JS 10 [Nenek di depan rumah] ☑️

8.1K 282 7
                                    

"Mas Rey!"

Aku berlari mendekati mas Rey yang terlihat sudah tidak berdaya, mas Rey sudah sangat lemah.
Aku bisa menyaksikan nya dari bawah!

Tubuh mas Rey di gantung dengan rantai besi berukuran besar tanpa ujung, luka lebam dan luka bakar menutupi sekujur badan, warna merah darah segar mengalir menembus keluar baju yang sedang di pakainya. Kulitnya membiru, wajahnya pucat pasi dan,------- sulit sekali di jelaskan.

Kondisi mas Rey memprihatinkan, teriakan nya terdengar begitu memilukan.
Kaki dan tangan mas Rey di ikat, dia tidak bisa bergerak saat merasakan panasnya kobaran api yang ada di bawahnya, nyaris menyentuh kakinya.
Mas Rey berada di atas kobaran api, tepatnya di tengah-tengah sebuah lingkaran sangat luas seperti sumur. Yang dimana di bawahnya ada kobaran api yang menyala dan merembet ke setiap sisi sumur.

Asap tebal panas berwarna hitam legam, keluar dari lingkaran itu, menutupi tubuh mas Rey yang sedang di gantung di atasnya.Aku terus memanggil dari bawah dengan dada yang sudah terasa sesak menyaksikan kekejaman bangsanya, namun mas Rey tidak mendengarku. Mas Rey terpejam, tidak mampu membuka bola matanya sebentar saja untuk melihatku.

Aku menangis tersedu saat menyaksikan keadaan lelaki yang pernah berjanji akan hidup bersamaku, lelaki yang saat ini sudah ku harapkan dan aku telah mrncintainya.
Namun sekarang aku menyaksikan dengan jelas, keadaan nya sangat tidak memungkinkan untuk bisa hidup bersamaku.
Sakit sekali hati ini, aku hanya bisa menangis karena sedikit pun aku tidak bisa menolongnya.

Kali ini aku tidak melihat siapapun ada di tempat ini, aku melihat mas Rey hanya seorang diri, bahkan mahluk berbulu, bertaring dan berkuku panjang yang menyiksa mas Rey, tidak ada disini.

Lama sekali aku menyaksikan mas Rey di atas sana, tak henti-hentinya aku menangis, air mataku luruh, Aku tidak bisa membayangkan bagaimana menderitanya jika aku berada di posisi mas Rey saat ini.

"Aku masih sanggup,"

Hanya ada suara itu yang tiba-tiba muncul, Entah darimana asalnya.

Mas Rey melakukan kontak batin dengan ku?

"Ya Allah, mereka semua datang!"

Aku berlari menjauh, rasa takut memuncak ketika melihat banyak sekali mahluk yang selalu menyiksa mas Rey.
Mereka menuju kemari dengan suara yang menggelegar. Aku bersembunyi di balik batu paling besar dan berharap mereka tidak menyadari kehadiranku.

"Sudahkah kau pikirkan lagi untuk
mengambil anakmu dari bangsa manusia?" Tanya mahluk paling besar.

"Sudahkah kau urungkan niatmu menjadi seorang manusia?" Tanya mahluk itu kembali.

Mas Rey tetap diam dan tidak menjawab sepatah katapun.

Bagaimana mas Rey bisa menjawab? Apa mereka tidak sadar, apa yang telah mereka lakukan hingga mas Rey tidak mampu mengucap kata, karena siksaan yang telah mereka berikan?!

"Jika kau tak mau menjawab, akan ku kirimkan bangsaku untuk mengganggu manusia itu!" Mahluk itu berkata sangat lantang dengan penuh amarah.

Nyaris jantungku berhenti sepersekian detik, karena terkejut dengan perkataan mahluk itu. Seluruh badanku gemetar hebat, dengan keringat bercucuran deras.

Tiba-tiba mas Rey memaksakan diri untuk mengangkat kepalanya dengan susah payah, terlihat jelas raut wajahnya menyimpan sejuta sakit dan derita.

"Jangan ganggu mereka, demi Allah aku tidak akan rela!" Lirihnya dengan suara lemah, namun menekan.

"Bedebah!"

Amarah mahluk itu semakin besar, bahkan warna asap hitam itu berubah menjadi hitam pekat dan legam.

 JELMAAN SUAMIKU. [END]Where stories live. Discover now