01. Unlucky Felix Felicis

44.9K 3.3K 452
                                    

Tahun ke-8, tahun yang dianggap paling tenang bagi sebagian besar siswa Hogwarts, terutama Harry Potter, sang pahlawan dunia sihir. Beberapa bulan lalu Harry telah berhasil mengalahkan Lord Voldemort dengan tangannya sendiri beserta seluruh hocrax terkutuk Voldemort, yang ironisn salah satu diantara ketujuhnya adalah dirinya sendiri.

Huh, Harry mengleha nafasnya. 'Kenapa takdir berlaku sangat kejam padaku?' Dia mengeluh dalam hati.

Harry memang tersenyum, tertawa, bahkan bercanda ria, tapi semua canda tawa  bukan patokan bahwa seseorang bahagia. Tak ada yang mengetahui sisi lain dari seorang Harry Potter, termasuk teman terdekatnya sendiri. Harry itu rapuh, dia sakit, fisik maupun mental. Ayah dan ibunya meninggal saat dia masih bayi dan secara praktis dirinya menyandang status yatim piatu di usia 15 bulan. Di asuh oleh keluarga Muggle yang membencinya hingga merembes sampai sumsum tulang, membenci sihir yang dimilikinya, memfitnah dua orang paling dicintainya dengan mengatakan orang tuanya jalang dan pemabuk, juga memperlakukannya bagai budak sejak usia dini.

Surat Hogwarts pun tiba, Harry kira siksaannya akan berhenti. Demi Merlin, alangkah buruknya takdir yang diguratkan Tuhan untuknya. Sejak tahun pertama hingga tahun ke-7 Harry dihadang oleh berbagai macam badai permasalahan yang pelik, hingga awal kebuntuannya. Tahun ke-5, Ayah baptis yang sangat Harry sayangi kehilangan nyawanya karena ujung tongkat Bellatrix Lestrange yang ironisnya adalah sepupunya sendiri, yang paling membuat Harry terpuruk adalah jenazah ayah baptisnya tidak pernah ditemukan. Betapa malangnya nasibmu Harry. Tak hanya sampai disitu, tahun demi tahun berlalu dan saat itu pula, orang-orang terdekatnya direnggut paksa darinya, Dumbledore, Fred, Moony, dan banyak lainnya.

Harry lelah dengan hidupnya, dia tak pernah mengharapkan kehidupan yang penuh petualangan, setidaknya harus ada sedikit petualangan agr hidupnya tidak terlalu datar. Dia selalu berharap hidup dalam ketenangan, tanpa adanya peristiwa mempertaruhkan nyawa, karena demi apapun Harry masih ingin hidup dan berkeluarga kemudian memiliki anak-anak yang lucu. Berbicara tentang anak, Harry selalu menginginkan seorang anak laki-laki yang kelak akan dia beri nama Alexander. Seperti namanya, Harry berharap anaknya kelak akan sejaya Alexander the Great pada masanya. Harry selalu menyukai kisahnya, kisah raja muda penakluk Persia dan merupakan murid dari salah satu tokoh filsuf kenamaan dunia yaitu Aristoteles.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya ramuan akan selalu jadi masalah dalam hidupnya, bila buku 'The Half Blood Prince' karya Professor Snape masih ada mungkin Harry tidak akan terlalu mengeluh.

"Harry my boy, senang bisa melihatmu kembali." Professor Slughorn menyapanya.

Sejak Slughorn mengetahui bajwa dia adalah 'seseorang dalam ramalan' lelaki tua itu terus saja mengajak Harry berbicara bahkan mengajak Harry ke pestanya, mau menolak Harry takut nilai rumuan miliknya yang awalnya memang sudah kecil semakin bertambah kecil. Harry serba salah.

Slughorn nampaknya selalu membandingkan Harry dengan Tom Riddle, siswa kesayangannya. Dari sudut manapun jelas Riddle lebih baik darinya, Riddle adalah pria jenius yang sayangnya memilih semua pilihan yang salah, padahal Harry yakin bila hati Riddle tak segelap itu niscaya Britania Raya akan jatuh ditangannya, bahkan Harry yakin karir Riddle akan lebih gemilang dari pada siapapun yang pernah ada. Harry tak akan memungkiri fakta menarik tentang musuhnya itu.

"Hari ini kita akan menyeduh sebuah ramuan keberuntungan dengan kata lain sebuah Felix Felicis. Tim yang berhasil menyeduh dengan sangat sempurna dan waktu tersingkat akan diperbolehkan membawa ramuan miliknya beserta.." Slughorn menjeda kalimatnya. Lelaki tua itu tersenyum misterius kemudian memperlihatkan sebuah botol kecil yang dihiasi rantai yang membentang membentuk kalung dan terisi benda cair di dalamnya.

"Felix Felicis yang sama seperti yang saya berikan kepada Mr. Potter di tahun ke-6." Semua siswa bersorak heboh kecuali siswa-siswi Slytherin.

By AccidentΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα