2. Alisa Haiba

727 91 1
                                    

"Aku benar-benar tidak habis pikir dengan Kuroo. Padahal di awal dia yang selalu membicarakan tentang pernikahan. Tapi karena aku masih ingin berkarir, makanya aku bilang tunggu 4 atau 5 tahun lagi. Begitu aku sudah siap, dia justru selalu mengalihkan pembicaraan dan berakhir telanjang. Fuck! Apa ini karma? Lalu bagaimana denganmu dan Ushijima, (Name)?"

(Name) yang semula melihat-lihat apa yang ada di store itu spontan menoleh pada Alisa. "Apa?"

Alisa merotasi bola matanya. "Kau! Dengan Ushijima! Hei, kalian pasti sudah sering melakukannya kan? Ugh! Dari postur tubuhnya saja aku tau dia pus,"

(Name) dengan cepat membekap Alisa dan memelototinya. "Itu tidak perlu dikatakan di sini,"

"Pleasure," sambung Alisa begitu dia berhasil melepaskan bekapan itu. "Duh, itu bukan hal yang harus dirahasiakan, (Name). Just tell me! Mustahil kalian bersama selama 4 tahun, tapi tidak terjadi apa-apa."

"Memang terjadi apa? Aku dan Ushijima memang belum melakukannya." (Name) mengendikkan bahunya.

"What?! Kau bercanda kan?!"

"Buat apa aku bercanda?Ngomong-Ngomong, kenapa kita ke store lingerie sih?! Kau mau menghabiskan malam panas berapa hari dengan Tetsurou sampai membeli lingerie sebanyak itu?" ledek (Name) sambil menunjuk keranjang yang Alisa bawa.

"Lupakan aku dan Kuroo! Kau, harus menceritakan semuanya padaku!" Alisa berjalan cepat mendekati (Name).

"Cerita apa? Ck!"

"Bagaimana bisa?! Ushijima, dia gay?"

"Yeah. Dia sering bermesraan dengan Satori di hadapan ku. Brengsek!"

Alisa membelalak. "For real?!"

Seketika (Name) terkekeh geli melihat raut terkejut Alisa. "Aku bercanda. Dia straight, dan dia masih suka melihatku telanjang."

"Kurang ajar! Lalu, alasan apa yang membuat kalian belum melakukannya?"

"Tidak bagus jika kita membicarakannya di sini, Alisa."

"Katakan! Tidak ada orang di dekat kita! Bisik-bisik saja!" paksa perempuan itu. "Hebat sekali dia bisa menahan hasrat sampai 4 tahun lamanya!" sambungnya dengan nada rendah.

"Ya, tidak terlalu hebat sih. Kalau dia sedang turn on, kita hanya sampai tahap petting,"

Alisa secara spontan menghapus ekspresi penasarannya. "Unbelievable! Hanya petting?! Selama 4 tahun?!"

"Yeah, dan itu tidak buruk juga."

"Itu buruk bodoh!" potong Alisa kini mulai kesal. Tangannya dengan asal mengambil lagi beberapa lingerie yang tergantung, lantas memasukkannya ke dalam keranjang. "Malam ini, mau tidak mau kalian harus melakukannya! Dokumentasikan jika perlu agar aku percaya!"

"Alisa! Yang benar saja kamu!" protes (Name) seraya menahan tangan perempuan itu.

"Then?! Kalian akan terus seperti ini? Kalian ini sebenarnya serius berhubungan tidak sih?!"

"Hubunganku dengan Wakatoshi tidak sespesial yang kau kira. Dia ketua ku, dan aku hanya salah satu anggota tim nya."

"Yes! Tapi kalian saling mencintai! Tatapan kalian tidak bisa berbohong. Sekarang bawa ini ke kasir, aku yang bayar!" Alisa menyerahkan keranjang yang ia bawa pada (Name), dan mendorong (Name) menuju kasir. Tak peduli perempuan itu menggerutu maupun menolaknya.

Setelah membayar semua barang yang Alisa ambil, mereka berdua lantas beralih memasuki sebuah jewelry store yang lokasinya tak jauh dari store pertama yang mereka datangi. (Name) hanya bisa menurut, dan mengikuti kemana saja Alisa pergi.

Miracle in December Where stories live. Discover now