Tips Menguasai PUEBI dengan Mudah

46 6 0
                                    

(Materi)

Sebenarnya gak ada hal mudah untuk kita lakukan, juga gak ada hal sulit untuk kita hadapi. Semua ada pada kontrol diri kita masing-masing. Dengan pilihan antara mau atau gak mau melakukannya.

Cara menguasai PUEBI itu cukup sederhana. Dan di sini saya akan menyampaikan bukan karena saya menguasai PUEBI, gak ya, bukan. Melainkan di sini saya hanya ingin berbagi pada teman-teman semua, terutama (mohon maaf) teman-teman yang harus buntu mengenyam pendidikan secara formal. Sebab memang itu misi saya. Jadi, jangan anggap saya sebagai pemateri, ya, anggap saja seperti teman kalian sendiri.

Baik, kita lanjutkan.

Ada beberapa hal yang biasa saya lakukan untuk mengembangkan PUEBI yang sudah saya pelajari sebelumnya :

1. Membaca buku berkualitas.

Cara satu ini sangat membantu. Bisa teman-teman coba. Ingat, ya, jangan pakai buku ilegal apalagi versi e-book. Sebab kalian pun akan atau memang sudah menjadi seorang penulis. Jadi, saya rasa sedikit-banyaknya teman-teman paham bagaimana perjuangan seorang penulis untuk menciptakan karyanya.

Nah, kita lihat dan nilai sebuah buku berkualitas itu dari segi layout-nya yang rapi, pembahasan atau isi bukunya yang berbobot dan mengandung banyak amanah untuk bisa kita petik dan pelajari, juga tanda bacanya yang teratur dan jelas enak dibaca.

Dari sini pun secara tidak langsung bisa kita sebutkan bahwa kita sedang belajar bersama dengan editor buku. Dengan catatan, kita peka terhadap bagaimana sang penulis dan editor ini merapikan sehingga membuat bukunya layak untuk dibaca.

2. Membaca kamus.

Selain menambah kosakata yang kita punya, membaca kamus bisa membuat kita lebih paham dengan makna yang terkandung dalam setiap huruf. Tidak hanya itu sebetulnya, kita juga bisa lebih tau penulisan setiap kata yang baik dan benar itu seperti apa.

Nah, saya sering menemui saltik atau salah ketik (berbeda dengan typo) saat menyampaikan suatu kabar berita terutama dalam selebaran promosi. Entah itu seminar, penawaran produk atau jasa, dan lain-lain.

Jadi, untuk menghindarinya perlu kita teliti lagi sebelum menyebarluaskan informasi tersebut. Apalagi kita tergolong sebagai kaum literator yang memang harus peka terhadap segala penulisan.

3. Memasang aplikasi literasi.

Jangan cuma dipasang aja, tapi juga dipake, ya.😅

Sayang, dong, kuotanya kalo cuma di-download doang tapi gak dipake.😌

Untuk poin ini, saya memasang aplikasi KBBI versi V, Tesaurus Indonesia, Quora, iPusnas, Cake, Gramedia digital.

Nah, KBBI sendiri saya pakai, ya, untuk mengecek, mengoreksi juga menambah kosakata yang saya kuasai.

Untuk Tesaurus Indonesia itu fungsinya sama seperti KBBI dan berisikan sinonim dari kata per kata.

Lalu ada Quora, bisa dikatakan aplikasi ini sebagai forum diskusi, sebab penggunanya bisa bertanya apapun itu juga bisa membantu menjawab pertanyaan.

Nah, selanjutnya iPusnas. Di aplikasi satu ini banyak banget buku-buku keren koleksi Perpustakaan Indonesia. Yang tentunya berkualitas, dan gak hanya berisi cerita penuh drama mellow, tapi juga banyak banget buku-buku sosial juga ilmiah. Dan aplikasi ini cocok banget buat penikmat gratisan seperti kita-kita ini.😌

Oke lanjut, menuju aplikasi Cake. Nah, ini aplikasi bukan buat belajar bikin kue apalagi bolu ulang tahun, ya. Tapi laebih dari itu, karena di sini kita bisa belajar bahasa asing secara menyenangkan. Sebab di dalam aplikasi ini kita gak cuma disuruh menghafal dan melafalkannya tapi juga membiasakannya. Cobain, deh, biar tau sendiri sama rasanya.😗

Tips & Trik Tipis MenulisWhere stories live. Discover now