ARLE[on Going]

Part1

"Pagi mang asep," sapa Alea kepada satpam sekolah.

Mang Asep namanya, satpam sekolah yang sangat akrab dengan Alea, selalu bercanda gurau dengan Alea. Mereka akrab semenjak Alea masuk SMA pastinya.

Yang disukai mang Asep pada sosok Alea, dia itu cantik, tidak membeda-bedakan derajat, tidak sombong, tidak seperti gadis kaya pada umumnya.

"Pagi juga non Lea," balas mang Asep

"Mang Asep bangun nya jam berapa sih, kok bisa cepet ke sekolahnya? Padahal rumah mang Asep lebih jauh dari rumah Lea?" Tanya Alea bingung.

Mang Asep tersenyum, sudah Alea seperti itu, mengobrol dan bercanda gurau dengan Mang Asep di pagi hari.

"Jam 3 neng," ucap mang Asep menunjuk 4 jari.

"Mang Asep bikin Lea bingung dah, yang bener tu 4 atau 3?" balas Alea bingung.

Mang Asep tertawa. " Jam 2 neng."

"Ish, mang Asep mah gitu, udah tau otak Lea lemot, malah dibikin pusing. Tadi katanya 3 tapi jari nya nunjuk 4, sekarang 2, tau ah Lea kesel ama mang Asep, Lea masuk sekolah aja dah," kesal Alea dengan wajah cemberutnya.

mang Asep tertawa puas melihat raut kesal Alea. "Yaudah neng Lea ati ati kalo jalan, ntar kesandung masa lalu."

Alea menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "masa lalu yang mana mang? masa lalu Lea kan banyak, waktu kecil  Lea banyak masa lalu."

Mang Asep mengelus dada, lalu menghembuskan nafas kasar " Gapapa neng, neng Lea masuk aja deh, pasti capek berdiri terus."

Alea berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju "Mang Asep pinter, Lea tadi juga kesel ama mang Asep, terus mau masuk, tapi kenapa ga jadi."

Astaghfirullah kuatkanlah dan beri kesabaran pada mang Asep menghadapi manusia seperti Alea.

"Mang Asep kenapa?, kok kesel gitu? Harusnya kan Lea yang kesel?"

"Gapapa neng, masuk dah neng, mamang mau lanjut kerja," pasrah Mang Asep

"Ogheyy,Papay mang, semangat kerjanya," lanjut Alea.

"Iya neng," ucap mang Asep.

Alea mulai melangkahkan kaki menuju kelas. Di sepanjang perjalanan menuju kelas, Alea terus saja tersenyum dan menyapa semua yang Alea lihat.

Brakkkk....

"Argghhh, s-sakittt, " ringis Alea setelah ada yang menabraknya.

"Kalo jalan tu pake mata, jalan kok pake dengkul," ucap orang yang menabrak Alea.

"Jalan tu pake kaki lah, kalo mata mah buat liat," balas Alea

Tunggu tunggu, kenapa jadi dia yang marah?, harus nya kan Lea yang marah?, lalu kenapa Alea malah menanggapi omongannya?

Alea mendongakkan kepala melihat siapa yang menabraknya barusan.

"ARSHAKA," teriak Alea.

Arshaka Bayu Pramata! Anak pemilik sekolah, kapten basket, dan juga most wanted di Sekolah. Arshaka tampan, banyak yang menyukainya, tentu saja, selain jadi most wanted di Sekolah, Arshaka juga sangat cerdas dalam semua mata pelajaran, tidak seperti Alea. Wkwk

Arshaka menaikkan satu alisnya, menanyakan apa pada Alea.

"Pasti Shaka sengaja kan nabrak Lea," tuduh Alea.

"Dih ngapain juga gua nabrak lo, yang ada lo yang sengaja nabrak gua, caper kan lo," tuduh Arshaka.

"Emang dikira Lea ini apaan, Lea kan kesel ama Shaka, ngapain Lea sengaja nabrak Shaka?"