenarnya dari tadi Reyna melihat kejadiannya, ia juga mengerem karena mobil Alana berhenti.

Dia melihat ke arah motor sport cowok itu dan menyipitkan mata seolah mengenal sosok itu tapi lupa dimana. Cowok itu memakai seragam tapi identitas sekolahnya tidak terlihat karena ia memakai jaket bertuliskan "GAVAZARS" dengan lambang zombi serta bendera hitam putih.

Di ulangnya bacaan itu sambil mengingat-ingat. Setelah beberapa menit berpikir akhirnya ia mengetahui bahwa itu geng motor yang menguasai sekolahnya-SMA GANTARA.

oh iya gue inget itu kan ketua geng yang dinginnya melebihi es batu, ucap Reyna dalam hati.

"Gausah banyak alasan", ketus Alana.

Regan tak menggubris ucapannya, mata nya beralih menatap kunci mobil yang ada di tangan Alana kemudian merampas nya. Membuat sang empunya berniat hendak mengambil kembali tapi sudah lebih dulu dijauhkan Regan.

"BALIKIN WOI KUNCI MOBIL GUE, JAMBRET TOLONGG", teriaknya.

Lantas, Regan langsung menutup mulutnya dan menggiring Alana menuju mobilnya. Tentu dia berontak. Tenaga nya kalah dengan Regan. Dan mereka sekarang berada di dalam mobil berdua.

Reyna yang menyaksikan pun memilih tidak ikut campur dan segera meninggalkan mobil Alana.

"LO TURUN SEKARANG DARI MOBIL GUE ATAU GUE HAJAR?!", sengit Alana, padahal ia juga tak berani melawan entah keajaiban dari mana ia berbicara seperti itu.

"Diem atau mulut lu yang bakal gue sumpal pakai bibir gue, hm?" ancam Regan.

Tampaknya ia berhasil membuat Alana bungkam dan tersenyum lebar. Dinyalakan mesin mobil dan segera pergi.

Tidak ada percakapan lagi hanya suara kendaraan yang terdengar sampai akhirnya memasuki sebuah komplek perumahan elite yang ada di Bandung.

Alana mengeryitkan kening kala Regan menghentikan mobilnya di depan perumahan yang paling besar diantara yang lain.

Regan pun turun dari mobil Alana diikuti si pemilik mobil. Matanya menjelajah ke dalam gerbang terdapat rumah bak kerajaan. Ini rumah siapa ya?batinnya.

Seolah tahu isi pikiran Alana , ia menjelaskan
"Ini rumah gue, thanks udah nebengin walaupun terpaksa".

Regan mengulurkan tangannya "Kenalin gue Regan, lu pasti tau geng Gavazars kan?"

Cewek itu mengangguk samar dan menyambut juluran tangan dengan ragu-ragu "G-gue Alana" ucapnya terbata-bata. Dibalas anggukan oleh cowok itu.

"Yaudah lu mau masuk dulu ketemu nyokap ga?" Tawarnya.

"Eh gausah gue juga mau pulang" lalu ia ingin beranjak dari tempatnya berdiri tapi sebuah tangan mencekal lengannya. Alana terkejut ternyata Regan.

"Lu cantik juga ya", godanya dengan senyuman lebar.

Cewek itu kelihatan salah tingkah. Ia yakin pasti wajahnya telah berubah menjadi kepiting rebut. alamak. Cepat -cepat dia melepaskan cekalan itu dan berjalan cepat menuju mobilnya. Melajukan tanpa berpamitan dengan si cowok yang tadi memujinya.

*
*
*
*
*

Nah guys maaf ya cerita di akhirnya agak kurang pas nanti author perbaiki lagi ya

Sebelumnya jangan lupa vote ya karena vote kalian penting banget

Update mungkin beberapa hari ke depan, author nya mau daftar sekolah dulu hehe doakan ya moga diterima di tempat yang aku mau:))

Yaudah sampai jumpa di update-an selanjutnya, tunggu aja ya.

papayyy.

NAREGAN Where stories live. Discover now