44

775 61 1
                                    


  Naufal menggiring Deo keluar ingin mengajaknya ke kantin, namun ketika mereka sampai di pintu. Ia dikejutkan oleh keberadaan keempat saudara lainnya yang berdiri menengok ke jendela kelas. Makanya sedaritadi banyak berisik-berisik diluar ternyata karena kedatangan mereka toh.

  "Ngapain kalian kemari?"

  Reihan, Arvin, Radit dan Gilang sontak memalingkan wajahnya ke Naufal yang berdiri dengan bingung. Karena mereka sudah memastikan Salsa tidak diganggu Langit, mereka berjalan kearah Naufal dan berbisik padanya.

  "Lo jangan nguping," ujar Radit ke Deo yang berusaha masuk ke lingkaran mereka.

  "Kalian ngomongin apa? Gue kepo."

  Karena geram, Gilang langsung mendorong Deo ke dalam kelas dan menahan pintu agar ia tidak keluar. Dan pada akhirnya bisik-bisikkan itu dimulai di depan pintu kelas ipa 2 di tonton banyak ciwi-ciwi yang tentunya tidak berani mendekat.

  "Jauhi Salsa dari Langit," celetuk Radit pelan yang melihat saudara-saudara lainnya tidak ada yang berbicara duluan. Ia yakin, kalau mereka juga ingin membicarakan ini untuk melindungi Salsa.

  "Jaga Salsa."

  "Selama di kelas dia tanggungjawab lo."

  "Lo tahu apa yang harus lo lakukan."

  Naufal sedikit terkesiap mendengar wejangan saudara-saudaranya, namun tanpa diminta pun ia akan menjaga Salsa karena ia sudah sangat mencintai gadis konyol itu.

  "Gue tahu apa yang harus gue lakuin."

  "Kalian ngapain disini? Fal, Salsa ada?"

  Semuanya menoleh melihat ke Rizky yang dengan acuhnya menanyakan keberadaan Salsa. Dengan kaku, keempatnya mundur seakan tidak peduli dengan apa yang Rizky tanyakan namun mereka dengan enggan pergi.

  "Di dalam, ngapain lo cari Salsa?" Tanya Naufal dengan candaan.

  "Ada yang mau gue omongin, boleh bicara bentar nggak?"
 
  Brakk

  Naufal langsung terpental ke depan dan menabrak Gilang yang berada di hadapannya. Sedangkan sang pelaku yang mendorong pintu secara kuat tenaga langsung menutup mulutnya karena terkejut. Deo yang dibelakang Salsa hanya bisa tertawa lebar melihat ekpresi Naufal yang terkejut, kenapa tidak sedaritadi ia mengadu pada Salsa? Jika betina sudah bertindak, gunung pun akan hancur wkwk.

  "Ups, sorry Fal. Deo yang nyuruh," seru Salsa menunjuk Deo yang entah kapan sudah menghilang.

  "Nggakpapa, nih Rizky cariin lo," ucap Naufal merangkul Salsa lalu mendekat ke arah Rizky," Nih Salsa-nya, lo mau ngomong apa?"

  "Sal, bisa kita bicara sebentar?"

  "Bicara aja sih, mau ngomong apa?" Sela Naufal seraya mencubit pipi Salsa membuat Salsa reflek mencubit perut Naufal dengan bibir mencibik kesal.

  Sedangkan keempat saudara lainnya berdecih melihat perilaku genit Naufal, dengan deheman keras Gilang membuat Naufal akhirnya melepas rangkulan itu namun tidak pergi meninggalkan Salsa. 

  "Lo mau ngomong apa Ky?" Tanya Salsa canggung. Sebenarnya saat ia mendobrak pintu tadi ia sangat terkejut mendapati keempat suaminya yang lain sedang berkumpul di depan pintu. Karena tadi Deo hanya mengatakan kalau pintunya macet dan ia diminta untuk mendobrak. Tapi ternyata tidak hanya kelima suaminya, Rizky yang ia tolak ternyata datang mencari. Sekarang, dimana Salsa akan bersembunyi?

  "Em-i-itu, kita nggak bisa ngomong berdua aja ya?"

  "Aduh, kenapa bel-nya nggak bunyi-bunyi sih?" Batin Salsa yang melirik jam tangannya sekilas dan tersenyum canggung pada Rizky.

  "Nanti aja pas istirahat gimana? Mau bel lho ini," ujar Salsa seraya memperlihatkan jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 7.08 WIB.

