30. Mengingat semuanya

22 8 0
                                    

Rangga keluar dari kamarnya untuk pergi ke sekolah,namun langkah Rangga terhenti saat bunda memanggilnya.

"Rangga!!sini sayang makan dulu"

"Gak usah bun,Rangga makan di sekolah aja"

"Tapikan...!!"

Tanpa mendengarkan lagi kata-kata bundanya Rangga keluar dari rumah ke arah garasi untuk mengambil mobilnya.

"Rangga!!!"ucap seseorang.

Rangga membalikan badannya ke arah orang yang memanggilnya.

"Luna!ngapain kesini"

"Aku ke sekolah bareng kamu ya"ucap Luna.

"Enggak loe naik taksi aja"

"Tapi Gaa!!"

Rangga hendak melakukan mobilnya,namun ayah Rangga menghentikan mobil Rangga.

Rangga keluar dari dalam mobil menghampiri Ayahnya"Ada apa yah!!"

"Kamu ke sekolah bareng Luna"

"Tapi Yah,Rangga gak mau"

"Gak ada penolakan"

"Terserah Ayah"ucap Rangga sambil membuka pintu mobil dengan penuh emosi.

Luna masuk kedalam mobil Rangga.Rangga melajukan mobilnya sangat kencang dan tidak mendengarkan apa yang coba Luna katakan pada Rangga.

Sesampainya di sekolah Rangga keluar dari mobil meninggalkan Luna yang masih berada di dalam mobil.

"Rangga tungguin aku"ucap Luna.

Luna menghampiri Rangga dan menggandeng tangan Rangga.Rangga hanya diam,percuma juga dia menolak toh Luna juga bakalan terus berusaha buat menggandengnya lagi!!!.

Ana berjalan bersama kedua sahabatnya,namun Ana tidak memperhatikan langkah  jalannya karena dia sedang asik melihat isi  ponselnyahingga dia menabrak seseorang di hadapannya.

Brak

Ponsel Ana jatuh tepat di bawah kaki orang yang Ana tabrak barusan.

"Eh sorry gue gak sengaja"ucap Ana

Ana tidak melihat muka seseorang yang di tabraknya,ia langsung mengambil ponsel yang jatuh di bawah orang yang dia tabrak,namun seseorang itu juga ikut mengambil ponsel Ana sehingga mereka berjongkok mengambil Ponsel Ana secara bersamaan.

Ana melihat ke arah wajah orang yang ada di hadapannya,mata mereka beradu sampai beberapa detik mereka saling tatap-tatapan hingga akhirnya mereka tersadar.

"Rangga..!!"ucapnya dalam hati dan langsung berdiri setelah mengambil ponselnya.

"Kalau jalan hati-hati dong"ucap Luna.

"Sorry gue gak sengaja"

"Aww..!!"jerit ana kesakitan di kepalannya.

Manda dan Salma langsung memegang bahu Ana karena melihat Ana kesakitan"Na loe gak papa kan"

"Kepala gue sakit"ucap Ana memegang kepalanya.

"Na kamu gak papa"ucap Rangga khawatir karena melihat Ana kesakitan,Rangga hendak memegang tangan Ana namun di hadang oleh tangan Luna yang menarik nya,mengajak Rangga ke kelas.

"Gaa ayo"ucap Luna menarik tangan Rangga.

Rangga pun pergi bersama Luna dan meninggalkna Ana yang sedang kesakitan.

Kebetulan Reyhan melihat kearah Ana yang sedang kesakitan dan langsung menghampirinya"Na loe kenapa"

"Jangan banyak tanya dulu cepetan loe bawa Ana ke uka dulu"ucap Manda khawtir.

Reyhan menggendong ana dan membawanya ke ruang uks.

"Gue telpon dulu om dika"kata Salma.

"Aww..!!sakit"Ana terus saja merintih kesakitan di kepalannya.

"Hallo om Ana kepalanya kesakitan lagi om"

"......"

"Oke om,sekarang Ana ada di uks om kesini aja"

"........."

Ana kesakitan karena mengingat sesuatu tentang Rangga dan Luna.

"Aww...."jerit Ana lagi.

Om Dika tiba di uka dan langsung menghampiri Ana"Sayang kamu kenapa"tanya papah.

"Kepala Ana sakit pah"

"Yaudah sekarang kita kerumah sakit,kalian di sekolah aja bir om yang bawa Ana"

"Iya om kalau ada apa-apa kabarin kit ya om"

Om Dika langsung membawa Ana kerumah sakit terdekat.

Sampailah di rumah sakit dan Ana langsung di bawa ke dalam ruangan rumah sakit.

"Sus cepat periksa anak saya"

"Baik pak"

Setelah beberapa menit berlalu Dokter keluar dari ruangan,papah langsung menghampiri Dokter itu.

"Gimana keadaan anak saya Dok"

"Anak bapak gak papa"ucap Dokter.

"Tapi dia tadi keaakitan"

"Itu efek dari ingatanya,karena kemungkinan Ana mengingat semuanya sekarang,coba bapak tanya sesuatu yang di lupa saat amnesia"ucap sang Dokter menjelaskan semuanya.

"Iya Dok makasih"

Dokter meninggalkan ruangan dan Papah langsung menelpon Mamah Ana,teman-teman Ana,dan tak lupa juga Rangga dan Reyhan.

Mereka semua otw menuju rumah sakit tempat Ana di rawat,sambil menunggu mereka Papah masuk ke ruang rawat Ana.

"Kamu gak papa kan sayang"tanya Papah.

"Ana gak papa pah,sekarang Ana ingat semuanya"

"Syukurlah Papah seneng dengernya"

"Mamah mana pah"

"Mamah kamu lagi dijalan menuju kesini"

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya mereka semua datang terkecuali Rangga belum datang kerumah sakit karena Rangga harus memikirkan sesuatu agar Luna gak tau kalau dia ke rumah sakit melihat keadaan Ana.

"An loe gak papa kan,tadi gue sampai panik liat loe kesakitan"ucap Salma.

"Gue gak papa"

"Seneng gue dengernya"Ucap Manda.

"Hay kalian"ucap Ana menyapa Bayu,Dimas,Dani dan Bagas.

"Na loe ingat kita semua"

"Iya dong masa gue gak ingat sama temen gue"ucap Ana.

"Syukurlah"ujar mereka.

"Reyy...!!"panggil Ana sambil menunjukan muka senyumnya.

"Gue seneng loe ingat semuanya"

Ana hanya tersenyum dan ber alih memandang mamahnya"Mah..!!"

"Anak kesayangan mamah sekarang udah sembuh,mamah seneng banget"ucap Mamah.

"Iya mah"ucap Ana memeluk Mamah dan Papahnya.

Mereka seneng melihat Ana ingat semunya,mereka berpelukan bahagia karena Ana sembuh total.

Bersambung...

NEXT CHAPTER

🍂🍂🍂

TRUE LOVE - Tamat✔Where stories live. Discover now