Thirty Five💥

802 132 10
                                    

"Assalamu'alaikum!! Ada yang kangen aku gak?" Giselle merentangkan tangannya saat masuk lewat pintu utama.

"Gamauu gasuka gelayyy!!!" Jaemin.

"Ihh gamauuu!!!" Mark.

"Kok abang gue jadi kayak uke gini ya?" Winter langsung dicubit paha nya sama Mark. "Aww sakit tauukk!!"

"Lu ngomong sembarangan baek!"

"Eh mon maap gua ngucap salam gak dibales. Dosa ditanggung sendiri ya gais." Ujar Giselle sambil menaruh bungkus nasi goreng ke meja makan.

"Assalamu'alaikum ya ummi, ya abbi~" Sekarang Jeno baru masuk sambil melempar tangkap kunci motornya sambil membuka jaket kulitnya.

"Waalaikumsalam ya akhi, ya ukhtie~" Jawab sekeluarga.

"Btw abbi nya ada nih." Renjun merangkul Ayah Tiway. "Ummi nya mana?" Lanjutnya.

Spontan si Ayah Tiway ngejitak kepala anak sulung urutan keduanya.

"Iya, Yah. Kita kagak punya Mama, Yah?" Tanya Ningning sambil memasang wajah melas imutnya.

*BRAAKK!!
Ayah Tiway langsung menggebrak meja makan. Tentunya semua orang yang bercanda ria kaget bukan main.

"Gausah bahas begituan! Makan, makan aja!" Semua kicep. Renjun yang tadinya ngerangkul si Ayah langsung menyembunyikan tangannya dibalik punggung dan tangan lainnya menutup mulut.

"K-kok ayah ngamuk?" Tanya Karina perlahan.

"M-maafin ayah." Ayah Tiway menunduk. Kedua tangannya menyangga pada meja makan. Kalau tidak, ayah tidak akan bisa berdiri seperti sekarang.

"Njun s-salah bi-bicara ya, Yah?"

"N-ningning juga ya, Yah?"

Ayah Tiway mengusap wajahnya lalu memijat pelipis nya. Sesekali mengambil nafas panjang dan membuangnya tak kalah panjang.

"Udah, gausah bahas begini lagi. Yuk makan," Ya, begitulah hebatnya si ayah Tiway. Sebelumnya marah, tetapi secepat itu bisa meredakan emosinya.

Semua anaknya mengangguk kecil lalu duduk dimeja makan masing-masing. Aturan sekarang harusnya makan sambil mengobrol kecil, bercanda, atau bahkan ada yang sambil keselek (Jangan ditiru gan, wkwk). Sekarang malah awkward parah kayak makan malem bareng doi.

Giselle yang tidak suka keadaan dingin begini langsung membuka pembicaraan.

"Ayah, nasi goreng nya naik harganya tau." Semua menengok pada Giselle. Termasuk ayah Tiway sekalipun.

"Oh? Naik berapa?"

"Seribu doang sih.."

"Cukup gak uangnya?" Tanya Ayah lagi.

"Nggak, kurang 6 ribu. Untung Giselle bawa duit buat beli pencuci muka. Kembaliannya sih maksudnya."

"Oh yaudah, nanti ayah ganti kok tenang aja."

"Mwehehe, oke..." Giselle beralih pandangannya pada Ningning, Winter dan Karina. "Tau gak? Pencuci muka nya dari harga 17 ribu, lagi diskon jadi 9 ribu! Gila gak tuh?"

"OHOOKK!!" Winter keselek buru-buru tuangin air dari teko kedalam gelasnya. Setelah minum Winter jawab. "Yang bener lu? Anjir, tadi gitu gue nitip deh."

"Gak nelpon gua si lu? Kasih tau dong!"

"Kalau pun lu berdua pada nitip ge duitnya kurang bangsul." Bohong banget lu Jell. Beli satu lagi mah padahal bisa itu. "Tinggal 5 loh, kalo lo mau beli besok aja. Sekarang ge udah tutup."

Never Quiet Down || NCT Dream x AESPAWhere stories live. Discover now