YOUNG MARRIAGE|| 01

3.5K 116 0
                                    

Assalamualaikum
Apa kabar nih?
Baik?
Buruk?
Yang terpenting kalian selalu dalam lindungan tuhan ya😍

Happy Reading❤

"PAH, PAPAH APA-APAANSI! MASA AYLA DI JODOHIN SAMA DIA!" teriak seorang gadis yang baru saja pulang dari sekolahnya.
Dengan menunjuk seorang pemuda yang Sedang menatapnya tajam Ia memandangnya tak kalah sengit lalu keduanya memalingkan mukanya masing-masing.

"Nak, tenangin diri kamu. Ayok Mama temani kamu ke kamar sayang," ujar Mamanya yang bernama Laras.

Ayla pun mau tak mau akhirnya berjalan gontai dan mengikuti Mama nya yang berada di hadapannya. Menaiki tangga satu persatu Hingga sampai di tangga terakhir terdapat tulisan 'Ayla's Room' yang menggantung di pintu dengan indahnya.

"Maksutnya apasih ma?! Ayla gatau apa-apa disini! Jangan sangkut pautkan Ayla dengan bisnis-bisnis yang Mama sama Papa lalukan!" ujarnya marah ketika sampai di kamarnya.

"Nak, Tolong bantu Mama sama Papa.
Perusahaan Papa mu bangkrut dan saudara Papa mu tidak ada yang mau menyuntikkan dana untuk menolong perusahaan Papa kamu. Papa hampir putus Asa dan bahkan Rumah kita sekarang ini akan disita. Tapi untung, sahabat Papa kamu yang bernama pak Aris mau menolong Papa kamu. Namun dengan persyaratan yang membuat kami mau tak mau harus menurutinya. Yaitu dengan menjodohkan kamu dengan Anaknya yang bernama Hafiz. Tolong bantu Mama sama Papa nak. Hanya kamu yang bisa menolong kami," jelas Mama Laras dengan memohon kepada Anaknya itu.

Ayla yang tak terima dengan penjelasan yang Mama nya berikan pun bangkit dan membanting Vas bunga yang berada di meja belajarnya.

"Kenapa gak kak Ririn aja? Kenapa harus Ayla? Dari dulu Ayla selalu mengalah dari kak Ririn. Ayla selalu di tuntut untuk mengedepankan semua keinginan kak Ririn. Ayla selalu mengalah! Kenapa gak kak Ririn aja!" ujarnya.

Laras pun hanya menunduk mendengar ucapan Anaknya, benar yang dikatakan Ayla. Dari dulu Ayla selalu mengalah dengan Ririn. Ririn sekarang tinggal bersama orangtuanya di Rusia. Sedangkan di Indonesia Ayla tak pernah mendapatkan kasih sayang dari dirinya dan suaminya sedari kecil. Mungkin itulah yang membuat anaknya itu sedikit nakal dan semaunya sendiri.

"Tolong Nak bantu Mama sama Papa ya," pinta Laras sekali lagi. Karena Ia tau kalo Ayla paling tidak tahan melihat Mama nya merengek.

"Baiklah, terserah kalian! Yang penting aku gamau di tuntut apa-apa setelah menikah nanti. dan aku akan tetap bersekolah." ujarnya.

Laras pun tersenyum bahagia lalu memeluk putrinya itu, Ayla menegang seketika. Karena pelukan Mamanya ini tak pernah Ia rasakan setelah beberapa tahun terakhir.

"Terimakasih nak," ujar Laras lalu mengecup Kening Ayla.

Ayla hanya terdiam dan menganggukkan kepalanya.

Setelahnya Ayla dan Laras pun turun dari kamar Ayla dengan Ayla yang masih mengenakan seragamnya.

Semua menatapnya dengan berbagai tatapan, dan yang paling membuat Ayla ngeri adalah  tatapan dari calon suaminya.

Bahkan Ayla yang terkenal nakal pun tak berani menatap calon suaminya itu. Ayla menunduk lalu duduk di tengah-tengah Laras dan Arwan, Papanya.

