Twenty Five💥

1.1K 159 17
                                    

Karina sedang mengelap wajah ayahnya itu menggunakan handuk basah. Tentu saja ayahnya sampai saat ini belum sadarkan diri.

"Cepet sembuh Yah, biar kita bisa bareng-bareng lagi kumpul..." Monolog Karina. Hp yang disaku nya bergetar. Ternyata nama kontak 'Kak Dahyun' muncul di layar nya yang berarti menelepon. Dengan cepat, Karina menjawab teleponnya.

"Halo, kak. Ada apa?"

"Gue jadi kan mau ke rumah sakit?"

"Ya kenapa nanya gue, kak?"

"Eh ngga maksudnya gue sama Doyeon jadi, mau nengokin ayah lo. Kalian di rumah sakit kan?"

"Owalah, bilang kek lu dari tadi. Iya, gue sama adek-adek gue ada dirumah sakit. Ayah gue tapi belum siuman."

"Yaampun, semoga cepet siuman ya ayah lo."

"Hm, iya kak makasih doanya."

"Sekarang lo lagi dimana?"

"Dirumah sakit lah, kak. Kan gue udah bilang."

"Aish, maksudnya dirumah sakit manaaa?"

"Oh, dirumah sakit Sehat Berjaya, kak."

"Hah? Dimana tuh?"

"Dibumi kak."

"Capek gue ngomong sama lo. Dah ah, gue cari aja nanti di google map."

"Oke."

Pip. Telepon langsung dimatikan oleh Karina.

"Siapa?" Tanya om Jaehyun tiba-tiba di belakang. Karina menoleh lalu menjawabnya.

"Kak Dahyun."

"Siapa tuh? Senior kampus kamu?" Karina menggeleng.

"Bukan, dia adeknya mantan staff ayah, si Doy Doy itu." Om Jaehyun mengernyitkan dahinya.

"Ngapain dia kesini?" Tanyanya lagi tetapi nadanya sedikit meninggi.

"Tenang, om. Dia baik kok. Ga kayak abangnya. Oh ya, om belum tahu ya? Selama ini, kita-kita tuh lagi kerjasama neror si Doy Doy itu. Dibantuin sama kak Dahyun sama adik satunya lagi namanya kak Doyeon."

"Sebentar, sebentar. Mereka adeknya si Doyoung, tapi ikut kalian neror? Kok mau aja?"

"Itu dia, om. Justru mereka malah ada dipihak kita daripada abangnya sendiri."

"Kalo ternyata adik-adiknya itu sekongkol juga sama Doy gimana coba? Mereka ngadu apa yang kalian lakuin selama ini ke Doyoung. Lagian adek mana sih yang tega ngebiarin kakaknya lagi diteror." Karina berpikir sejenak. Lalu ia menggelengkan kepalanya lagi.

"Ngga, om. Lagian kalo misalkan mau neror kakaknya, kita izin dulu kok." Om Jaehyun tertawa.

"Ada-ada aja. Mau neror aja izin dulu. Yaudah lah, gimana rencana kalian aja." Om Jaehyun mengacak-acak rambut Karina.

"Om..."

"Kangen ngacak-ngacak rambut kamu waktu kecil."

"Huaahh berisik banget si!" Ningning menatap tajam Karina dan om Jaehyun yang langsung bangun terduduk. Sok-sok an marah, padahal jatuhnya malah gemas.

"Bangun lo, jangan marah-marah. Ada tamu nanti dateng kesini."

"Serius? Siapa?"

"Kak Dahyun sama kak Doyeon."

"Oh oke deh, aku mau mandi dulu." Ningning memang begitu orangnya. Kalau ingin kedatangan tamu, pasti langsung mandi. Beda lagi kalo dibangunin biasa. Bangun sih bangun, tapi mager banget buat mandi.

Never Quiet Down || NCT Dream x AESPAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt