"Anak Papa, lagi ngapain," ucap Andi tak lain adalah papanya Razka dan Riska.

"Ni, ni, (ini, ini)" jawab Riska sambil menunjuk mainanya.

"Sini Papa gendong,"

Riska yang menerima tawaran itu langsung merentangkan tanganya "ndong pa (gendong papa)."

"Pa, pa ta, ta atang ( papa kakak nakal)" adu Riska pada Andi.

Razka yang mendengar itu langsung menyahut.

"Riska, nanti nggak dibeliin es krim lo," sahut Razka.

Riska yang mendengar itu hanya menyeloteh seolah marah pada kakaknya yang selalu mengancamnya.

"Gimana Raz soal gadis itu, udah ketemu?" Tanya Andi. Setelah menidurkan Riska.

"Udah Pa, dia satu sekolah sama aku."

"Terus?"

"Dia nggak inget sedikit pun."

"Papa akan bantu sebisa mungkin."

"Makasih pa."

Andi juga terlibat dalam kasus pencarian Reyna/Khanza.  Dia mencarikan orang-orang untuk menjadi bawahan anak laki-laki nya itu. Ia sanggup membayar berapapun asalkan Reyna/Khanza bisa ditemukan.

...

sekarang Razka sedang berada di kamarnya. Kamar dengan cat tembok warna abu-abu tua dan kasur yang berukuran king size itu ditempatinya untuk tidur.

Dia menuju balkon sambil membawa gitar berwarna hitam kesayangannya.

Di setiap doaku di setiap air mataku Selalu ada kamu
Di setiap kataku ku sampaikan cinta ini Cinta kita
Ku tak akan mundur

Ku tak akan goyah
Meyakinkan kamu
Mencintaiku

Razka memetik gitar dengan teratur, seolah lagu yang dibawakanya adalah nasib yang dijalaninya sekarang.

Tuhan ku cinta dia
Ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya
Jangan rubah takdirku
Satukanlah hatiku dengan hatinya
Bersama sampai akhir

Razka memetik gitarnya dengan penuh penghayatan. Dia berharap bahwa suatu hari nnati ada ke ajaiban yang datang dan bisa membuat ingatan Khanza kembali.

Di setiap kataku ku sampaikan cinta ini
ooh cinta kita
Ku tak akan mundur
Ku tak akan goyah
Meyakinkan kamu
Mencintaiku

Tuhan ku cinta dia
Ku ingin bersamanya
Ku ingin habiskan nafas ini berdua dengannya
Jangan rubah takdirku
Satukanlah hatiku dengan hatinya
Bersama sampai akhir

Setelah lagu berakhir, Razka mulai memejamkan matanya dan menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa kulit nya. Dia sedang memikirkan bagaimana caranya agar Khanza percaya padanya.

...

"Arghhhhhhhh."

Teriak seorang laki-laki bertubuh jangkung.

"Gue nggak terima, dia milik gue," ucapnya lagi.

"Gue nggak akan ngebiarin lo nyentuh apapun milik gue."

Laki-laki itu menunjuk seseorang dihadapanya "dan lo, lo harus bikin Khanza deket sama gue, kalo lo gagal ngelakuin itu. Mama lo yang bakal terima akibatnya.

"Lihat aja, gue akan ngerebut yang jadi hak gue, dan gue akan lewatin segala rintangan yang ada didepan gue termasuk lo Razka Devano Dirgantara," ucapnya sambil melempar botol minum alkohol yang digenggam nya.

"Lihat aja, gue akan ngerebut yang jadi hak gue, dan gue akan lewatin segala rintangan yang ada didepan gue termasuk lo Razka Devano Dirgantara," ucapnya sambil melempar botol minum alkohol yang digenggam nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Hai guys gimana ceritanya.

Maaf guys part kali ini pendek.

Maaf kalo banyak typo ya guys.

Mohon maaf ya guys di sini aku juga baru pertama kali bikin cerita soalnya.

Our Promise (On Going)Where stories live. Discover now