9

2.2K 179 3
                                    

  Salsa keluar bank dengan wajah cemberut, benar kata Naufal bahwa papanya udah nggak kirim uang lagi padanya. Ia bukannya marah, hanya kecewa kenapa dia tidak diberitahu? Sia-sia saja ia delivery tiap hari memberi makan 6 curut itu. Sekarang uangnya menipis dan ia hanya bisa menggerutu saja, papa dan mommy-nya sulit dihubungi. Abangnya Sammy mengatakan kalau mereka sedang berada diluar negeri mengurus bisnis, ia masih dianggap anak nggak sih?

  Salsa mengendarai scoopynya pulang kerumah, namun ia was-was merasa sedang diikuti beberapa orang dari belakang, apa dia telah membuat masalah ya? Sepertinya belum.

  Salsa terperanjat kaget dan panik saat motornya dihadang beberapa penguntit itu dan menyuruhnya menepi. Salsa menurut, jika ia tidak salah kenapa takut?pikirnya positif.

  Saat baru saja turun dari motor dan seseorang berbadan besar menodongkannya sebilah pisau tepat diwajahnya.

"Eh, ada apa nih pakai pisau segala. Kalau mau main masak-masakan jangan disini aelah, gue mau pulang mana pisaunya tajem lagi," cerocos Salsa menyentuh ujung pisau itu yang sangat runcing.

"Main masak-masak lo bilang? Serahin duit lo!"

"Lha kenapa gue harus nyerahin duit ke lo pada. Kalian kan udah gede bisa kerja sendiri. kerja sana! Jangan minta ke gue, gue bukan emak lo," sarkas Salsa bersedekap dada.

"Banyak omong! Serahin uang lo atau nyawa lo taruhannya!" Ancam preman itu.

"Gue nggan punya uang, suer deh!"

"Gausah boong, lo habis keluar dari bank kan? Pasti uang lo banyak, serahin semua!" Seru temannya dari belakang, Salsa dapat melihat ada 5 preman menghadangnya saat ini.

  Salsa takut, dan jalanan juga sepi. Ia tidak bisa minta tolong dan tidak bisa nyerahin semuanya begitu saja. Apa ia harus menunjukannya pada mereka?

Ceklek

"Aaaaa...!"

  Tangan preman yang menodong pisau kearah Salsa dipatahkan begitu saja olehnya, sedangkan teman preman lainnya yang ada dibelakang juga terkejut, gadis ini bukan gadis biasa.

Dugh

  Salsa menendang perut preman itu hingga membuatnya tersungkur, pandangannya lalu menajam kearah preman yang lain.

"Maju semua!" Ucap Salsa dingin.

  Satu preman maju melayangkan tinjuan kearah Salsa namun Salsa langsung mengelak, ditonjok kepala preman berbadan besar itu dari samping hingga membuat kepalanya membentur aspal yang keras. Preman lainnya tidak tinggal diam, semua maju melawan Salsa hingga membuatnya sempat lengah karena badannya sedang tidak fit hari ini dan itu sangat menyusahkannya.

"Akh...!"

  Salsa meringis saat salah satu preman berhasil memukul perutnya, preman itu tersenyum senang saat lawannya mulai melemah. Bagaimanapun tenaga pria lebih kuat dari wanita.

  Salsa sudah beberapa kali mencoba bangun namun kakinya sekarang sedang terluka dan tenaganya mulai habis, ia hanya bisa berharap ada seorang malaikat yang bisa menolongnya.

"Lo yang memintanya tadi adik manis, bagaimana rasanya ha?" Tanya preman itu tersenyum jahat.

"To...lo...ng! Lepaskan gue," lirih Salsa dengan mata berlinang airmatam

"Kita belum selesai bermain baby, ayo..."

Bugh...

  Secara tiba-tiba datang seorang cowok berhoodie hitam memukul telak preman itu hingga tersungkur. Salsa tidak dapat melihat wajahnya jelas karena ia memunggunginya.

LOTUS Where stories live. Discover now