Peraturan Di Rumah Baru

484 42 0
                                    

Min Yoongi POV,

Aku mengendarai mobilku dengan perlahan ketika memasuki kawasan UN Village. Sudah beberapa kali aku menghubungi Sofia namun tidak ada jawaban darinya. Tadi pagi aku dan para member baru saja tiba di Seoul setelah menghadiri acara penghargaan MAMA tadi malam di Hongkong

Sore ini hingga besok kami tidak memiliki jadwal apapun, sehingga aku memutuskan untuk menginap dirumah baruku. Perusahaan memberi kami libur satu hari sebelum mulai berlatih untuk mengisi acara natal dan tahun baru di beberapa stasiun televisi.

Para member memilih untuk beristirahat di dorm atau mengunjungi teman atau keluarga mereka. Aku pun demikian, aku mengatakan pada perusahaan bahwa aku akan menemui orangtuaku yang kebetulan sedang ada di Seoul, walaupun sebenarnya aku akan menemui Sofia di rumah baru kami.

"Kemana dia?", kataku menghela nafas sambil mencoba menelpon Sofia untuk kesekian kalinya

Ketika tak ada jawaban, aku mematikan layar ponselku. Apa dia sedang kuliah? Atau sedang bekerja??, pikirku.

Sesampainya di depan rumah berwarna abu-abu aku menekan tombol pintu garasi hingga terbuka dan memarkir mobilku di halaman.

"Sepi sekali ... apa ia tak ada dirumah?", tanyaku pada diriku sendiri

Aku keluar dari mobil dan menurunkan koperku dari bagasi mobil. Lalu berjalan menuju pintu masuk sambil menyeret koperku. Aku menekan nomer sandi pada pegangan pintu dan mendorong pintu masuk hingga terbuka dihadapanku.

"Sobi? Apa kau dirumah? Aku pulang ...", panggilku memasuki foyer dan menutup pintu dibelakangku

Lantai satu terlihat sepi, namun dari kejauhan aku dapat mencium harum masakan dari arah dapur.

"Sobi?? Sofia??", panggilku lagi sambil berjalan menuju dapur

Tidak ada siapapun disini, namun aku merasa lega ketika melihat oven yang menyala di dapur, hal itu menandakan bahwa Sofia ada dirumah. Apa ia sedang dikamar? Apa ia tidur??, batinku.

Kemudian ku angkat koperku dan menaiki tangga menuju lantai dua. Aku berbelok ke arah kanan dan membuka pintu kamar utama, tidak ada siapapun. Aku menaruh koperku di sudut dan terkejut ketika mendengar suara dari kamar mandi.

Aku mengerutkan dahiku dan terkekeh mendengar suara nyanyian Sofia dari kamar mandi. Ternyata ia sedang mandi pantas saja ia tak menjawab telponku. Aku melihat berkeliling kamar utama dan menganggukkan kepalaku, tersenyum puas melihat interior ruangan ini. Pasti nenek Han telah bekerja keras untuk membuat rumah ini menjadi indah dan nyaman untuk ditinggali.

Aku menyeret koperku menuju walk-in kloset yang ada di sebrang ruangan, dan mengeluarkan sebuah kaos berwarna putih polos dari dalam koper. Setelah wawancara tadi siang, aku belum sempat mengganti pakaianku.

Aku kemudian membuka kemejaku dan akan memakai kaosku ketika kulihat Sofia masuk hanya dengan menggunakan handuk putih yang melilit di tubuhnya.

"Kyaaaaa!!", jeritnya ketika kami berdiri saling berhadapan

Aku hanya membelalakkan mataku melihatnya berlari kembali ke dalam kamar mandi. Setelah menyadari apa yang baru saja terjadi, aku cepat-cepat memakai kaos ku dan berjalan menghampiri kamar mandi.

"Sobi, aku akan menunggumu di bawah, ada yang harus kita bicarakan", kataku cepat-cepat menahan malu

Aku kemudian berjalan keluar kamar, turun ke lantai satu dan duduk di sofa ruang keluarga. Aku menggaruk-garuk belakang telingaku mengingat kembali apa yang baru saja kulihat. Astaga, mengapa ia tidak berpakaian tadi? Tentu saja ia tak berpakaian, ia baru saja selesai mandi kan? ... Tapi mengapa ia tak memakai pakaiannya di kamar mandi?? Karena itulah fungsi walk-in closet, kau memilih pakaianmu dan memakainya di sana ... aku menggelengkan kepalaku mencoba mengusir perdebatan di kepalaku.

My Savage (Childish) HusbandWhere stories live. Discover now