"Bagaimana? Apa nak Ayla mau menerima pinangan dari anak saya?" tanya Aris dengan lembut dan menatapnya penuh kasih sayang.

Ayla pun mengangkat kepalanya dan meremas jari-jari tangan nya. Walaupun ini pernikahan yang tak diinginkan tapi dirinya telah berjanji dengan menikah satu kali seumur hidup. Jika dia bilang iya maka seluruh nasa depan yang dia rancang telah hancur. Bahkan dia juga bingung gimana caranya ngomong pada pacarnya.

Jika dia bilang tidak maka bisa-bisa dia akan hidup miskin dan perusahaan papanya akan bangkrut, yang membuat Ayla bergidik ngeri.

Dengan segala kemantapan hati Ayla pun menerima perjodohan itu yang membuat semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum bahagia. Kecuali Hafiz yang memandangnya dengan tajam dan dirinya yang berekspresi datar.

'Menarik.' batin Hafiz lalu tersenyum miring.

Setelah berbincang tentang bagaimana tema pernikahan, tanggal pernikahan dan lain-lainnya akhirnya keluarga Hafiz pun pamit pulang.

Ayla sendiri setelah mengatakan jika dirinya menerima perjodohan itu dia menuju ke kamar nya dan menelungkupkan wajahnya di bantal. Ini sungguh tidak Adil baginya. Kenapa harus dia? Kenapa gak Ririn aja yang usianya sudah matang?

Cklek

Pintu kamarnya dibuka oleh seseorang sudah pasti itu Laras. Laras duduk di tepi kasur anaknya lalu memandangi tubuh anaknya yang tengkurap tanpa melepaskan seragamnya. Hanya kerudung saja yang sudah Ia lepas. Rambutnya yang tergerai itu membuat ibunya mengusapnya dengan pelan.

Ayla tau kalau yang sedang mengusapnya ini ibunya jadi dia berpura-pura tidur agar dia bisa mengontrol emosinya. jika dia berbicara dengan Mamanya sudah dipastikan dia akan di tampar oleh Papanya karena berani membentak Mamanya.

"Kamu tahu? Awal Mama di beritahukan hamil kamu Mama sama papa sangat bahagia karena apa? Karena kita akan mempunyai bayi lagi dan itu gak cuma satu tapi dua. Kakak mu juga tak kalah senangnya. Setelah mendapatkan berita bahwa Mama sedang mengandung bayi kembar, papa dan Ririn sangat protektif dalam menjaga Mama. Karena mereka ingin Mama dan bayi kembar nya selamat semua. Kamu punya kembaran laki-laki tapi sekarang kita tidak tahu dimana keberadaanya." jelas Mamanya dengan derai airmata karena dia sangat merindukan anaknya yang telah lama hilang.

"Kamu tau? Semenjak hilangnya kembaran kamu, Nenek sama Kakek menyalahkan Mama sama Papa karena telah lalai dalam menjaganya. Bahkan kakak mu juga membencimu tanpa sebab. Semenjak kehilangan itu membuat kami sibuk mencarinya ke berbagai penjuru negara sampai-sampai kami tak sadar telah menelantarkan kamu.
Maafin Mama bila kamu kurang kasih sayang sejak kecil, Maafin Papa juga karena belum sempurna menjadi sosok Papa yang kamu inginkan." ucapan Laras membuat Ayla diam-diam menitikkan Air mata nya.
Baginya orangtua nya tetaplah orangtua yang sempurna.

Laras yang tak mendapat respon dari anaknya pun meninggalkan kamar anaknya lalu berjalan menuju pintu kamar anaknya. Disana ada suaminya yang juga meneteskan air mata nya lalu suaminya itu memeluk Laras dengan tangis yang tak kunjung reda. Rasa bersalah telah menelantarkan Ayla membuat keduanya seperti manusia egois.

Tanpa kedua orangtuanya sadari, Ayla juga menangis dan memeluk tubuhnya sendiri.
Menangisi segala yang menimpa hidupnya.

*****

LANJUTT CHAPTER BERIKUT  GAK NIH?
KALO MAU LANJUT JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YAAA☺
SEE YOU, BYE!

Young MarriageWhere stories live. Discover now