|20| BagasRara (Flash back II)

Start from the beginning
                                    

Rara berlari ke kamar mandi membuat Wulan lagi lagi menatap heran. Gadis itu ikut turun melihat apa yang terjadi. Di depan wastafel Rara tengah membasuh wajahnya dengan air, lalu meliriknya sekilas.

"Aku pulang aja ya, kamu kayanya sakit" ucap Wulan.

"Cepat sembuh, Rara. Aku pulang dulu" pamitnya berbalik mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar luas itu.

Di kamar mandi, Rara terdiam meski saat ini perasaannya resah. Ia mendudukkan tubuhnya di atas toilet, pikirannya takut hal itu benar terjadi padanya.

"Hahah, Rara kayanya cuma masuk angin" ucapnya tertawa hambar.

Namun kemudian tawnya berganti dengan wajah takut.

"Gak mungkin"

🍬🍬

"Rara berangkat sendiri ya, Pah Mah" pamit Rara berdiri di depan Aldi dan Viona.

"Naik?" tanya Viona.

Rara tersenyum tipis. "Sepeda"

"Sepeda kamu kan rusak lama gak dipakai" ucap Aldi.

"Sama Papa aja, kalau gak minta antar satpam" ujar Viona.

Rara menggeleng kecil. "Yaudah Rara jalan kaki, sekali kali" balasnya sambil menenteng tas

"Emang kamu berani?" Aldi mengangkat alisnya.

"Berani lah. Bay Pah Mah" pamitnya lagi lalu mencium pipi kedua orangtua nya dan berjalan keluar.

Ia mengenggam erat tali tasnya ketika berada di dalam bus. Jika jalan kaki akan membutuhkan waktu yang lama untuk sampai ke sekolah, lagi pula ia malas minta antar Aldi ataupun satpamnya. Pertama kalinya naik angkutan umum ini tidak terlalu buruk, hanya saja bau badan orang orang di sekitarnya sedikit membuat perutnya mual. Bau keringat.

"Rara"

Seruan seseorang di belakangnya membuat Rara menoleh, ekspresinya berubah datar dan tajam. Tanpa berucap ia kembali menghadap depan. Semoga bus ini cepat sampai.

"Kamu tumben naik angkot"

"Ra--"

"Berisik!" potong Rara sarkas.

Orang itu diam menatap perempuan di depannya lurus. Menghela nafas berat, ia melepas jaketnya dan memakaikan ke tubuh Rara.

"Asap rokok bisa bikin baju bau, pakai aja" ucapnya begitu melihat mulut Rara yang hendak terbuka.

"Gak mau pakai jaket murahan kaya gini" balas Rara sinis.

"Smp Askara! Smp Askara!" seru kenek bus bersamaan dengan berhentinya bus ini.

Rara segera membayar dan turun dari bus kemudian berlari masuk ke dalam. Jaket di pundaknya masih ada, ia lupa memberikannya ke yang punya.

Perempuan itu mencium aroma lavender dari jaket ini, aroma yang dirinya suka. Jeket ini bersih dan wangi. Kakinya berhenti di depan kelas lalu membalikkan badannya melihat seseorang yang baru saja turun dari bus tadi.

BagasRara [END]Where stories live. Discover now