Keputusan Besar

599 49 0
                                    


Aku mencuci wajahku di wastafel dan menepuk-nepuk pipiku, berharap aku bangun dari mimpiku. Apa yang baru saja terjadi sangat tidak masuk akal, calon suamiku adalah Suga, rapper BTS yang terkenal itu.

Astaga! Aku hampir pingsan tadi begitu berhadapan langsung dengannya. Aku adalah seorang ARMY, tapi membayangkan aku akan menikah dengan salah satu member BTS membuatku pusing dan mual. Ini terlalu berlebihan ...

"Ottoke (bagaiamana ini)? Apa yang harus kulakukan?", tanyaku pada diriku sendiri

"Apa aku bisa membatalkan pernikahan ini? Aku akan membicarakan ini dengan Suga, bukankah seorang idol tidak boleh menikah?", gumamku

Aku mengeringkan wajahku dan merapikan rambut serta pakaianku. Nenek dan keluarga Min sedang menungguku di luar. Mereka sedang minum teh dan membicarakan mengenai pernikahan kami.

Aku menarik nafas beberapa kali untuk menenangkan diriku. Dan berjalan perlahan menemui mereka.

"Kau sudah kembali", kata nenekku tersenyum padaku dan memintaku duduk di samping Suga

"Ye", jawabku pelan berusaha tidak melakukan kontak mata dengan Suga

"Aku tak mengetahui bahwa anakmu adalah seorang bintang terkenal, kau sangat beruntung Sofia", kata nenekku lagi sambil menepuk-nepuk tanganku diatas meja

"Ani, cucumu juga sangat cantik, ia seperti bintang film", kata nyonya Min

Oh Tuhan, rasanya aku ingin menghilang saat ini juga daripada harus mendengar obrolan basa basi seperti ini, pikirku.

"Jadi bagaimana dengan pernikahannya? Kapan akan kita laksanakan?", tanya ayah Suga pada nenekku

"Uh, maaf menyela pembicaraan kalian, tapi ... tapi bolehkah aku berbicara dengan Su ... uh, dengan Yoongi oppa* ?", tanyaku sambil melirik Suga yang baru saja meletakkan gelas teh di hadapannya

"Ye, tentu. Katakanlah", kata Suga tersenyum ke arahku

"Uh, berbicara berdua saja maksudku ...", kataku lagi

Nenekku dan orangtua Suga saling bertukar pandang. Aku menundukkan wajahku karena malu. Apa aku terlihat menyedihkan saat ini?, aku memejamkan mataku.

"Baiklah, kajja (ayo)", jawab Suga berdiri dari kursinya dan membungkuk ke arah orangtua dan nenekku

"Ye, pergilah", kata nenekku tersenyum pada kami

Aku berjalan perlahan mengikuti Suga menuju balkon restoran. Ia kemudian berdiri sambil bersandar pada pagar pembatas balkon. Angin menerpa wajahnya dan menyibakkan rambutnya. Ia terlihat tidak nyata, bagaimana mungkin ada pria seperti ini di dunia.

Ia melirik ke arahku dan tersenyum. Aku menggelengkan kepalaku mencoba mengusir pikiran-pikiran aneh dari otakku.

"Ada apa?", tanyanya dengan suara dalam

"Uh, aku .. apa oppa setuju dengan perjodohan itu? Bisakah kita membatalkannya?", tanyaku menggigit bibirku

"Kau ingin membatalkannya? Kupikir kau sangat menginginkannya setelah mengetahui bahwa akulah yang akan menjadi calon suamimu", katanya sambil menyeringai

"Huh? Kau pikir aku wanita murahan yang ingin menikah dengan siapapun asalkan dia terkenal?", tanyaku tak percaya

"Mungkin saja", jawab Suga

My Savage (Childish) HusbandWhere stories live. Discover now