4. Mama's Ex-boyfriend

17.8K 1.2K 18
                                    

🌚
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, dan tujuan Harka datang ke masa ini, Linka tak mau terlalu serius memikirkan. Hal itu hanya membuat Harka semakin murung dan terbawa suasana. Maka dari itu, ia bermaksud mengajak Harka keluar dan mengabulkan keinginannya yang sempat tertunda.

Cowok itu sempat ingin makan nasi goreng.

Harka tentu memanfaatkan momen ini untuk makan sepuasnya, karena Linka sudah percaya bahwa Harka adalah anaknya di masa depan, tentu sudah menjadi tanggung jawab cewek itu jika Harka mengalami masalah mengenai perutnya yang keroncongan.

"Berarti besok kita belanja?" tanya Harka begitu dua porsi nasi goreng dan sepiring tempe mendoan telah tersedia di hadapannya.

"Gue sih, oke. Tapi ntar, nunggu pulang sekolah, lo bisa kan nunggu bentar di panti?" Harka hanya mengangguk dan mulai menyantap nasinya suapan demi suapan.

Linka ikut memakan hidangannya, sampai tidak sadar bahwa seseorang menarik perhatian Harka. Seseorang yang baru datang untuk mengantre di antrean paling belakang bersama seorang cewek.

"Itu kan Om Gilang." Linka tersedak air liurnya sendiri.

"Hah, mana?!"

"Tuh." Harka menunjuk sepasang kekasih yang sedang mengantre, tidak salah lagi itu Gilang bersama Lia. Apa yang dilakukan dua orang itu di sini. Biasanya kaum bangsawan kan nggak level sama makanan para jelata.

Linka terlihat biasa saja, namun tak bisa dipungkiri bahwa jantungnya berdetak lebih cepat saat ini. Untuk menutupi hal itu, ia menyendokkan banyak-banyak nasi kedalam mulutnya. Namun hal yang tentu membuat Linka lebih terkejut dari kehadiran Gilang adalah ... bagaimana Harka bisa mengenalnya?

"Lo ... kenal dia?"

"Kenal, dia kan mantan Mama," jawab Harka enteng.

"L-lo tau?!"

"Tau, dulu gue ngira kalo dia Papa. Tapi kok nggak ada mirip-miripnya."

"Gue kira hubungan gue bakal berakhir tuntas beneran, ternyata masih ada lanjutannya ya ..."

Harka mendecih. "Om Gilang kan pernah mau nikahin Mama, tapi Mama sendiri yang nggak mau."

"Hah?!"

"Hu'um."

"N-nikah, ama gue?" Linka kembali memastikan.

"Hu'um."

"Dia nggak nikah sama Lia?"

"Nggak tau, Mama tanya aja sama dia kenapa Om Gilang nanti nggak nikah sama Tante Lia, tapi malah maunya nikahin Mama yang udah punya buntut satu," kata Harka sambil mengangkat telunjuknya.

"Ck, kalo ujung-ujungnya ngajakin nikah ngapain putus coba, cowok emang plin-plan. Giliran mantannya udah cakep aja balik lagi, untung gue nggak mau!"

Harka hanya mengangguk-angguk lucu dengan pipi yang masih menggembung penuh akan makanan.

"Tapi, ada hikmahnya tau, Ma."

"Hikmah?"

"Kalo Mama nggak putus sama Om Gilang, terus kalian kawin, percuma jadinya juga bukan jadi gue ... jadi orang lain."

"Maksud lo?"

"Astaga, goblok banget."

"HARKA! Benar-benar nih anak. Gue emak lo ya, meskipun nanti di masa depan!" Linka nggak terima.

Finding Daddy (END)Where stories live. Discover now