Bagaimana Cara Mengembangkan Keterampilan dalam Menulis

11 3 0
                                    

(Materi)

Bagi saya pribadi, cara mengasah keterampilan menulis itu cukup dengan satu cara, yaitu rajin. Rajin membaca dan menulis, tentunya.

Udah, ya. Itu materi dari saya. Semoga bermanfaat.

Et, gausah tegang.🤣

Yuk, lanjutkan sharing-nya.

Bagaimana kita bisa menulis, jika kita enggan membaca? Pun sebaliknya. Bagaimana kita bisa membaca, jika kita enggan menulis?

Perlu kita ingat-ingat lagi, bahwa dua hal ini saling keterkaitan satu sama lain. Saling terikat dan tidak dapat dipisahkan.

Mungkin, kita bisa bernostalgia di mana saat-saat kita baru belajar membaca dan menulis. Bukankah kita baru bisa membaca dulu sebelum menulis? Bukankah kita diajarkan untuk mengeja aksara lebih dulu sebelum diajarkan menggoreskan kata demi kata? Hanya saja itu dalam konteks yang begitu awal dan sangat sederhana.

Nah, selanjutnya kita menuju konteks yang cukup kompleks. Di mana kita harus rajin membaca apa pun itu bukan untuk memperlancar ejaan kata, melainkan memperkaya ilmu pengetahuan, wawasan dan intelektualitas yang kita miliki. Di mana kita harus rajin membaca untuk meningkatkan daya pikir kita dalam merangkai kata demi kata agar turut serta menyebarkan kebaikan dari aksara.

Berikut tipsnya, semoga bisa kita amalkan dengan baik dan benar.

1. Rajin Membaca

Tentang apapun itu. Mulai dari berita terkini, puisi, buku fiksi maupun non-fiksi, manuskrip, artikel atau bahkan jurnal ilmiah yang kelihatannya nggak begitu nyambung sama minat kita. Tapi dari bacaan-bacaan yang seperti itulah pengetahuan kita bertambah.

Mulai dari tatanan bahasa, penggunaan PUEBI, penambahan kosakata yang kita miliki, mempelajari gaya bahasa dan memperkirakan gaya bahasa yang seperti apa yang cocok untuk tulisan kita nanti.

Dan untuk penambahan diksi yang kita miliki, saya sarankan untuk rajin membaca puisi-puisi. Karena dari situlah biasanya terdapat banyak kata yang terangkai elok, mengalir dan mendayu.

2. Rajin Menulis

Bagaimana kita bisa menulis kalau kita pun malas untuk menulis? Bagaimana kita bisa tahu kemampuan rangkai aksara kita kalau kita pun enggan menuliskannya?

Untuk hal ini, baiknya kita menulis setiap hari. Di sisi lain kita berlatih untuk tetap konsisten dengan tulisan kita, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk terus melakukannya.

Nah, untuk menambah rasa tanggung jawab, kita bisa memberi batas minimal kata yang harus kita tulis di setiap harinya.

"Bingung, Kak."

Sebagai seorang penulis yang kreatif, dari bingungnya pun bisa kita sulap menjadi inspirasi.

"Gimana caranya?"

Ibarat kita sedang curhat, kita curahkan saja semuanya mengenai hal-hal yang membuat kita bingung. Dan ini, selalu saya lakukan ketika sedang bingung. Apalagi pas bingung gaji belum turun, eh besoknya malah dapet kabar gaji harus ketahan sampe dua minggu lamanya.

3. Memerangkap Ide

Tentunya setiap hari ada saja ide yang berkeliaran, bertamasya keliling-keliling di dalam kepala, bukan?

Apapun hasil tulisan kita nanti, baiknya kita memerangkap ide yang hinggap dulu sebelum akhirnya hilang mengawang menyatu dengan awan. Apalagi sifatnya ide itu liar, dan mungkin bisa kita ibaratkan kalau ide itu seperti jailangkung. Pergi tak diantar, pulang tak diusir. Eh, salah, ya.🤣

Tips & Trik Tipis Menulisحيث تعيش القصص. اكتشف الآن