8

2.3K 175 4
                                    

Kring...kring.....

"Yess istirahat, kantin i'm coming!" Seru caca semangat.

"BERISIK!"

"Sirik aja kalian," sungut Caca berkacak pinggang.

"Yuk kuy, lama." Milla dan Salsa hanya menatap malas temannya itu lalu menyimpan satu persatu buku mereka.

"Bentar deh," Salsa merogoh saku bajunya dan mengecek tasnya tapi ia tidak menemukan uang."Ck, pasti ketinggalan."

"Ayo Sal, gue udah laper nih," gerutu Caca mengusap-usap perutnya karena Salsa bergerak sangat lamban.

"Lebay bat deh," Timpal Mila membuat Caca memelototkan matanya.

"Emang lo enggak?"

"Ya iyalah masa enggak haha..."

"Kalian duluan aja deh entar gue nyusul," ucap Salsa akhirnya.

"Ngapain? Udah ah, ayo!" Caca dan Mila menarik tangan Salsa keluar dengan paksa.

"Masa gue harus minjem sih?" batin salsa bingung.

  Sesampainya dikantin mereka duduk dipojok tempat biasa, namun kali ini yang tidak bersemangat hanya Salsa.

"Sekarang giliran lo pesan Sal," ucap Mila menyerahkan uangnya bersamaan dengan Caca.

"Iya, yang biasa kan?"

  Caca dan Mila mengacungkan jari jempolnya, dengan lesu Salsa mengambil uang tersebut dan berjalan ke warung bakso.

"Bang pesen 2 mangkok sama 2 es teh!" ucap Salsa dengan malas.

"Kok lo pesennya cuma 2 biasanya juga tiga?" Celetuk seorang cowok yang baru berdiri disebelah Salsa.

"Emang apa urusan lo? Serah guelah," cuek Salsa mengindahkan cowok itu dengan memainkan ponselnya walau hanya buka tutup menu.

"Yaudah, bang pesen 1 mangkok sama es jeruk 1!" Seru Arvin berbalik untuk memesan.

"Siap!"

"Sal gue tadi liat dompet lo ketinggalan dirumah, diatas meja," bisik Arvin pelan.

"WHATT!makanya gue cari nggak ada, nggak lo ambil?" Tanya Salsa kesal, bahkan tanpa ia sadari nada suaranya menaik dan mengalihkan atensi beberapa orang disana.

"Gaklah, bukan punya gue juga."

"Hiks.....Arvin!"

"Dasar pikun," sindir Arvin mengotak-atik ponselnya mengabaikan Salsa di sebelahnya yang merengek.

"Emm..Vin?"

"Hemm?"

"Gu...e bo..leh..."

"Pinjem duit?" Potong Arvin cepat dengan senyum menyebalkan.

"Nggak usah keras-keras ngomongnya."

"Hemm, gue udah tahu lo bakal minjem duit ke gue. Kok lo gak minjem temen lo aja?" Tanya Arvin menyodorkan uang 50 ribu pada akhirnya.

"Nggak enak aja. Makasih ya, nanti gue ganti pas dirumah," ujar Salsa menerima uang itu dengan terpaksa, turun deh harga dirinya.

"Ngga usah, buat lo aja."

"Kenapa? Jadi nggak enak gue."

"Nafkah dari suami buat istri," bisik Arvin mengambil pesanannya lalu berlalu pergi.

"Ya ampun, jantung gue nggak kuat,"batin Salsa menyentuh jantungnya yang berdetak sangat kencang, dia kan anaknya mudah beper.

"Neng, neng pesannya!"

LOTUS Where stories live. Discover now