JS 04 [Talak mas Yadi & Bayi perempuan yang hanyut] ☑️

9.4K 311 7
                                    

"Ratih, tugasku telah selesai,"

Tiba-tiba mas Yadi mendekatiku dengan raut wajah serius, tanpa expresi dan datar.

"Tugas kamu selesai? Apa maksudnya Mas?" Tanyaku, masih sibuk merapikan baju yang kubawa dari rumah lama.

"Iya, tugasku telah selesai menemani mu belasan tahun, semampu ku untuk membahagiakan mu, sebisaku untuk melindungi mu. Tapi sepertinya aku gagal mempertahankan rumah tangga kita!"

Aku menoleh ke arahnya.

"Kamu ngomong apa, Mas? maksud perkataan kamu itu apa?" Tanyaku mulai gelisah.

Ku tatap tajam matanya, begitupun mas Yadi menatap dalam mataku.

"Aku ikhlas merawat ketika kamu sakit, aku ikhlas Ratih.
Dan sekarang aku sudah mengantarmu pulang sampai ke rumah orangtuamu. Aku pun telah memaafkan kesalahan mu. Tapi Ratih, sungguh aku tidak mau lagi bersama orang yang pernah di gauli jin."

Kata-kata mas Yadi langsung menusuk hatiku, aku terkejut dengan niat mas Yadi yang ingin menyudahi hubungan pernikahan kami.

Jujur aku masih trauma, rasa sakitku juga masih membekas. Lalu hatiku juga harus hancur berkeping-keping ketika mendengar perkataan mas Yadi.
Dia sudah menyerah dan tidak mau memberiku kesempatan kedua, karena kesalahanku yang terlalu fatal, aku menyadari itu.

"Aku tau aku bersalah, Mas. Jangan tinggalkan aku di saat seperti ini, aku mohon." Rintihku.

Aku memegang erat tangan mas Yadi, terasa jelas otot-otot tangan suamiku saat ku sentuh.

"Maaf Ratih, aku tetap akan menceraikan mu. Jangan katakan ini pada Dani, bilang saja aku sedang pergi bekerja ke luar kota, aku berjanji akan sering menjenguknya kemari."


Pecah tangisku, seakan dunia ini runtuh. Karena penghianatan yang kulakukan, mas Yadi melepasku.
Bukan hanya terbayar saat aku sedang merasakan sakit dan karma hebat itu saja, tapi sekarang aku juga harus kehilangan suamiku, aku kehilangan rumah tanggaku. Karena aku juga, Dani menjadi korban, ia kehilangan sosok ayah. Aku membenci diriku, aku benci masalalu itu!

Aku tidak bisa memaksakan kehendaknya, aku tidak bisa egois, aku tidak bisa menolak dan mengurungkan niat mas Yadi, karena di sini akulah yang bersalah.
Mungkin jika aku berada di posisinya saat ini, kebimbangan itu akan muncul bahkan aku akan melakukan hal yang sama.

"Ratih, mungkin saja jika dengan manusia, itu lebih baik. Meskipun pasti, aku juga sakit menerimanya. Tapi kali ini kamu menghianatiku dengan mahluk ghaib!
Mungkin saja jika hanya sekali, aku juga bisa mengerti, memaklumi kesalahanmu, karena kamu tidak bisa membedakan, mana aku ataupun mahluk tersebut." Ucapnya lagi, matanya berkaca-kaca.

Aku menunduk.

"Aku mengaku salah, Ratih. Aku tidak bisa menjadi seperti yang kamu mau. Karena aku terlalu lelah bekerja untuk mencari nafkah keluarga, apa kamu tak mengerti itu?
Aku sampai lupa waktu, terkadang lembur sampai pagi, itu untuk kalian!
Maaf jika aku berkesan tidak mengerti apa keinginan mu, meskipun hanya sekedar menanyakan keseharian mu dan keluh kesahmu. Aku selalu ketiduran setelah pulang bekerja, tapi tidak seharusnya itu menjadi pilihanmu, mencari kebahagiaan dan kepuasan lain, Ratih!" Sambungnya dengan gusar.

Aku terdiam di saat mas Yadi mengungkapkan semua isi hatinya. Perasaanya pasti hancur dan sakit, sama sepertiku saat ini.

"Aku akan tinggal di tempat almarhum orangtuaku, mulai hari ini aku talak kamu!"

Dengan cepat mas Yadi melantangkan suaranya. Begitupun denganku, sangat berat hati, aku menjawabnya dengan airmata berderai.

"Aku terima keputusan mu." Isak ku.

 JELMAAN SUAMIKU. [END]Where stories live. Discover now