Dua

38.8K 1.8K 37
                                    

Mobil yang dikendarai Aldrick dan Ara sampai pada kamupus milik keluarga Miller. Ya Ara memang kuliah dikampus Aldrick dari pada kuliah dikampus milik keluarganya sendiri. Alasan Ara tidak kuliah dikampus keluarganya sendiri adalah dia tidak mau didekati orang lain yang hanya membutuhkan tenar saja karena ia dari keluarga pemilik kampus itu dan juga dirinya tidak bisa bebas jika berkuliah dikampus keluarganya, pasti ada yang memantaunya seperti Bara saat ini yang juga kuliah dikampus milik keluarga Miller.

Huh, sama saja menurut Ara karena tidak bisa bebas. Apa lagi Aldrick yang selalu membuatnya bungkam jika ketahuan bolos kuliah atau balap liar. Aldrick tidak melarangnya membully, karena itu juga kesenangan Al juga sebagai memiliki jiwa iblis.

Semenjak 17 tahun Aldrick memintanya menjadi miliknya, bahkan Ara juga. Aldrick selalu perhatian padanya dan selalu mengatakan cinta disaat dia sangat merindukannya dihari-hari dan perhatian itu tidak pernah luntur bagi Ara, malah perhatian Aldrick semakin besar seiring cinta Aldrick padanya semakin besar, Hal itu membuat Ara bahagia kalau Aldrick tidak pernah mengingkari janji itu padanya.

Ara juga nyaman saja dengan sikap posesif dan over proktetifnya Aldrick padanya dan semakin meningkat dikedua sikap itu saat Ara menginjak umur 15 tahun. Itu sudah membuktikan kalau Aldrick tidak akan pernah meninggalkannya sampai kapanpun. Beruntung Ara bisa dimiliki atau memiliki pria seperti Aldrick.

"Setelah jam kuliahmu selesai, segera keruanganku dan jangan mencoba kabur! Aku tau isi pikiranmu kalau ingin kabur." Ucap Aldrick tegas membuat Ara mengerucutkan bibirnya.

"Kalau tidak ingat ya Ara kabur saja, tapi kalau ingat Ara kabur juga. Kan mau dihukum." Ucap Ara membuat Aldrick menahan nafasnya kesal.

"Itu sama saja kau kabur, little girl. Ingat, jika sampai kau kabur maka hukumanmu semakin berat." Ucap Aldrick dengan senyum manisnya namun perkataannya membuat Ara meringis dalam hati.

Kabur tidak ya? Kalau kabur hukumannya nambah, kalau tidak kabur tetep saja dihukum! Bingung... kabur saja, yang penting tidak ketahuan.' Batin Ara dalam pikirannya.

"Sejam lagi kau ada jam. Kau boleh pergi sekarang, aku ada jam kelas sekarang." Ucap Aldrick keluar dari mobil diikuti Ara.

"Kau jangan coba-coba dekat dengan laki-laki lain, mengerti?" Peringat Aldrick membuat Ara memutar bola matanya malas.

"Kau selalu saja bilang seperti itu, iya aku tau!" Ucap Ara malas.

Aldrick tersenyum lalu menarik wajah Ara hingga bibir mereka bersentuhan. Aldrick memberinya kecupan sekilas dibibir Ara sebelum pergi memasuki jam kuliahnya.

Aldrick mengambil jurusan bisnis sedangkan Ara mengambil jurusan kimia.

"Aku pergi dulu, little girl." Ucap Aldrick mengusap kepala Ara, setelah itu pergi meninggalkan Ara yang ada diparkiran.

Ara menatap punggung laki-laki itu,lalu mengusap dagunya berpikir.

"Kabur tidak ya? Biasanya aku tidak pernah bimbang seperti ini kalau masalah kabur." Ucap Ara masih menatap punggung tegap itu hingga hilang dibalik koridor.

"Kabur saja, yang penting jangan sampai ketahuan Kak Al." Ucap Ara cekikikan mengambil ponselnya yang ada disaku celananya. Memcari kontak yang dapat dihubungi untuk kabur. Ara menemukan nama Tayana dan langsung menghubunginya.

"Halo Ra, kau dimana? Aku sama Diana sudah dikantin." Ucap Tayana disebrang membuat Ara meringis.

"Kau cepat keparkiran blok A. Ayo kabur, aku tidak mau dihukum sama Kak Al." Ucap Ara.

Aldrick's Mine [END] Where stories live. Discover now