1. Keributan di Markas Shiratorizawa

972 119 9
                                    

Hai! Saya istrinya Suna. This is the chapter 1. Ini adalah fanfiction OOC dan mengandung adegan dewasa yang dewasa banget, gue ingetin lagi ya! Jadi yang under age bisa baca nanti kalau udah legal (◕ᴗ◕✿)
Tapi kalau nekat, ya udah terserah lu deh ( ꈍᴗꈍ)
Yang penting kalian vote dan comment ya 💖

Happy reading! 😗💖

◖⚆ᴥ⚆◗

Untuk kesekian kalinya (Name) menggeram kesal dengan bantal yang menutupi kepalanya. Entah sekeras apa suara di luar kamarnya sampai bisa menembus ke dalam, mengganggu paginya yang bahkan ia belum cukup tidur itu.

Meski begitu, (Name) tetap memaksa matanya untuk menutup kembali. Namun seseorang membuka pintu kamarnya, membuat (Name) menyingkirkan bantal yang ia gunakan untuk meminimalisir suara keributan di luar sana.

"Ck, di luar ada apa sih?!" gerutu (Name) pada lelaki bertubuh tegap yang duduk di ranjangnya.

"Hanya Kuroo dan Tendou. Mereka sedang membuat sarapan."

"Seriously, kau serahkan urusan dapur pada mereka?"

Lelaki itu hanya mengendikkan bahu,  dengan senyum tipis tercetak di bibirnya.

(Name) kemudian terbangun, menerima vitamin dan air putih yang lelaki itu bawakan.

"Mika belum kembali?" tanya (Name).

"Dia akan meninggalkan Seoul keesokan harinya."

"Tsukishima juga?"

"Ya. Minum vitaminnya. Aku akan bawakan sarapan untukmu."

(Name) dengan cepat menelan kedua pil yang setiap hari ia konsumsi itu, dan beranjak dari ranjang usai meminum air putihnya.

"Aku ikut. Ayo sarapan bersama."

"Kau tidak mau tidur lagi?"

"Ng, no."

Lelaki itu bangkit. "Okay. Aku akan menghajar dua anak itu karena sudah membuat Tuan Putriku terbangun dengan perasaan kesal seperti ini." tangannya menyelinap melingkari pinggang (Name), dan mengusap pipi gadis itu perlahan.

"Ck, itu sangat tidak diperlukan, Ushijima." lelaki itu kemudian mendaratkan ciuman di bibir (Name), memagutnya untuk beberapa saat sebelum mereka memutuskan untuk turun ke ruang makan.

◖⚆ᴥ⚆◗

"See?! Kau memang tidak bakat menggoreng, Tendou brengsek!"

"Stress. Ngapain goreng bacon pakai minyak sebanyak itu?" Bokuto menggelengkan kepalanya, kemudian duduk di kursi bar.

Tendou merotasi bola matanya, mematikan kompor, dan memindah bacon di penggorengannya ke penggorengan milik Kuroo. "Fine! Kau yang goreng untuk semuanya, brengsek!"

Bokuto reflek terkekeh, dan memandang Tendou yang memilih duduk disampingnya setelah adu tendang dengan Kuroo.

Selagi menunggu Kuroo menggoreng sebagian bacon yang ada di kulkas, Tendou dan Bokuto hanya mengobrol ringan sambil memakan camilan yang ada.  Belum ada 2 menit berlalu, dua orang yang baru saja datang bergabung dengan mereka.

Miracle in December Where stories live. Discover now