12. Titik Terang

12.1K 928 8
                                    


Akibat dirawat di rumah sakit padahal tidak sakit, beberapa hari yang lalu, kini Linka sakit betulan. Anehnya, Jenny tidak begitu. Cewek itu malah semakin sehat dan bahagia semenjak berpacaran dengan Arif.

Mungkin karena mereka sempat mengecek hasil cuitan Jenny di Twitter  yang beberapa hari lalu mereka buat. Namun, alih-alih mendapat jawaban, mereka justru menuai komentar tak mengenakan.

Memang ada benarnya sih, yang punya cincin serupa bukan hanya satu atau dua orang.

Melihat itu semua, Linka jadi stress. Sedangkan Harka hanya pasrah, memang mungkin bukan cara yang tepat.

Dan sekarang, karena cowok itu ada di kontrakan, Harka lah yang bertanggung jawab merawat Linka sementara waktu.

"Nggak panas lagi, gue mau keluar bentar, mau titip?" Harka meletakkan kain bekas mengompres Linka ke dalam baskom berisi air.

"Mau kemana?" Linka menjawab dengan suara serak sebelum akhirnya cewek itu batuk-batuk untuk menjernihkan pita suaranya.

"Nggak tau. Sekalian aja mau titip apa?""

"Titip air sama susu beruang ya ..."

Harka mengangguk, lalu berdiri dan meninggalkan Linka menuju minimarket.

Setelah sampai di sana, cowok itu langsung menuju kulkas untuk mengambil dua botol air dan sekaleng susu steril tanpa menggunakan keranjang.

Saat membayar di kasir, rupanya cowok itu harus menerima kembalian berupa uang koin. Harka hendak protes, namun batal begitu tiba-tiba pikirannya diserang keraguan. Cowok itu kemudian memilih langsung keluar minimarket dan duduk di kursi yang tersedia di sana untuk menghitung uang kembalian.

Saat hendak berdiri dan meninggalkan tempatnya, tanpa sengaja mata Harka menangkap sebuah objek yang mengundangnya untuk memperhatikannya lebih lama. Sebuah poster yang tertempel di kaca minimarket.

Special Perfomance:
The Project
Tonight
1th Anniversary Dream's Coffe
190919

Begitulah keterangan yang tertera di pojok paling bawah poster tersebut.

Harka menelan ludah begitu menyadari sesuatu dari sebuah poster promosi cafe yang ia lihat tertempel di kaca minimarket.

Di brosur, ada sebuah foto yang Harka yakin adalah seseorang yang tengah bernyanyi, sambil menggenggam sebuah microphone. Gambar tersebut diambil dari atas, tak jauh dari posisi kepala sang penyanyi. Hal yang membuat Harka tak percaya adalah, cincin yang melingkar di jari pria itu. Cincin dengan ukiran B dan N yang nampak jelas terlihat oleh sorot lampu.

Sayangnya, wajah pria itu tak terlihat. Akibat lampu yang menyorot lebih kearah microphone dan tangan, daripada wajahnya.

Poster ini telah tertempel di sana sejak dua tahun yang lalu. Meskipun begitu, Harka telah menyimpan rapat-rapat nama tempat yang harus ia datangi setelah ini. Setelah ia mengatakan apa yang ia lihat pada Linka.

**

"Dream's Coffe, gue tau tempatnya!" Jenny berseru begitu Harka selesai menceritakan apa yang dilihatnya tadi.

"Jadi lo tau tempatnya?"

Jenny mengangguk begitu mendengar pertanyaan Linka.

Cewek itu memang sudah berada di tempat ini, sebelum Harka pulang dari minimarket. Jenny lumayan sering mampir jika ada waktu. Jadi jika Jenny tiba-tiba muncul di kontrakan tanpa mengatakan apapun, Linka akan menerimanya dengan senang hati.

Finding Daddy (END)Where stories live. Discover now