05. Raw & Rosy Night

29.6K 2.5K 153
                                    

Warning!!!

My story is slash! (BXB relationship), this part contains adult content, explicit, hars and vulgar words! If you don't like it, please don't read.

'Abcdefg' : monolog dalam hati
"Abcdefg" : Dialog biasa
"Abcdefg" : Dialog berbahasa asing.
Abcdefg :  Kata-kata berbahasa asing.

OoOoOoOoOo


Draco tak bisa berkata-kata, otaknya seketika berhenti berputar, begitupun paru-paru yang seakan menghentikan aktivitas alveolus untuk menukar oksigen dan karbon dalam tubuh. Pemandangan di depannya begitu 'wow' untuk tidak dia pandang, tubuh Potter yang mengkilat berbalur keringat dengan nafsu yang menggebu meminta segera dituntaskan, fuck khayalannya seakan menjadi nyata. Mungkin hari ini adalah bentuk tanggung jawab Potter karena membuat Draco selalu berpikir kotor tentang dirinya.

"Please help me!" Nada bossy Potter membangkitkan jiwa paling liar Draco, sudut terdalam dan tergelap dalam dirinya. Dia menginginkan Potter!

"Fuck Potter! Jangan salahkan aku bila besok kau tak bisa bangun." Peduli setan dengan esok hari, nikmati saja malam ini, tak akan ada lain kesempatan menikmati tubuh Potter tanpa perlawanan. Draco segera menerjang Potter yang sedang mencoba menuntaskan hasrat tak terbendung di atas toilet dengan tangannya sendiri, dia mencium Potter tepat di bibir memberikan lumatan memabukkan, menerbangkan jiwa dan kesadaran Potter yang melenguh di sela-sela cumbuan nya.

"Beg me Potter and I will help you." Ucapnya tegas, jiwa dominan dalam dirinya seakan ditarik paksa, dia ingin mendominasi Potter memberikan sentuhan yang mendinginkan tubuh lawan mainnya.

"Please, touch me...." Tidak pernah terbayang sekalipun dalam benaknya Potter yang memohon sentuhan tangannya, tangan kotor yang telah di cap Voldemort sebagai pengikut, tangan yang telah ratusan kali menjamah daerah privasi lawan mainnya.

Sialan! Suara Potter membutakan nalar dan pikirannya.

"Please, help me..... I want you....." Habis sudah kesabaran Draco, tanpa menunggu lama dia langsung mengangkat tubuh Potter yang jauh lebih kecil keatas pangkuannya. Sepertinya virginity Potter akan berakhir di kamar mandi. Cukup buruk, tapi masa bodo!

Tangan kekar Draco secepat kilat melepaskan segala kain yang melekat pada tubuh kecil Potter-nya, Potter-nya hanya untuk malam ini. Tanpa sungkan Draco membelai lembut dari mulai tulang selangka hingga pinggul Pot- ah tidak maksudnya Harry. Draco tak pernah menyangka bahwa tubuh Harry akan seindah itu, putih, mulus, ramping, dan terbentuk sempurna layaknya melebihi ekspetasinya.

"Kau ingin aku bagaimana Harry?" Ucap Draco seduktif tepat di sebelah telinga Harry, dia mencoba memberikan lonjakan gairah yang lebih tinggi pada Harry.

"Sentuh aku, dimana pun yang kau mau." Ujar Harry frustasi, dia ingin ada tangan yang menyentuhnya dan memanjakan setiap inchi tubuhnya. Persetan dengan kata mabuk dan ramuan sialan yang Ginny berikan padanya, persetan dengan siapapun yang dia goda untuk menghangatkan tubuhnya, dia hanya ingin segera rasa panas dalam tubuhnya berkurang.

"Fuck! Kau sangat panas saat memohon sentuhan ku Harry." Erangnya saat netra biru keabuan miliknya menangkap pemandangan menakjubkan di depan mata.

Dirinya mencium Harry dalam, berbagi kehangatan juga saliva dengan perantara lidah, mengeksplore tiap sudut dalam mulut manis adiktif Harry. Bila Draco tahu tubuh Harry seindah dan secandu ini, dia tak akan ragu-ragu memimpikan Harry dalam setiap mimpi indahnya.

"Sentuh milikku, aku mohon." Ucap Harry putus asa, miliknya ingin dimanjakan, ingin disentuh, ingin mengeluarkan muatannya. Masa bodoh harga diri toh Harry kini dibawah pengaruh alkohol juga ramuan sialan Ginny, otaknya tumpul oleh nafsu.

By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang