Fourty Seven💥

796 128 15
                                    

*Tok-tok

Jaehyun yang sedang terduduk di atas ranjangnya itu langsung menoleh pada pintu kamarnya yang sedikit terbuka. Dan tentu bisa tahu juga siapa yang barusan mengetuk pintu. Dia adalah Taeyong.

"Gue boleh masuk?" Tanyanya yang masih diambang pintu. Jaehyun terkekeh pelan.

"Boleh lah, kayak sama siapa aja lo. Sini duduk." Tawarnya. Taeyong mengangguk kecil kemudian masuk kamar Jaehyun dan menutupnya. Taeyong langsung duduk di pinggir ranjang.

"Errr, langsung aja lah ya gue tanya,"

Jaehyun yang tadinya belum sama sekali mengubah posisinya, sekarang langsung ikut duduk di pinggir ranjang disamping Taeyong.

"Tanya apa?"

"Udah ketemu belum bukunya?"

Om Jaehyun terdiam sebentar. Lalu ia menggeleng.

"Belum Way. Gue juga udah cari di seluruh kamar kalo kebetulan lagi gak ada orangnya. Bahkan gue nyari buku nya itu dikamar gue sendiri. Mungkin aja gue bawa-bawa itu buku tapi ya, kalo dipikir-pikir gabut bener gue bawa tuh buku? Buku itu kan lu terus yang pegang?"

Taeyong menghembuskan nafasnya sambil memain-mainkan jarinya.

"Gue takut."

"Takut kalo buku itu ditemuin sama anak gue," Lanjutnya.

Jaehyun mengelus punggung Taeyong pelan. "Entahlah. Gue juga berpikiran seperti itu."

Taeyong langsung menatap Jaehyun secara intens. "Lo juga pikirannya ke situ?" Jaehyun mengangguk.

"Kalo bener, itu saatnya lo harus jujur sama mereka."

"Gue belum siap, Jae."

"Siap gak siap, mereka harus tau yang sebenarnya. Kalau pun mereka marah..."

Jaehyun meratakan posisi duduknya dengan Taeyong yang sedikit membungkuk itu.

"... mereka gak akan marah selamanya. Mereka udah dewasa, bukan anak kecil lagi. Mereka pun ngertiin dan pasti bakal maafin lo. Bagaimana pun juga, lo udah ngurus mereka sampai sekarang."

Jaehyun kembali mengelus punggung Taeyong. "Lo kudu siap. Percaya sama gue,"

"Kalau pun buku itu akhirnya ditemui sama lo sendiri, apa rahasia itu tetep lo simpen sendiri? Mereka harus tau yang sebenarnya juga Yong, lo jangan egois." Lanjutnya.

Ayah Taeyong keluar dari kamar Om Jaehyun. Sangat terasa sepertinya di ruang tengah sangat sepi. Bahkan tv saja tidak menyala. Memang benar, tidak ada tv berarti tidak ada kehidupan.

Ia ingin ke dapur karena setelah curhat sedikit dengan sahabatnya itu, tenggorokan langsung saja kering. Dan ia ingin minum jus jeruk yang berada di kulkas.

Ternyata di dapur, ia tidak sendiri. Ada Winter yang sekarang sedang menenggak segelas jus jeruk berukuran sedang.

Winter yang merasa terusik langsung menoleh pada Ayahnya. Perempuan itu menyudahi kegiatannya dan menyengir pada Ayah Taeyong. Disamping bibir nya pun masih ada sisa air jus jeruk itu.

Winter mencari tisu dan mengelap mulutnya.

"Hai Ayah!" Sapanya. Ayah Taeyong hanya tersenyum dan duduk di salah satu bangku meja makan.

"Dingin-dingin gini malah minum es." Cibir Ayah. "Mau dong,"

Nada bicaranya langsung berubah seperti merengek kepada Winter. Winter yang awalnya terkena cibiran dan langsung menunduk itu dibuat terkejut saat Ayahnya sekarang menginginkan jus itu juga.

Never Quiet Down || NCT Dream x AESPAWhere stories live. Discover now