Dua hari kemudian,
"Hanya ini saja Sofia ssi?", tanya asisten pribadi nenekku, Lee Chunhee
"Ye, hanya ini saja", jawabku memandang 2 buah koper besar dan 3 kotak besar yang ada di hadapanku
"Baiklah", jawabnya sambil membawa sebuah kotak keluar
Aku membantunya mengeluarkan kotak dan koper, memandang berkeliling apartemenku untuk terakhir kalinya dan berjalan keluar. Aku menghela nafas perlahan ketika mengunci pintu apartemen ini. Sejujurnya aku merasa sangat berat pergi dari sini. Menurut nenekku, apartemen dan isinya akan disewakan lagi kepada orang lain.
Aku menyeret salah satu koperku menuruni tangga menuju lantai dasar dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil milik nenekku. Kami harus 3 kali bolak-balik untuk menurunkan semua barang-barangku. Ketika duduk di didalam mobil, kami berdua sudah kehabisan nafas karena kelelahan.
"Ayo kita berangkat", kata paman Lee sambil menyalakan mesin mobilnya
"Apa nenek sudah berada disana?", tanyaku ketika kami telah memasuki jalan raya
"Ye. Nenekmu sedang bertemu dengan interior decorator rumah tersebut, mereka sedang menunggumu saat ini", jawab paman Lee tersenyum padaku
"Nenek mempekerjakan seorang interior decorator?", tanyaku tak percaya
"Ye", jawabnya singkat
Aku mendengus sambil menatap ke jendela mobil, merasa bahwa ini sangat berlebihan. Mungkin kalian bertanya-tanya apa itu interior decorator? apakah sama dengan interior designer?.
Well, sebetulnya kedua profesi tersebut cukup berbeda, bukan hanya perbedaan sebutannya, tetapi fokus pelayanan yang diberikan keduanya pun berbeda.
Interior designer biasanya akan bekerjasama dengan seorang arsitek untuk merancang sebuah rumah atau ruangan. Mereka berperan untuk menciptakan area fungsional yang aman, nyaman, efien dan estetis yang mendukung fungsi rumah atau ruangan tersebut.
Sedangkan interior decorator hanya fokus untuk mendekorasi sebuah rumah atau ruang yang memang sudah ada. Mereka adalah para spesialis estetika, yang akan membantumu dalam memilih warna cat dinding, furniture, hingga aksesoris yang cocok untuk dekorasi rumah.
*ting
"Sobi ... kau dimana? Besok aku akan kembali ke Seoul. Apa kau sudah melihat rumahnya?", isi pesan dari Yoongi
"Ani. Aku masih dalam perjalanan menuju UN Village, oppa. Apa kau sudah berada di venue MAMA?", jawabku
Hanya berselang 2 menit pesan balasan dari Yoongi sudah kuterima.
"Ani. Aku masih bersiap di hotel untuk red carpet nanti malam", jawabnya
"Arasso. BTS fighting!!!", balasku
"Ye", jawabnya singkat
Aku tersenyum menatap jalan raya yang membentang di hadapanku. BTS akan tampil di hari terakhir MAMA malam ini. Kuharap mereka dapat membawa pulang semua daesang.
Selama beberapa hari terakhir ini kami memang selalu bertukar pesan, walau hanya sekali atau dua kali setiap harinya.
"Apa masih jauh, ahjussi (paman) ?", tanyaku pada paman Lee ketika mobil yang kami tumpangi telah melewati Hannam brigde dan mulai memasuki wilayah Hannam Dong
"Ani, mungkin hanya 10 menit lagi hingga kita sampai ke rumah barumu", jawab paman Lee tersenyum padaku
Aku tersenyum dan mengangguk padanya. Hari ini cuaca cukup cerah, langit biru membentang luas di hadapan kami. Saat ini telah memasuki musim dingin, walaupun hingga saat ini salju belum turun, tapi udara sudah cukup dingin.
YOU ARE READING
My Savage (Childish) Husband
Fanfiction(Complete) 11 Feb - 10 Agus 2021 Bagaimana jadinya bila kau ternyata sudah di jodohkan oleh seorang idol terkenal? Shock? Senang? Atau marah? Itulah yang terjadi pada Han Sofia, ia tidak mengetahui bahwa kedua orang tuanya telah menjodohkannya denga...
