Rindu

347 33 0
                                    

Min Yoongi POV,

Seoul, akhir Juni 2019,

"Baik,hanya itu yang ingin kusampaikan. Besok pagi kita akan berangkat ke Osaka. Ada beberapa interview yang harus kalian lakukan untuk promosi album Jepang kalian sebelum konser di lanjutkan lagi. Dan nanti malam setelah latihan akan ada fitting dengan tim stylist", ucap Sejin, manager kami

"Ye, hyung. Jadi ... kami boleh beristirahat sekarang?", tanya Jimin

"Ye. Kalian memiliki waktu bebas hingga sore nanti", kata Sejin sambil melihat jam tangannya

"Arasso. Gomawo hyung", kata RM yang langsung beranjak berdiri

"Apa yang akan kalian lakukan? Apa ada yang mau pergi minum kopi denganku?", tanya Jin pada member

"Kajja!", jawab Jhope berdiri dari duduknya

"Apa kau mau ikut, Suga?", tanya Jin padaku

"Ani, hyung. Aku ingin mengerjakan sesuatu di studio", jawabku menatapnya

"Jemenshi? Taehyung~aah? Bagaimana dengan kalian?", tanya Jhope

"Ani. Kami juga akan menemui Tokki hyung untuk membahas seauatu", jawab V

"Arasso. Jekeeeeyy~ , apa kau ikut?", tanya Jhope dengan senyum lebar di wajahnya

"Ani ani. Dia akan mengerjakan sesuatu dengan RM di RKive", jawab Jin

"Arasso. Jadi hanya kita berdua saja? Baiklah, Kajja hyung", ajak Jhope pada Jin

Well, kami baru saja selesai membahas jadwal kami untuk bulan Juli dengan Sejin. Kami akan menghabiskan waktu kami di Jepang untuk konser serta handshake event, dan baru akan kembali lagi ke Seoul tanggal 20 Juli.

Satu persatu member pergi meninggalkan ruangan untuk melanjutkan kegiatan mereka. RM dan JK akan mengerjakan lagu baru di Rkive (studio milik Namjoon). Jimin dan V akan menemui Slow Rabbit, salah satu produser kami. Jhope dan Jin akan pergi minum kopi.

Sedangkan aku berencana untuk menyelesaikan salah satu lagu untuk mixtape kedua ku. Aku ingin agar mixtape ku dapat di rilis secepatnya tahun ini karena sudah 3 tahun aku belum merilis karya solo ku lagi.

Aku berjalan keluar dari ruang pertemuan menuju lift. Aku menolehkan kepalaku ke arah ruang stylist berada. Terdengar suara obrolan dan juga tawa dari pintu ruangan yang terbuka lebar. Aku mengangkat leherku lebih tinggi, mencari keberadaan Sofia.

"Itu dia", gumamku sambil tersenyum kecil menatap wanita berambut merah yang sedang asik bercengkrama sambil tertawa-tawa dengan para anggota tim nya

Sudah hampir 2 minggu aku belum pulang kerumah. Aku sangat sibuk berlatih untuk Muster dan juga menyelesaikan album Jepang kami yang akan dirilis bulan depan. Walaupun kami selalu bertemu saat di kantor ataupun saat event berlangsung, namun hal itu terasa tak cukup untukku.

Aku hanya bisa memandangnya dan berbicara dengannya mengenai pekerjaan. Padahal aku sangat ingin bermanja-manja, menggandeng tangannya bahkan ingin sekali menciumnya.

"Ah, aku bisa gila", gumamku sambil memasuki lift dan melirik ke arah Sofia sebelum pintu lift tertutup

Sulit sekali mencuri waktu untuk menemui nya tanpa diketahui orang lain. Ia selalu dikelilingi oleh timnya dan akupun demikian.

Aku berjalan lunglai di sepanjang lorong lantai 7. Hari ini adalah hari terakhir Sofia magang di Bighit. Dan mulai besok ia tidak akan menemani kami tur lagi. Apa yang harus kulakukan? Aku akan betul-betul jauh darinya. Pikiran ini terus memenuhi kepalaku selama seminggu terakhir ini hingga membuatku tidak fokus.

My Savage (Childish) HusbandWhere stories live. Discover now