Fifty Nine💥 ➹ Her Name Is Karina

986 133 21
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, akhirnya sampai di tanah kelahirannya. Taeyong yang berjalan keluar menuju pintu utama bandara, tidak ada satupun orang yang tidak melihat aneh kearah Taeyong. Pria dengan jaket denim, pundaknya dipakai untuk menggendong tas lainnya, salah satu tangannya untuk menarik koper, dan tangan lainnya lagi? Dipakai untuk menggendong seorang bayi?!

Entah apa yang dipikirkan orang-orang itu yang sedang memandang Taeyong aneh. Apa salahnya seorang pria menggendong bayi? Ini bayi manusia hey, bukan bayi kelelawar.

Taeyong sendiri bagaimana? Apakah risih? Jawabannya iya. Tetapi itu tidak menjadi ia lebih cepat menghindar dari mereka, justru ia tambah memelankan langkahnya dan dilihat satu-satu orang yang menatap dirinya aneh.

"Ada apa? Saya membawa bayi manusia, bukan bayi kelelawar." Ketus Taeyong pada salah satu orang yang lebih, lebih, lebih memandang aneh ke Taeyong. Dan yeah, orang itu cepat-cepat berbalik badan dan melanjutkan perjalanannya.

Taeyong berucap sedikit keras, jadi bukan orang itu saja yang mendengar. Orang lain juga ikut mendengarnya. Dan setelah Taeyong berucap seperti itu, tidak ada lagi yang memandang Taeyong aneh.

Taeyong sudah keluar dari bandara. Ia sudah ditunggu oleh sopir yang lainnya, bukan sopir yang saat masih di China. Sopir yang masih di China rupanya disuruh kembali oleh Ayahnya Taeyong untuk mengantar manajer lainnya. Alhasil ia tidak ikut pulang ke Korea bersama Taeyong.

"Permisi, tuan Jo?" Tanya Taeyong memecah lamunan sopir yang sedari tadi berada didalam tetapi kaca mobil terbuka. Ia menoleh, "Oh ya benar. Anda tuan Lee Taeyong?" Taeyong mengangguk.

Sang sopir langsung keluar dari kursi depan dan membuka pintu kursi belakang. Mempersilahkan masuk Taeyong.

Selama perjalanan, sedikit sunyi. Tentu saja mereka berdua baru kenal beberapa menit lalu, makanya didalam mobil hanya terdengar deru angin.

Si sopir melirik Taeyong dari spion atas, dan menatapnya aneh. Ya, sama persis seperti orang lalu-lalang di bandara tadi.

Bukan hanya melirik aneh pada bayi yang masih digendong, tetapi melirik baju yang dikenakan Taeyong juga. Apa-apaan? Seorang manajer, tetapi pakaian seperti mahasiswa. Yeah, menolak tua.

Ada istilah 'malu bertanya sesat dijalan', akhirnya si sopir yang kepo ini memberanikan diri bertanya pada Taeyong. "M-maaf tuan, saya mau bertanya. Itu bayi siapa ya?" Tanya sopir gugup.

Taeyong mengangkat kepalanya, "Ini bayi asalnya dari China, saya angkat menjadi anak. Dia sudah tidak punya orang tua. Ibunya meninggal, Ayahnya entahlah kemana."

Dan setelah Taeyong menjawab dengan detail, akhirnya si sopir bisa tidur tenang.

Eh kan lagi nyupir.

"Oh seperti itu, tuan sangat baik. Semoga bayinya bisa tumbuh dengan sehat." Taeyong mengangguk tersenyum menanggapi si sopir.

Mobil kembali hening, hingga seorang ibu-ibu menyebrang begitu saja, tidak menoleh kanan kiri terlebih dahulu. Hampir saja ditabrak oleh mobil yang sedang dikendarai ini. Tetapi mungkin karena shock, ibu itu terjatuh sembari memeluk sesuatu entah apa itu.

Si sopir dan Taeyong sama-sama terkejut. Bedanya si sopir langsung mengklakson kesal dan menyuruh ibu-ibu itu pergi. Ibu tidak dikenal itu langsung berdiri dan menuju kaca belakang mobil tepat dimana Taeyong duduk di deretan kursinya.

Taeyong segera membuka kaca mobilnya dan tidak ada jeda sedetik, ibu itu menyerahkan sesuatu yang sebelumnya dipeluk, kepada Taeyong.

"CEPAT TUTUP KACA MOBILNYA!" Katanya dengan ditekankan. Ibu itu kembali berlari. Taeyong menurut pada ibu itu, menutup kaca mobilnya kembali. Tidak lama, ada segerombolan lelaki yang berlari lebih kencang dari ibu itu ke arah yang sama.

Never Quiet Down || NCT Dream x AESPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang