3. Tiba-tiba Tsukishima Datang

695 86 7
                                    

Ushijima melangkah mendekati (Name), dan merampas dasi itu. "Wanita nakal ini. Siapa yang mengajarimu?"

(Name) mendengus. "Kau."

Ushijima mendorong (Name) berbaring di ranjang begitu selesai mengikat kedua tangan perempuan itu menggunakan dasinya. Saling menatap untuk beberapa saat sebelum akhirnya bibir mereka saling memagut.

"Good kisser," bisik (Name) di depan bibir Ushijima.

"Am I?"

"Mhm," mereka kembali berciuman, dengan Ushijima yang selalu mendominasi. Terkadang, (Name) kewalahan mengimbangi permainan lelaki di atasnya itu.

(Name) mengerang saat bibir Ushijima mulai memperluas jajahannya. Turun ke leher, hingga berhenti di dadanya. Tangan lelaki itu bergerak menahan kedua tangan (Name) yang saling menggenggam, lalu membelainya sampai batas pinggang (Name).

Perlahan-lahan Ushijima membuka kancing kemeja yang (Name) kenakkan menggunakan gigi-giginya. Membuat (Name) kian bergetar dan panas dingin. Hembusan nafas Ushijima yang hangat, membuat area sensitifnya mulai membasah.

"Wakatoshi," (Name) melenguh, lalu membasahi bibirnya yang mulai kering. Ia kembali mendesah, merasakan sensasi gelitikan bibir Ushijima di dadanya yang terasa hingga perutnya.

Lidah basah Ushijima menyapu puncak dada (Name) yang menegang. Semakin kencang (Name) mengerang, semakin gencar juga Ushijima menjahilinya.

"Wakatoshi,"

"Hm?" Ushijima menggigit pelan nipple (Name), dan kembali memberikan ciuman singkat pada bibir nya. "Apa?"

"Untie me!" pintanya dengan nada frustasi.

"Kamu yang minta diikat."

(Name) mengangkat kepalanya, mengecup dan menghisap leher Ushijima hingga tercetak bekas kemerahan di sana. Matanya kembali menatap mata Ushijima. "Ayolah. Aku memohon padamu! Tangan ku gatal mengusap rambutmu saat lidahmu menjangkau seluruh tubuhku!"

Ushijima menarik seringainya. Tangannya bergerak mencengkeram rahang (Name). "Alright then," dan dengan tangan kirinya, lelaki itu bergerak melepaskan ikatan pada tangan (Name).

Begitu ikatan itu terlepas, (Name) dengan cepat mengubah posisi. Tubuhnya menduduki perut bawah Ushijima, dan tangannya yang bergerak turun dari dada hingga perut berotot lelaki tersebut.

Terdengar kekehan renyah Ushijima yang spontan membuat (Name) menahan tawanya.

"Licik,"

(Name) menarik senyum seduktif sambil mencondongkan tubuhnya ke arah lelaki itu. "Aku yang memimpin kali ini,"

"Okay, kamu bisa memimpin kali ini. Ayo, lakukan," Ushijima meninggikuan bantalnya agar bisa melihat jelas apa yang akan (Name) lakukan.

Dan di detik itu juga, erangan berat lelaki itu lolos. Tangannya secara spontan menyisir rambut (Name), menatap sayu perempuan itu yang tengah sibuk memberikan kecupan dan lumatan sensual di tubuhnya. Beberapa tanda kemerahan tercetak di dada Ushijima, dan (Name) perlahan turun hingga perut Ushijima. Mati-matian Ushijima menahan desahannya. Tetapi itu justru memancing (Name) untuk menjadi lebih gencar menjahili Ushijima, yang justru membuat suara lelaki itu terdengar begitu seksi.

(Name) menelan saliva nya ketika tangannya bergerak perlahan membuka handuk yang masih tetap pada posisinya meski sedikit tersingkap. Dengan gerakan lembut, (Name) menggenggam kejantanan Ushijima yang menegang. (Name) bisa merasakan, sensasi hangat dan juga urat yang menonjol, membuatnya seketika pening.

Miracle in December Where stories live. Discover now