JS 05 [Hafiza] ☑️

9.3K 314 11
                                    

Hari ini Hari pertama ku daftarkan Hafiza. Ku penuhi permintaan nya untuk masuk ke sekolah lebih awal.
Jarak antara sekolah dan rumah kami cukup jauh, mungkin sekitar 15 menit jika berjalan kaki.

Ku lihat sudah ada banyak sekali ibu-ibu yang mendaftar anak-anaknya. Jumlah anak yang mendaftar cukup banyak, tetapi hanya Hafiza lah siswa paling kecil dan paling muda di antara yang lain.

☘️☘️☘️

"Ayoo sayang, katanya mau sekolah,"

Ku siapkan tas mungil berisi bekal makanan untuknya.

"Iya Ibu, Fiza senang sekali masuk sekolah hari ini," Hafiza menjawab dengan suara unyu nya.

Aku berjalan menyebrang sungai kecil yang berada di sebelah rumahku. Ku gendong Fiza yang teramat sangat senang menyambut hari pertama ia berangkat ke sekolah.

Jauh dan licin perjalanan yang ku tempuh, sebenarnya ada jalan yang mudah di lalui, tetapi karena tak punya kendaraan, aku lebih memilih untuk berjalan kaki melewati jalan alternatif.

"Bu, Fiza turun aja."

Ditengah perjalanan langkah kakiku terhenti, aku menurunkan Hafiza dari gendongan ku.

"Kenapa Fiza minta turun, Nak?"

"Tidak apa-apa, Ibu nanti malah capek gendong Fiza terus sampai ke sekolah, Fiza jalan sendiri saja, Bu."

"Ma syaa Allah, Fiza pinter anak Ibu,
ya sudah tangan Fiza ibu gandeng aja ya, Nak."

Memang Fiza anak yang mengerti, mungkin ini adalah hal kecil, tapi aku selalu berdoa untuk Hafiza agar ia menjadi anak yang selalu mengerti dengan keadaan, baik dan sholeha nantinya.

Hari pertama sekolah pun, selesai.

°°°

"Makasih ya, Pak."

Ku bayarkan uang senilai lima ribu rupiah kepada pak Supir, karena aku harus terburu-buru mengantarkan Fiza ke sekolah.

Pekerjaan dirumah ku tinggal dulu, terutama jajanan yang akan ku jual kan keliling.
Aku berjalan sedikit tergesa-gesa dengan langkah cepat menuntun Hafiza, langkah kaki kecilnya pun cepat mengikuti langkahku.

"Sttttttttt,  orangnya datang. Diam!"

Ku dengar salah seorang ibu yang sedang berkumpul, berbicara dengan suara keras ke ibu yang lain, sengaja menyindirku.

Aku berjalan menundukan pandangan dan menjongkokan badan ketika melewati mereka. Namun semuanya diam, tidak ada yang mau menjawab.

"Ntahlah, mereka mungkin tidak suka padaku,"

Aku terus mengantarkan Fiza masuk ke dalam ruang kelas dengan cepat.

"Ibu tunggu di luar ya, Nak,"

"Iya, bu."

°°°

Jam menunjukan pukul 10:00, ku lihat Hafiza berlari ke arahku.

"Ibu, tadi Fiza bisa menjawab pertanyaan Bunda,"

Semua anak-anak memanggil ibu guru dengan sebutan, Bunda.

"Oh ya? Pintarrrr sekali," Jawabku dengan senyum merekah menanggapi Hafiza.

"Iya bu Ratih, Fiza anaknya pintar sekali," Puji ibu Rusti, selaku kepala sekolah.

"Nak Fiza selain cantik juga sopan sama teman-teman nya," bu Mila, guru sekolah menyambung.

☘️☘️☘️

Hari ini aku berangkat lebih awal mengantar Hafiza, ku lihat banyak ibu-ibu yang memarkirkan motornya di samping sekolah.

 JELMAAN SUAMIKU. [END]Where stories live. Discover now