Enam belas

18.1K 1K 50
                                    

Aldrick, tangan besarnya mencengkram rahang Teresa dengan kemarahan yang membuncah mencapai diatas kesabaran yang selama ini ia pendam. Dalam sekejap Teresa menghancurkan hidupnya dengan pengakuan koyol yang tidak mungkin Aldrick lakukan. Luka diwajahnya karena pukulan Ara, tidak membuatnya marah.

"Apa yang kau katakan pada Ara?" Tekan Aldrick tanpa embel-embel.

Teresa menangis memegang tangan Aldrick yang kuat mencengkram rahangnya. "Aku hanya mengatakan kalau aku memiliki anak darimu."

Aldrick mendorong Teresa hingga Teresa tersungkur ke lantai. Aldrick terkekeh geram sambil menyisir rambutnya dengan jemarinya secara kasar lalu menatap Teresa tajam bagaikan ingin menguliti Teresa hidup-hidup, memang Aldrick ingin sekali menguliti Teresa saat ini juga. Kemudian Aldrick berjongkok dengan raut wajah yang menyeramkan membuat Teresa gemetar.

"Arrkhh!! Aldrick, kau menyakitiku!" Pekik Teresa merasakan Aldrick menarik rambutnya kuat tanpa perduli ada luka dipelipisnya yang disebabkan oleh Aldrick.

Aldrick sekarang benar-benar tidak perduli dengan perjanjian dari sahabatnya itu, persetanan jika wanita picik ini mengacaukan segala hidupnya, maka Aldrick akan bertindak pada Teresa untuk mengatakan yang sebenarnya terjadi.

"Kau badoh atau apa? Aku belum melakukan apa-apa padamu bahkan aku tidak menyentuhmu sedikitpun, lalu bagaimana spermaku bisa masuk kedalam rahimu huh?! Sebelum kau menjebakku kau sudah melakukannya dengan pria lain!" Desis Aldrick semakin mengeratkan tarikannya pada rambut Teresa membuat Teresa semakin menangis dengan ringisan kesakitan dimulutnya.

"Itu memang benar putramu, Aldrick! Kau sangat jahat tidak mengakui putra kita!" Teresa menangis pada keukuhnya.

Aldrick semakin geram dengan Teresa yang memperpanjang masalah menyulitkan ini. Dengan emosi yang sudah diubun-ubun, Aldrick menambah cengkeramannya dirahang Teresa lagi.

"Lalu, jika Khaenan itu putraku, kenapa darahku tidak bisa didonorkan pada Khaenan? Dokter mengatakan kalau darahku tidak ada kecocokan pada Khaenan. Kau pikir aku bodoh, huh?! Dasar jalang!" Aldrick menghempas Teresa keras membuat Teresa terkejut mendengar Aldrick mengatai dirinya jalang.

"Kau baru saja mengataiku jalang, Aldrick!" Pekik Teresa pada Aldrick.

"Kau memang jalang Teresa! Kau membuat drama yang menyebabkan hidupku berantakan! Aku membiarkamu tapi kau sudah melewati batas!" Pekik Aldrick tak kalah keras.

"Apa kau lupa kalau Kakakku meninggalkan amanah untuk menjagaku?!"

"Pesetanan dengan janji itu. Tidak ada gunanya aku memenuhi janji itu, kalau kau sendiri menyebabkan hubunganku dengan Ara berantakan karena kelakuanmu. Sedari dulu aku sudah muak denganmu, sialan!"

"Aldrick, test DNA itu sudah ada buktinya kalau dia putramu! Kenapa kau tidak mempercayainya?! Dan apa kau tega meninggalkanku sendirian?!" Pekik Teresa yang masih keras pada pendiriannya.

Aldrick tertawa geram. "Kalau dia benar putraku, harusnya DNA ku ada didalam tubuhmu dan aku bisa mendonorkan darahku pada Khaenan, maka Khaenan masih hidup sampai sekarang. Tapi dalam pemeriksaan DNA ku tidak ada didalam dirimu dan golongan darahku tidak cocok dengannya, bahkan kau bicara pada Ara kalau kita tidur? Kau pikir kau siapa huh, aku bahkan tidak pernah menyentuhmu!! Kau berbohong dengan test DNA itu dan memalsukannya!!"

"Aku tidak memalsukannya, Aldrick!! Dia benar putramu!" Tangis Teresa sambil berdiri dihadapan Aldrick.

Aldrick kembali mencengkram rahang Terese kuat membuat Teresa meringis kesakitan. "Jangan membodohiku jalang sialan, tidak ada gunanya kau berbohong padaku. Aku sangat tau bagaimana proses pembuahan itu membutuhkan waktu cukup lama untuk menjadi daging... Selama ini aku diam tanpa membantahmu karena aku masih peduli dengan hidupmu yang menyedihkan itu dan kau seharusnya beruntung aku tidak membunuhmu karena kau juga menjebakku... Tapi sekarang kau semakin melampaui batasanmu dengan membuat hubunganku dengan Ara berntakan dan sekarang aku tidak akan tinggal diam, aku akan mencari orang yang pernah tidur denganmu saat kau berkata aku menidurimu untuk mencari bukti kebenarannya. Setelah itu aku akan membunuhmu, jadi persiapkan saja rencanamu untuk bisa menahanku agar hidupmu tidak berakhir mengenaskan ditanganku."

Aldrick's Mine [END] Where stories live. Discover now