10

1K 85 8
                                    

Met Malam Selasa Guyyyssss !

Now Playing : IU - Love Poem

Happy Reading!

🌼

"Pulang bareng, yuk!"

Hanya tiga kata namun bisa membuatku diam tak berkutik. Bukan karena deg-degan, namun karena aku terkejut mendapat penawaran tiba-tiba. Bukan penawaran, lebih tepatnya perintah.

Kepalaku menoleh kaku menghadap seorang cowok yang menjulang tinggi di sampingku. Aku tersenyum kaku.

"Em...." Blank. Aku tidak tahu harus menjawab apa.

"Kelamaan, ayo."

Netraku membola melihat tanganku digenggam olehnya. Tidak biasanya Kak Dito berperilaku seperti ini denganku. Apalagi di lingkungan sekolah. Ya, cowok itu adalah Kak Dito.

Entah berapa lama aku terbengong hingga sekarang kami sudah sampai di parkiran bahan di samping motor Kak Dito. Ia berbalik menatapku sambil tersenyum lembut. Sejenak aku menahan napas. Tak dapat ku tampik bahwa Kak Dito memang sangat tampan.

Namun aku terlanjur jatuh pada Kak Raka. Haha, lelucon hidup yang sangat lucu.

"Ini helm nya." Kak Dito menyerahkan sebuah helm berwarna biru kepadaku.

"Kak Dito bawa helm dua?" Tanyaku heran.

Ia mengangguk "Sengaja bawa buat lo."

Seniat itu dia ingin pulang bersamaku sampai membawa helm khusus untukku. Untung saja Zifa sudah pulang lebih awal. Dan untungnya lagi parkiran sepi sekali. Aku melihat motor di samping motor Kak Dito. Aku memperhatikan motor tersebut sampai tak sadar bahwa Kak Dito juga memperhatikanku.

"Itu motornya Raka." 

"Eh." Aku terkejut lalu menggaruk tengkukku yang tidak gatal. Sedikit malu bahwa ternyata Kak Dito memperhatikanku.

"Udah?" Tanya Kak Dito ketika aku sudah menaiki motornya.

"Udah."

Saat motor Kak Dito melaju, aku sempat bertatapan dengan Kak Raka. Ia menatapku dengan tatapan datar. Sejenak aku merasa senang, namun aku urungkan karena mengingat aku sedang dibonceng Kak Dito.

Kak Dito mengendarai dengan kecepatan sedang. Aku hanya diam sambil memikirkan misiku yang sempat tertunda. Bukan, maksudnya misi yang aku undur, tak tahu kapan akan memulainya. Sebenarnya aku ingin, namun malu untuk menjalankannya. Mau ditaruh dimana wajahku nanti.

"Ra,"

Aku tersentak. "Ya?" jawabku sedikit keras.

"Lo punya pacar?"

Aku terkejut. Tidak menyangka kalau Kak Dito akan bertanya hal seperti itu kepadaku. Dengan ragu aku menggeleng.

"Sebenernya gue suka sama lo."

Kata-kata yang membuatku hampir jantungan. Walaupun dia mengatakannya dengan pelan, aku tetap masih mendengarnya. Aku memilih jalan aman, yaitu pura-pura tidak dengar.

Love Zone [ON GOING]Where stories live. Discover now