  Rizky mengangguk singkat lalu berbalik kembali ke kelasnya setelah menatap manik mata Salsa dengan lembut. Sedangkan Salsa yang melihat tatapan lembut Rizky langsung merasa bersalah karena telah membohongi cowok itu. Jika saja posisinya sekarang jomblo dan tidak memiliki hubungan dengan siapa pun, ia akan mencoba menerima cintanya.

  "Kalian ngapain ramai-ramai disini? Ada masalah dengan Salsa ya?" Tanya Bulan yang baru datang dan melihat ramai-ramai di depan pintu kelasnya.

  "Kok gue?" Sahut Salsa.

  "Ya kan lo biang masalah, ada masalah apa lagi Sal? Sama para mostwanted lagi," ujar Bulan dengan nada jengah.

  "Gue nggak buat masalah ya, nggak tahu gue ngapain mereka kumpul disini."

  "Ada yang mau spill nggak ngapain kita disini ketemu Naufal?" Seru Arvin keras mengalihkan perhatian siswa siswi disana.

  "Besok kemah ada perform istimewa dari 6 mostwanted SMA Galaksi yeayy....."

  Semua orang yang ada disana langsung bersorak senang terutama para cewek. Sedangkan di lain sisi Reihan, Naufal, Gilang, dan Radit merasa terkejut mendengar pengakuan Arvin yang menjebak mereka. Tidak ada rencana menggelikan seperti itu.

  "Lo ngom..."

  "Ssst.....udah diem."

  Gilang hanya bisa menahan amarahnya saat Arvin dengan tangannya yang bau membekap mulutnya yang seksi. Setelah acara sorak-sorakan yang membuat amarahnya memucak, bel pun akhirnya berbunyi walau sudah 10 menit terlambat dari biasanya.

  "Sal, nanti sharelock ketemuan lo sama Rizky."

  "Ngapain? Lo mau ikut?"

  "Lo nggak perlu tahu, jangan lupa wajib sharelock."

•••

  Dibandara soekarno hatta, telah mendarat sebuah pesawat dari tujuan Belanda. Pasangan paruh baya dengan outfit modis mulai keluar dari pesawat dan langsung disambut beberapa pria baju hitam dengan badan kekar membuat kedua insan yang baru saja liburan itu tersenyum puas, sekarang mereka tambah kaya dan kaya. Mereka sudah bisa menyewa bodyguard sekarang, dan mereka sudah tidak sabar melihat rumah mereka yang pastinya sudah menjadi istana.

  "Mana mobilnya?"

  "Sebelah sini tuan."

  Tidak menunggu lama, setelah keluar bandara sebuah mobil BMW XM yang baru saja dikeluarkan menyambut kedatangan mereka membuat beberapa orang disana memandang takjub dan tidak sedikit juga orang membicarakan tentang kekayaan mereka. Melihat itu, sang wanita mulai mengangkat dagunya tinggi dan tersenyum remeh pada orang-orang yang memandangnya iri. Dengan sengaja juga ia mengusap sedikit tas tangannya agar orang-orang itu juga memperhatikan tas-nya yang mahal, yang hanya ada 20 di dunia ini.

  "Bagaimana bodyguard yang saya kirim tuan? Anda puas?" Tanya seorang berjas hitam rapi yang baru keluar mobil tersebut setelah membungkuk hormat.

   Arnold Sastrowijoyo, yang baru saja mendapat kekayaan mendadak itu mengangguk puas atas apa yang asistennya berikan. Setelahnya ia mengajak istrinya Bella Sulatri untuk memasuki mobil dan beranjak pulang ke kediaman. Ia sudah tidak sabar untuk pamer ke teman-temannya kalau ia sudah liburan ke Itali, perancis dan Belanda. Ia juga ingin memamerkan mobil barunya ini agar semua temannya iri dan mengakui kalau ia sekarang yang paling kaya diantara mereka. Membayangkan wajah iri teman-temannya dapat membuatnya tersenyum-senyum sendiri.

  Sedangkan disisi lain, Bella yang sibuk melihat kembali beberapa emas dan berlian yang menempel di tubuhnya tersenyum sangat cerah dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk mempostingnya di sosmed. Ia juga tidak lupa memvidio isi mobil mereka dan mengirimnya ke grup arisan agar teman-temannya tahu kalau ia sudah pulang ke indonesia dan langsung dijemput mobil semewah ini.

  Pasangan yang sedang dimabuk kekayaan ini tidak mengetahui kalau beberapa orang yang ditugaskan Sammy di Bandung sudah menemukan dua orang yang mungkin akan menghancurkan kebahagiaan mereka sebentar lagi. Keduanya tidak tahu, kalau anak-anaknya dan beberapa orang ingin melihat mereka hancur.



 

LOTUS Onde histórias criam vida. Descubra agora