Cara Meningkatkan Plot Twist dan Plot Armor yang Menarik

76 4 0
                                    

(Materi)

Apa itu plot twist?

Plot twist berarti alur cerita yang sengaja dipelintir sehingga memberi efek kejutan. Plot twist berhasil jika pembaca terkejut, tak menduga, teperdaya, atau tertipu.

(Source: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Plot_twist)

Apa itu plot armor?

Plot armor adalah perlindungan yang didapat suatu karakter secara tidak langsung karena pentingnya mereka dalam suatu cerita. Singkatnya, pengarang sayang banget sama karakter sampai-sampai gak dibiarin mati atau kalah. Tujuan dari plot armor utamanya untuk melindungi karakter.

(Source: https://id.quora.com)

Sampai sini sudah berkenalan dengan dua plot unik ini?

Kalau sudah. Mari kita lanjutkan.

Btw, tadi anggap saja saya bantukan kalian untuk searching. :)

Lalu bagaimana cara membuat dua plot unik ini dengan menarik?

Sebelumnya kita pahami lebih dulu kaitan kedua plot ini, yang memang satu sama lainnya saling bergantungan. Sederhananya, adanya plot twist karena adanya plot armor.

Kenapa? Ya, kita ambil contohnya saja. Di kala tokoh utama bertarung mati-matian dengan musuhnya dan hampir mati, namun kemudian ia diselamatkan oleh tokoh pendampingnya yang ternyata keberadaannya selalu memperhatikan si tokoh utama diam-diam. Bahkan bisa dibilang keberadaannya hanya figuran semata.

Lalu bagaimana cara untuk membuat plot twist ini?

Ada beberapa cara yang biasa saya lakukan, dan semoga dapat membantu.

Silakan untuk dipahami, ya. Kalo masih kurang paham, bisa ditanyakan pada sesi tanya-jawab.🍃

Pertama, yang harus kita perhatikan adalah alurnya.

Dalam membuat cerita, kita menginginkan alur yang seperti apa? Maju, kah? Mundur, kah? Atau maju mundur cantik?😂

Sebab, kalau alur yang kita buat ini tidak diperhatikan, bukannya jadi plot twist yang ada malah jadi plot hole.

Temen-temen tau sendiri, kan, kalo plot hole itu mimpi buruk bagi seorang penulis?

Nah, setelah alur. Yang kedua adalah memunculkan karakter dengan cara yang berbeda.

Misal, nih. Kita memunculkan karakter protagonis. Kita buat si protagonis ini dicintai oleh pembacanya. Tapi pada akhirnya si protagonis inilah yang ternyata menjadi tokoh antagonis.

Atau cara lainnya yang lebih anti mainstream, yaitu memunculkan karakter seorang anak kecil, dia pengemis, nasib hidupnya luntang-lantung. Tapi saat di akhir cerita, ternyata dia bos besar yang sedang mengawasi karyawannya. Dan bos besar ini memiliki kelainan genetik yang membuat tubuh dan wajahnya tidak menumbuh dan menua dengan baik. Atau lainnya yaitu seperti memunculkan karakter yang keliatannya nggak berguna, tapi ternyata dia yang paling berpengaruh dalam cerita.

Tapi insyaallah, kalo saya menua bersamanya, semua akan saya jaga sebaik mungkin.😂

Paham, kan, sampai sini?

Insyaallah paham, ya.🍃

Selanjutnya yang ketiga yakni jangan terlalu boros memunculkan alur plot twist.

Sebab, pembaca bukannya merasa asyik dan terkejut dengan kejutan-kejutan yang kita suguhkan dalam cerita, malah akan merasa dibohongi oleh alur yang ada. Hingga akhirnya, pembaca pun memilih hengkang dari cerita yang kita buat.

Tips & Trik Tipis MenulisWhere stories live. Discover now