28. She's Back!

11.4K 867 51
                                    

🌚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Hah?" Meskipun perasaan Bian mengatakan bahwa semua benar, nyatanya, cowok itu hanya mampu merespon dengan apa yang Linka duga.

"Gue tau, gue kayak orang gila ngomongin ini semua."

"Tapi gue sama Harka hampir beberapa bulan ini nyariin pemilik cincin itu."

"Sampe akhirnya Harka lihat poster DC secara nggak sengaja dan dia datang sendiri ke sini, sampe akhirnya dia digebukin."

"Semuanya juga udah tau ini, bahkan Bobby dan June juga."

Linka mengakhiri pembicaraannya begitu melihat Bian yang secara tiba-tiba menunduk sambil mengurut pangkal hidungnya. "Bian, Bian. Maaf kalo ini bikin lo pusing!"

"Mending sekarang lo istirahat dan jangan pikirin semuanya. Maafin gue ya?"

Bian menolak, lalu menatap kedua mata Linka serius. "Linka ..."

"Ya?"

"Kenapa lo percaya?"

Linka tak menjawab, hal itu menjadi peluang bagi Bian untuk kembali meneruskan perkataannya.

Jujur, untuk apa yang terjadi sebenarnya semua memang diluar dugaan, secara logika semua begitu tak masuk akal, namun jauh dalam hati Bian ... ada bagian di sana yang telah lama hilang kini terisi kembali ketika mendengarnya.

"Waktu itu, Harka juga bilang ke gue. Tapi dia nggak ngasih tau semuanya--"

"Dan itu bikin gue sakit hati."

"Kenapa?"

"Apa lo percaya sama Harka karena kasian?"

Linka menggeleng kuat. "Nggak, dia anak gue meskipun itu baru terjadi entah lima atau sepuluh tahun kedepan ... gue tau kalo dia nggak bohong. Gue emang nggak punya orang tua ..." Linka menjeda kalimatnya, lalu menunduk dengan raut wajah cewek itu berubah sendu. "Tapi gue tau kok, kalo ibu dan anaknya itu punya ikatan yang kuat."

Cewek itu kemudian kembali mendongakkan kepala. "Harka ... nggak ngasih tau semuanya?"

Bian membenarkan, mengingat bagaimana Harka memang tak mengatakan bahwa dirinyalah yang cowok itu ceritakan. "Harka nggak bilang, kalo gue ... yang dia maksud."

"Kenapa gue bisa sakit hati?" Bian bertanya dengan ekspresi nanar.

"Gue terus-terusan penasaran. Kenapa bisa gitu?"

"Dan ... setelah lo bilang semuanya, kenapa gue bahagia?"

Linka menatap cowok itu, hatinya terasa menghangat untuk beberapa saat. Apa ia berhasil?

"Bian."

"Apa gue jug---"

"Bian!"

Belum selesai Bian bicara, secara mengejutkan, June menggedor-gedor pintu rumahnya secara brutal sambil berteriak lantang.

"BIAN BUKA PINTUNYA!"

Bian dan Linka kompak saling berpandangan, lalu cowok itu langsung berdiri dan membuka pintu, hanya untuk disambut oleh wajah June yang memerah dengan sorot kemarahan di matanya.

"June?" Bian tak mengerti, terlebih lagi June terlihat sangat marah. "Kenapa?"

June melirik Linka sesaat sebelum mengatakan sesuatu. "Lo harus turun sekarang."

"Ada apa sebenarnya?"

"Cewek itu datang lagi."

"Siapa?"

Finding Daddy (END)Where stories live. Discover now