29. Pertemuan Kedua

10.6K 817 16
                                    

Punya IG?
Mutualan yuk!
IG baru saya sangat flop yeorobun:(
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Harka ... Lo kemana sih!" Linka mondar-mandir di ruang tengah kontrakan sambil sesekali mengecek layar ponselnya yang tak kunjung memberi isyarat adanya notifikasi yang masuk.

Dari menghilangnya Harka dari Kopi Mimpi yang berlangsung kurang lebih tiga jam yang lalu cowok itu tak kunjung membalas pesannya, tak mengangkat telepon, bahkan nomernya tidak diaktifkan. Harka benar-benar menghilang dan Linka tak tau bagaimana kondisi cowok itu sekarang.

Bunda sempat bertanya beberapa jam lalu, mengapa Harka tak kunjung pulang, hal itu membuat Linka semakin panik dan mau tak mau juga harus berbohong mengatakan bahwa Harka ada di tempatnya.

Linka juga tak kunjung mendapat kabar dari Jenny maupun Arif yang sama-sama berusaha menghubungi cowok itu. Harka benar-benar tak menggubris ketiganya lagi.

Linka tau, Harka pasti sangat sedih. Dari cara cowok itu menangis, dan meninggalkan mereka semua, Linka dapat melihat pundak Harka yang menurun. Merasa lelah dan kecewa, Linka menyayanginya, bagaimanapun juga Harka sudah menjadi bagian dari hidupnya.

" Harka ... lo di mana sih."

**

Harka berjalan seorang diri menyusuri trotoar gelap di tengah kota yang mungkin ... cukup jauh dari titik awal ia berada.

Sekarang sudah pukul sembilan malam, cowok itu tak berniat untuk pulang atau bahkan membalas semua pesan yang Linka kirimkan padanya.

Entahlah, Harka tak tau harus kemana. Cowok itu hanya ... perlu sendirian.

Dulu, ada hal yang membuatnya merasa bersyukur tak memilik sosok ayah dalam hidupnya.

Menyedihkan rasanya mendengar cerita dari teman-temannya ketika mereka bercerita bahwa orang tau mereka bertengkar, orang tua mereka berselingkuh, atau bahkan bercerai. Meski Harka tau semua tidaklah menyenangkan, Harka tak perlu khawatir, semua tak akan terjadi padanya.

Lalu untuk hari ini, semua benar-benar diluar dugaan.

Harka yakin jika Bian telah mengetahui semua, cowok itu pasti telah mendengar bagaimana Linka akhirnya berterus terang mengenai kehadirannya.

Lalu mengapa, Bian masih memilih Hani untuk kembali ke dalam kehidupannya.

Harka pikir jika Bian benar-benar, ia akan bersyukur karena ia tak sebodoh Bian.

Cowok membungkuk, kedua tangannya menyangga pada lutut sambil menoleh ke sana kemari. Gawat, cowok itu tersesat. Harka kemudian berdiri tegak, lalu menyalakan ponsel. Sengaja mematikan daya supaya tak terganggu oleh orang-orang yang kemungkinan besar tengah mencari-cari keberadaanya.

Harka mendesah kesal, lalu memilih duduk di pinggir jalan yang sepi sambil menekuk kedua kakinya. Bohong jika cowok itu tak merasa kelelahan.

Lalu, ketika Harka masih terdiam bersama pikirannya yang kacau balau, sebuah cahaya tiba-tiba muncul dari arah samping kiri. Harka menoleh dan mendapati dua orang dengan masing-masing motor yang sudah di modifikasi sedemikian rupa serta kenalpot obrong-obrong perusak suasana hati tengah melaju pelan dan berhenti tepat di sampingnya.

Salah satu pengendara motor melepaskan helm, hal itu membuat Harka bisa melihat wajahnya. Cowok berwajah sangat dengan piercing di telinga kiri dan rambut blonde ala Korea. Jika cowok itu tidak punya tampang sekelas member Harta Karun dari negri seberang, pasti sudah dikira mantan personil KangenBand.

Finding Daddy (END)Where stories live. Discover now