Sembilan

21.8K 1.1K 27
                                    

"Little girl. Skripsimu bagimana? Apa skripsimu masih belum selesai juga?" Tanya Aldrick menatap Ara yang asik nonton Oppa-oppa BTS, EXO dan mantan kpop boyband JBJ dilaptop dengan cemilan kacang polongnya.

Ya. Saat ini Ara berada didalam apartement Aldrick.

"Malas mengerjakan, Kak Al kerjakan saja. Membantu calon istri tidak masalah kan? Ara sibuk nonton Oppa-oppa tampan, apa lagi Kai yang hot itu dan Jimin yang unyuk-unyuk itu. Tapi lebih hot Kak Al dan unyukkan Kak Al." Ucap Ara tanpa menatap Aldrick membuat Aldrick mendengus ingin sekali melenyapkan Oppa-oppa sialan itu yang membuat Ara kepincut.

Sebenarnya Aldrick sudah melarang Ara keras untuk tidak menatap pria lain selain dirinya, tapi juga Aldrick tidak tega melihat Ara yang tidak mau makan sampai jatuh sakit karena dirinya melarang Ara untuk menonton Oppa-oppa. Pernah dulu Aldrick melarang Ara untuk melihat Oppa-oppa itu dan Ara tidak mau makan sampai perutnya sakit hingga merengek padanya, dari situ Aldrick membiarkan Ara menonton Oppa-Oppa Korea itu. Memang apa kurangnya dirinya sampai Ara melihat Oppa-oppa itu? Sialan emang.

"Memang kau tidak puas melihat ototku? Kau lihat pria lain aku tidak suka, Little girl. Kau segera selesaikan skripsimu kalau kau mau cepat kita menikah. Aku sudah beberapa kali mengingatkanmu? Kalau ada apa-apa, jangan salahkan aku ya kalau kita belum nikah-nikah. Apa lagi kau masih tidak suka dengan Teresa, kau mau aku ditempeli oleh Teresa?" Ucap Aldrick menyangkut Teresa karena memang ingin menggoda Ara.

Mendengar nama wanita ular itu alis Teresa membuat Ara langsung mengalihkan pandangannya dari Oppa-oppa menatap Aldrick yang mengangkatnya sebelah alisnya seolah berkata 'Apa?'.

Ara menutup laptopnya dengan kasar lalu berdiri dan duduk dipaha Aldrick dan mengalungkan tangannya dileher Aldrick. Ara mulai menjambak rambut tebal dan lembut Aldrick membuat Aldrick meringis. Mengeratkan cengkeramannya pada pinggang Ara. Jambakan Ara tak main-main.

"Kak Al masih berhubungan dengannya, huh? Kak Al mau Ara diumpetin sama Papa dari Kakak? Memang mau Kak Al sama wanita ular itu? Dia sudah kendor! Oh, atau jangan-jangan Kak sudah tidak mau sama Ara? Ya sudah Ara tinggal bilang sama Papa buat jauhin Ara sama Kak Al mau?" Cacar Ara terlihat kesal membuat Aldridk tersenyum senang dalam hati.

"Sayang, kalau aku tidak mencintaimu, tidak mungkin kan aku cepat ingin menikahimu? Kalau kau tidak ingin Teresa terus menempeliku yaudah, kau cepat selesaikan skripsimu, setelah itu kita menikah." Ucap Aldridk tersenyum sambil melepaskan tangan Ara yang menarik rambutnya dengan perlahan.

Ara berpindah mengapit kedua pipi Aldrick membuat bibir Aldrick menyong kedepan.

"Kak Al kenapa buru-buru? Papa kan minta nikah dua bulan lagi. Itu masih lama, lagi pula buat skripsi itu mudah dan Ara juga cepat selesai. Awas saja kalau Kak Al serius ketempelan setan alas itu, Ara sendiri yang akan menyingkirkannya." Ucap Ara mengintimidasi sambil melepaskan capitannya dipipi Aldrick.

"Tapi aku inginnya cepat menikahimu. Biar kita bisa berduaan terus."

"Tidak bisa, Kak Al harus kerja mengurus kantor papa Marchelle."

Aldrick mengangkat sebelah alisnya. "Aku bosnya, jadi aku bisa sesuka hati tidak masuk kerja dan menemanimu."

"Tidak ada aturan seperti itu dalam perusahaan, Kak Al kerja itu yang profesional sebagai bos, jangan sesukanya. Kalau ada Teresa yang datang kekantor tanpa sepengetahuan Ara, nyonya bos sendiri yang akan usir setan alas itu." Ucap Ara sarkas menatap Aldrick kesal.

"Memang kau tidak mau aku temani? kita bisa berduaan seperti apa yang kau katakan."

"Aku ingin, tapi kita belum nikah. Jadi tidak boleh sering bersama-sama. Kalau terus bersama-sama Kak Al akan bosan dengan Ara, terus Ara minta jajan sama siapa?" Gobloknya Ara masih memikirkan jajannya yang selalu dibelikan Aldrick. Tapi ya sudahlah, toh juga menghemat uang.

Aldrick's Mine [END] Where stories live. Discover now