Surat Ibu

430 31 0
                                    

Han Sofia POV,

"Ok, kita akan beristirahat selama 10 menit sebelum adegan selanjutnya", kata Director kepada para member

"Ye", jawab mereka bersamaan

Saat ini kami sedang syuting VCR untuk BTS Muster Magic Shop. Kami telah syuting dari jam 7 pagi hingga hampir jam 4 sore, dan saat ini hanya tinggal mengambil satu adegan penutup sebelum akhirnya syuting selesai.

Aku menghampiri RM dan merapikan pakaian yang dipakainya. JK, Jin dan Jhope terlihat sibuk saling memijat bahu dan leher satu sama lain di sofa. Jimin dan V sedang mengobrol, beberapa orang stylist berdiri mengelilingi mereka. Sedangkan Suga hanya berdiri diam memandangi kami semua.

Kurasa ia kelelahan saat ini, ia harus berakting terus menerus dan hal itu bukanlah hal yang mudah baginya. Aku mengucapkan terima kasih pada RM dan mengambil sebuah botol minum dan berjalan menghampiri Yoongi yang menatap kosong sahabat-sahabatnya.

"Suga ssi, gwaenchana?", tanyaku ketika tiba di hadapannya

"Huh?", jawabnya terkejut ketika menyadari bahwa aku telah ada di hadapannya

"Minumlah", kataku memberikan botol air sambil merapikan syal yang melilit di lehernya

"Gomawo", katanya sambil meneguk botol air itu

"Oh, aku lelah sekali", ujar Yoongi pelan

"Sebentar lagi akan selesai, bertahanlah", kataku tersenyum namun lagsung menundukkan wajahku ketika ia menatapku dengan lekat

"Sampai bertemu di rumah, Sobi", bisiknya di telingaku lalu berjalan pergi menghampiri para member

"Aigo", gumamku pelan

Sudah 3 hari sejak ia menyatakan perasaannya padaku. Aku sangat terkejut tentu saja, ku kira ia mengatakan hal-hal itu karena ia mabuk sehingga berbicara serampangan. Namun keesokan harinya ia langsung menghubungiku, dan mengatakan bahwa apa yang ia katakan semalam adalah perasaannya yang sesungguhnya.

Aku memikirkan kata-kata nya selama aku berada di kampus, apakah aku harus mempercayai ucapannya atau tidak. Namun, ciuman kami tadi malam bukanlah ciuman penuh nafsu seperti saat di Brazil. Ciuman itu terasa tulus dan penuh kasih. Dan Sikapnya pun juga berubah sangat drastis setelah itu -walaupun terkadang tetap cuek- namun ia terlihat sedikit lebih perhatian.

Kami belum membicarakan hal ini lagi karena sejak saat itu Yoongi belum pulang ke kerumah lagi. Ia sangat sibuk berlatih dan mempersiapkan Muster di beberapa kota di Korea dan Jepang.

"Noona, gwaenchana? Wajahmu merah ...", tanya JK memandangku dengan cemas

"Ye, gwaenchana. Hanya sedikit gerah", ujarku cepat sambil mengipas-ngipas wajahku dengan tangan dan tertawa canggung

Aku berjalan kembali ke tempat para staff berkumpul dan melihat kelanjutan proses syuting. Dikejauhan, para member terlihat sedang mendengarkan arahan dari director.

"Sofia ssi, jadwal keberangkatan kita ke Busan berubah. Kita akan berangkat bersama dengan yang lainnya lusa. Tapi ku harap kau akan tetap tiba di kantor pagi hari", ucap Raim kepadaku

"Oh, arasso", jawabku mengangguk. "Uh, oenni apakah aku boleh tidak ikut kembali ke Seoul setelah itu? Aku ingin mengunjungi nenek ku, kebetulan beliau tinggal di Busan", kataku penuh harap

"Ye, tentu saja. Tapi kuharap hari selasa kau sudah kembali ke Seoul, arasso?", katanya tersenyum padaku

"Ye, oenni. Gomawo", kataku tersenyum lebar

Lusa kami akan berangkat ke Busan, BTS mengadakan Muster ke lima selama dua hari di sana. Awalnya tim kami berencana berangkat ke Busan besok akan tetapi rencana itu berubah, entah apa sebabnya.

My Savage (Childish) HusbandWhere stories live. Discover now