YOUNG MARRIAGE || 05

Start from the beginning
                                    

Hafiz melangkah mendekati brangkar itu untuk melihat keadaan sang istri.
Disentuhnya bahu Ayla yang masih bergetar dan isak tangisan pilu yang memenuhi ruangan ini.

Di peluknya tubuh ringkih sang istri, di cium nya kening sang istri. Setetes airmata menetes dari matanya seolah merasakan apa yang dirasakan sang istri.

Ayla yang dipeluk seperti itu justru mengeraskan tangisan nya. Tak peduli baju Hafiz yang basah karena air mata nya.

Hatinya hancur, jiwanya rapuh saat ini.
Bagaimana tidak? Janin yang baru beberapa jam Ia ketahui telah pergi meninggalkannya. Sakit sekali, dirinya merasa telah gagal menjadi seorang ibu dan istri yang baik.
Dia telah gagal menjaga anaknya, mempertahankan anaknya. Mengingat semua itu membuat dirinya hancurrr sehancur-hancurnya.

Hafiz yang melihat sang istri tambah menangis pun memeluk istrinya lebih erat. Dia sama-sama hancur dan sakit. Lebih menyakitkan lagi yang membuat istrinya keguguran ialah ulah kekasihnya sendiri. Hafiz sampai terheran-heran kenapa Aqilla sebrutal itu. Akan Hafiz pastikan kekasihnya itu mendapat balasan yang setimpal.

"Pergi kak," ujar Ayla disela-sela isak tangisnya.

Hafiz membuka matanya,"kenapa?"

"Aku udah gagal kak, udah nggak pantes lagi jadi istri kak. Apalagi jadi ibu dari anak-anak kakak," ujarnya.

"Maafin aku yang nggak bisa menjaga nya dengan baik, bahkan untuk melawan mbak Aqilla aja aku nggak bisa."

Hafiz menutup matanya menahan segala amarah, rasa sakit dan kehancuran yang dia rasakan saat melihat istrinya nangis. Harusnya dirinya disini yang gagal menjaga istri dan calon anaknya.
Hafiz naik keatas brangkar dan tidur disamping Ayla lalu memeluk tubuh istrinya yang rapuh.

"Pergi kak, mending kakak nikah sama mbak Aqilla aja. Aku gapapa, toh pernikahan kita hanya sebatas perjodohan. Bahkan aku hadir ditengah-tengah kalian, " ujar Ayla.

"Enggak," tolak Hafiz lalu menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher sang istri.

"Pergi," usir Ayla dengan halus, Bahkan terkesan lemah.

Hafiz tak mengindahkan ucapan Ayla dia semakin mempererat pelukannya.

"Maafin Aku," ujar Hafiz dengan lirih.

Keduanya pun sama-sama terlelap karena lelah menangis. Tanpa mereka berdua sadari, sedari tadi Aqilla melihat pemandangan itu dengan amarah yang membuncah dan kebencian makin dia rasakan untuk Ayla.
Apapun akan Dia lakukan untuk menghancurkan rumah tangga Hafiz dan Ayla.

*****

"Hati-hati Dek sini Kakak gendong aja," ujar Hafiz.

Ayla menggeleng, dia melanjutkan berjalannya dibantu Hafiz yang selalu siaga disampingnya.
Karena kejadian waktu itu, Hafiz lebih perhatian, posesif dan sayang kepada Ayla. Bahkan Ayla tak pernah lagi melihat keberadaan Aqilla.

Hafiz juga seperti sudah malas membahas tentang Aqilla karena kejadian  waktu itu, bahkan Hafiz telah memutuskan hubungannya pada Aqilla waktu itu.

Flashback On

Hafiz melangkah kakinya lebar masuk kedalam kelas yang Aqilla tempati. Dia membuka pintu dengan keras yang membuat orang yang di dalam kelas terkejut bukan main.
Yang lebih mengejutkan lagi ketika Mata Hafiz melihat dua orang yang kalang kabut membereskan pakaian-pakaian yang berserakan.

"Hebat sekali kalian!"ujar Hafiz menatap tajam kearah dua orang yang ada dihadapannya.

"Mesum di dalam kelas, di area kampus! Nggak mampu nyewa hotel?!" kata Hafiz dengan nada tinggi.

"Urusan lo apa?!" tanya Baim dengan memegang kerah Hafiz.

"Nggak ada! Gue cuma mau bilang terimakasih ke elo! Karena telah menunjukan kalo wanita ini nggak baik buat gue!" ujar Hafiz

"Dan untuk Lo! Kasian suami lo nanti dapetnya bekas!" ujar Hafiz.

"Maksud Lo apa!" sewot Aqilla.

Hafiz terkekeh,"Maksud gue?  Gue mungkin setelah ini mau ngucapin terimakasih sama orangtua gue karena telah menjodohkan gue kepada seseorang yang lebih pantas buat gue! Dan gue bersyukur karena bukan Lo yang jadi istri gue! MULAI SAAT INI GUE MAU PUTUS!" teriaknya dihadapan Aqilla.

"Dan gue mau ngucapin makasih sama lo karena telah nunjukin topeng lo yang Asli!"

Setelah mengatakan  perkataan yang menyakitkan itu Hafiz keluar dari ruang kelas Aqilla.
Setelah ini, dia tidak akan menyia-nyiakan gadis sebaik Ayla. Karena yang menurutnya baik ternyata tidak baik untuknya. Tuhan telah menunjukan siapa yang lebih pantas Ia cintai dan Ia sayangi.

*****

Young MarriageWhere stories live. Discover now