Ten💥

2K 293 109
                                    

Jangan ghostie ngab, serem soalnya tanda matanya nambah tapi bintang nya ngga xixixi. Part ini spesial, soalnya panjang juga karena mau tahun baru. Semoga suka, happy reading..

.・✫・゜・。..・✫・゜・。.

Sekarang, Jisung sedang memikirkan. Apa benar sekarang Ningning sudah tidak peduli padanya? Dia sebenarnya sadar diri, selama ini jika Ningning mendekatinya, dia malah menjauh. Sekarang, Ningning yang berusaha menjauh. Jisung, hm... bisa dibilang kesepian.

Jisung selalu memainkan ponselnya, tetapi dia selalu melihat Ningning yang tengah bercanda dengan Yuri, teman sebangkunya itu. Lcd hp Jisung bisa dibilang sangat bening, orang pun bisa ngaca. Dari situlah Jisung selalu memperhatikan Ningning.

"Oy, kenapa?" Seseorang baru saja menepuk pundak Jisung.

"Eoh? Ng-ngga Jun, kagak kenapa-kenapa." Ya, barusan yang menepuk pundak nya bernama 'Cha Junho'

" Ya, barusan yang menepuk pundak nya bernama 'Cha Junho'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan dikira gue gatau, Sung." Ujarnya sambil duduk, Jisungnya bingung.

"Maksud?"

Junho menunjuk hp Jisung dengan dagunya yang mengarah ke Ningning.
"Layar hp. Lo lagi merhatiin dia kan?" Seketika Jisung mengumpatkan hpnya dipaha.

"Kenapa dulu pas MPLS harus pertama kenal sama orang ini? Gue suka orang pekaan tapi ga suka yang terlalu peka, meresahkan soalnya." Batinnya dalam hati.

"Lagian lo tuh kenapa sih, Ningning kan adek lu sendiri?" Junho menghembuskan nafasnya pelan. "Gue tahu, lu tuh sebenarnya pengen jadi anak bungsu kan? Kehadiran Ningning di keluarga lo jadi yang bikin lo kesel sama dia?"

"Darimana lo tau?"

"Kan lu pernah cerita ke gue, anjip."

"O-oh iya ya.."

"Kalo lo gamau, buat gue aja sini. Dari dulu gue pengen banget punya adek apalagi cewek."

"E-eh jangan lah..."

"Kenapa emangnya?"

"Y-ya kan dia adek gue, masa semudah itu jadi adek lo."

"Masih peduli lo, emangnya?" Sakit emang omongannya, tapi ya gimana? Jisung jadi menunduk.

"Iya." Jawabnya singkat. Junho mengelus punggung Jisung.

"Inget ya, Sung. Ketika lo pengen jadi anak bungsu dan gamau ada yang lebih muda lagi dari lo, diluar sana pengen punya adek perempuan mungkin. Gausah jauh-jauh, temen sebangku lo ini pengen banget punya adek perempuan. Itu namanya takdir, Sung. Lo gaboleh begitu, sama aja lo ga mensyukuri pemberian Tuhan. Apalagi adek lo itu perempuan yang umumnya itu pasti dijaga banget. Seharusnya lo begitu, bukan seharusnya lo benci. Kalo ga ada dia juga, lo kemungkinan besar ga bisa menjadi dewasa."

Never Quiet Down || NCT Dream x AESPAWhere stories live. Discover now