24. Welcome To the World

12.8K 1.3K 310
                                    

Draco hanya mampu melihat Harry yang yang menghilang dibawa oleh beberapa healer yang akan bertanggung jawab dalam proses persalinan di balik sebuah pintu tebal. Dia lemas bukan main, melihat Harry yang terlihat sangat kesakitan dengan wajah yang penuh dengan keringat sebesar biji jagung sedikit mengguncang jiwanya. Jika bisa, dia ingin mentransfer semua kesakitan Harry padanya, dia tak tega.

Disandarkan punggungnya di dinding bercat putih St. Mungo, kemudian tubuhnya merosot jatuh kebawah dengan tangannya yang terus menarik kencang rambut pirang yang selalu tertata rapih. Bagaimana bila terjadi hal tak diinginkan di dalam sana? Bagaimana jika...

Oh Merlin! Draco tak bisa menyingkirkan banyak pikiran negatif yang hilir mudik di kepalanya.
Healer sialan! Kenapa mereka harus melarangnya masuk?! Draco hanya ingin menemani Harry di saat-saat terberatnya, tak bisakah?

"Draco!" Daun telinganya mendengar suara tak asing, itu suara ibunya tentu saja terdengar sangat familiar di telinganya. Ibunya berlari tergopoh-gopoh dengan gaun hitam yang berkibar karena langkah panjangnya. Dilihat dari segi manapun, Narcissa sama khawatir seperti dirinya.

Keberadaan ibunya tak sedikit pun meringankan beban di pundaknya, hal-hal yang mampu meringankan bebannya mungkin adalah turut ikut masuk ke dalam, menggenggam tangan Harry kala cintanya itu bertaruh nyawa melahirkan putra pertama mereka.

"Draco bagaimana keadaan Harry? Maaf Mom terlambat datang kemari, Mom harus mengabari keluarga Weasley dan Andromeda terlebih dahulu." Narcissa mengelus rambut putranya yang terduduk lemas, melihat betapa kacaunya keadaan putranya dia rasa Harry tidak baik-baik saja, tapi tak mungkin, di dalam sana Harry ditangani oleh banyak healer profesional. Iya, Harry pasti baik-baik saja, menantu dan cucu barunya pasti selamat.

"Harry masih mengalami kontraksi, dan aku masih belum di perbolehkan masuk." Balas Draco dengan kepala yang terus tertunduk.

Narcissa jatuh iba, dengan perlahan dia menuntun putra kesayangannya itu untuk duduk di atas kursi yang tersedia. Sembari mengucapkan banyak kalimat-kalimat penenang istri sah Lucius Malfoy itu terus saja mengelus punggung putra tunggalnya memberikan sedikit pereda dari kerisauan putranya.

"Harry dan little one pasti baik-baik saja di dalam sana, percayalah mereka berdua pasti kuat."

"Malfoy! Bagaimana keadaan Harry?" Teriak Ron Weasley bersama keluarganya yang berbondong-bondong memasuki lorong St. Mungo yang cukup lengang. Persetan! Draco tak peduli keberadaan mereka, Weasley terutama Ron hanya bisa memperkeruh suasana tanpa memberi solusi.

"Malfoy jawab pertanyaan ku!" Ron berteriak keras yang Draco anggap hanya sebagai angin lalu.

"Ron tenanglah." Ucapnya sambil mengelus pundak Ron mencoba menenangkan. Hermione kesal dengan tindak tanduk Ron, apa lelaki berambut merah itu tak melihat bahwa Draco terlihat sangat kacau saat ini? Apa dia tak melihat sorot khawatir dalam mata Draco?

"Tuan Malfoy?"

Draco langsung mengangkat wajahnya kala salah satu healer memanggil namanya, namun tetap saja raut khawatir tak kunjung pergi.

"Bagaimana keadaan Harry dan bayi kami?" Tanya Draco saat dirinya sudah berada tepat di depan sang healer. Dia ingin tahu bagaimana keadaan cintanya di dalam sana, memastikan kedua cintanya baik-baik saja.

"Tuan Potter menginginkan keberadaan mu di dalam."

Tanpa basa basi Draco segera menerobos pintu tanpa menunggu sang healer menjelaskan lebih lanjut. Alangkah sakit hatinya melihat Harry dalam keadaan berdarah-darah.

"Harry." Draco segera berjalan cepat menghampiri Harry, memegang tangannya dengan terus merapal do'a agar Harry dan little one selamat.

Para healer sudah membuat jalan lahir untuk little one, sebuah lubang diantara skrotum dan lubang senggamanya yang kini bersimbah darah. "Dear, aku tahu kau pasti lelah, tapi tolong bertahan lah." Ujarnya sembari mengusap keringat yang menuruni pelipis Harry.

By AccidentWhere stories live. Discover now