Satu

50.9K 2.4K 27
                                    

"Sayang! Bangunkan Kakakmu yang masih tidur itu! Mama masih masak!" Teriaknya Sheryl dari lantai bawa pada laki-laki tampan dengan wajah dinginnya dan memakai pakaian kasualnya, tas hitam yang bergantung dibahu kirinya, yang berada dilantai dua hendak menuruni tangga, siapa lagi kalau Bara.

Bara mendengus. Ini yang selalu membuatnya malas membangunkan Kakaknya yang suka tidur itu, sangat susah dibangunkan. Mau tak mau Bara berbalik menuju kamar Ara yang dekat dengan tangga dan langsung memasukinya, seketikan ia mendengus kesal melihat gumpalan selimut yang membalut seorang gadis cantik nan imut itu tertidur lelap.

"Hei! Hei bangun!" Ucap Bara keras sambil menendang bokong Ara yang masih terbungkus selimut dengan kakinya yang terbalut sepatu cats hitam.

Ara tampak tak terusik dengan itu dan terus tetidur pulas, hal itu membuat Bara geram lalu mendekatkan bibirnya ditelinga Ara dan....

"HEI BANGUN!! SUDAH SIANG!! WAKTUNYA KULIAh." Teriaknya ditelinga Ara membuat Ara tersentak tekejut langsung menutup telinganya.

Buk!

"Berisik!! Sana kau keluar dari kamarku! Aku masih mengantuk!" Dumel Ara kesal masih menutup rapat matanya setelah meleparkan bantal kewajah Bara membuat Bara mendesis kesal.

Bara melihat Ara lagi yang tidur kembali dengan tengkurap memeluk guling yang juga dijadikan bantanya. Bara yang sudah kesal mulai memukul Ara dengan bantal yang digunakan Ara tadi saat melemparinya bantal.

Buk!

Tampak setelah Bara memukul Ara dengan bantal, Ara terlihat masih tidak terganggu membuat Bara mendesis kesal melihat pulasnya Ara tertidur. Bara jadi kesal sendiri melihat Ara pemalas seperti itu. Hendak memukul Ara lagi untuk membangunkannya, namun tangannya tiba-tiba dicekal oleh laki-laki yang juga sangat tampan, namun ekspresinya juga sama halnya dengan dia, dingin.

Bara yang mengetahui pria itu langsung mendengus menurunkan tangannya kembali.

"Biar aku saja." Suara berat laki-laki itu.

Bara melemparkan bantal itu kearah Ara membuat laki-laki didepannya ini menatapnya tajam, tapi Bara tidak pernah takut dengan tatapan itu.

"Bangunkan gadismu ini." Ucap Bara lalu keluar dari kamar Ara menutup pintu kamar meninggalkan laki-laki dingin itu dikamar Ara.

Setelah melihat Bara pergi, laki-laki itu beralih menatap gadis kecil itu yang masih tertidur pulas dengan dengkuran halus. Tampak imut saat tertidur membuat laki-laki itu terkeheh gemas. Lalu laki-laki itu duduk disisi ranjang Ara dan mulai menyimbak selimut tebal yang membungkus tubuh Ara dan menampilkan tubuh Ara yang hanya menggunakan celana pendek sepaha dan tanktop pinknya.

"Ara, bangun sayang." Ucap laki-laki itu dengan suara beratnya sambil mengguncang lengan polos Ara. Kulitnya terasa lembut ditelapak tangannya.

"Engghh!! Bara pergi kau dari kamar aku, jangan menggangguku sialan! Aku masih mengantuk, sialan!!" Makinya kesal sambil menyentak tangan laki-laki itu yang menyentuh lengannya, lalu berbalik posisi menghadap kearah laki-laki tampan ini sambil memeluk gulingnya. Ara masih terkuntukpun tidak sadar kalau itu bukan Adiknya, Bara. Melainkan laki-laki tampan dengan wajah dingin serta tatapan tajamnya.

Laki-laki itu yang sudah tau perilaku Ara yang sulit dibangunkan, langsung saja menarik paksa guling Ara dan melemparnya disis ranjang yang kosong membuat Ara terusik, namun kembali tenang. Laki-laki tampan ini membuang nafasnya sabar lalu merubah posisi Ara menjadi terlentang.

"Sayang, bangun!" Ucap Laki-laki lembut sambil mengusap pipi cubi Ara, namun Ara bergeming dan setia memejamkan matanya.

Laki-laki itu mendengus. Lalu mendekatkan bibir pada bibir Ara dan mulai mencium bibir Ara sedikit menuntut supaya Ara terbangun dari lelapnya mimpi. Terus mencium bibir Ara dengan bibir tipisnya, bibir mungil itu terasa sangat manis dimulutnya.

Aldrick's Mine [END] Where stories live. Discover now