#Part74 🌑 JELMAAN SUAMIKU 🌑

3.1K 191 83
                                    

  #Pov_DokterFarhan

Aku harus segera sampai.
Ratih belum bisa aku beritahu masalah ini, dia sedang memikirkan hilangnya Hafiza. Aku tidak akan memintanya untuk ikut denganku.

Tapi memang seharusnya saat ini aku bersama Ratih, tetapi aku tidak bisa mengajak dia ikut bersamaku.
Aku benar benar tidak ingin jiwanya terganggu lagi, aku tidak ingin kesehatannya ikut terganggu karena masalah baru.

"Aku akan menghadapi masalah ini sendirian dahulu, aku pasti bisa." pikirku.

#Drrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Ponselku berdering kembali, ini kedua kali bapak menelfonku.
Ku pasang handset di kedua telingaku, tanganku masih sibuk menyetir mobil dengan berhati hati.

"Farhan, kamu sudah sampai mana?"

Nada perkataan bapak tidak bisa terkondisikan.
Mungkin dia bingung menghadapi masalah ini sendiri, terlebih lagi dia tidak tau apa apa.

"Ini Farhan sedang di jalan, sebentar lagi  sampai. Cegah Abu dulu sebelum Farhan sampai ke rumah!"

"Cepatlah! Jangan lupa tetap berhati-hati."

Ku matikan telefon dan fokus kembali melanjutkan perjalanan.

***

Dari panggilan pertama, aku di kejutkan dengan panggilan bapak, dia memintaku agar segera pulang. Ada sesuatu hal terjadi di rumah.

Ada seorang wanita berniqab tiba tiba datang ke rumah mencari Abu.
Dia memaksa untuk membawa Abu.

Entahlah siapa wanita itu, kenapa tiba tiba dia datang dan berniat membawa Abu.

Keadaan Abu memang masih belum stabil, dia masih membutuhkan perawatan karena mungkin sebentar lagi ingatannya akan pulih kembali.
Maka dari itu kepalanya sering sekali merasakan sakit dan pusing hebat.

Mobil, ku parkirkan di garasi. Tanpa basa basi aku langsung berlari masuk ke dalam rumah.

Benar saja, di dalam rumah ada seorang wanita berniqab hitam duduk dengan anggun, ia mengenakan gamis berwarna Abu muda.
Disana ada bapak dan juga Abu.

Dia memandangku. Ku lihat matanya yang semakin menyipit. Mungkin dia sedang tersenyum kepadaku, aku bisa mengerti dari bahasa matanya.Tetapi aku sama sekali tidak membalas senyumnya, dan beranjak duduk di samping Abu adiku. 

"Siapa kamu," tanyaku.

"Saya Herlina, istri dari mas Fajar."

Dia menyebut nama Herlina, istri dari Fajar. Lalu apa urusannya dengan keluargaku?

"Lalu kenapa kamu kemari?" tanyaku.

"Iya, karena suamiku mas Fajar ada disini."

Aku terdiam.

"Dia suamiku."

Wanita yang mengaku Herlina itu menunjukan satu jarinya ke arah Abu.

"Maaf kamu salah, dia ini adalah Abu adikku."

Aku terus mempertahankan pendapatku sendiri, bahwa dia memang lah Abu Adikku. Dan tentunya dia adalah kekasih Ratih. Bukan Fajar ataupun suaminya.

"Aku kehilangan suamiku satu tahun lalu, aku kemari ingin menjemputnya. Tolong jangan pisahkan antara suami dan istri!" jawabnya memelas.

Matanya berkaca kaca, butir air matanya terjatuh.
Tetapi aku masih tidak merespon kata katanya. Bahkan ketika ia menangis pun aku tidak mempunyai rasa peduli.

"Abu, apa kamu ingat dengan wanita itu?"

Aku bertanya kepada Abu, dia kekeh menjawab, bahwa memang dia tidak mengenal wanita itu.

 JELMAAN SUAMIKU. [END]Where stories live. Discover now