15. Tanpa kabar

39 10 1
                                    

Pagi harinya ana membangunkan kedua temannya yang masih tidur nyenyak.

Ana mencoba menepuk keras bahu kedua temanya"woy bangun udah pagi"teriak ana tepat di telinga mereka.

Lalu mereka terbangun karena mendengar teriakan ana"apaansih ini juga udah bangun jangan teriak-teriak kaya orang gila deh"ucap salma.

"Iya deh sorry soalnya biasanya kalian kalau dibangunin suka ngaret"sindir keras ana kepada kedua temannya.

Tidak terima dengan ejekan ana"so ujon lu mah,gue gak ngaret yah"ngelak salma.

"Iyadeh terserah loe aja"

Setelah mereka menyelesaikan perdebatan nya mereka pergi kesekolah di jemput rangga"yaudah ayo,rangga udah nunggu di bawah"mereka akhirnya pergi ke mobil rangga.

Lalu rangga melajuka mobilnya dan sampai di sekolah.

Rangga menahan ana agar gak keluar dulu"Bentar aku bukain"keluar rangga membukakan pintu mobil buat ana.

"Ehemm kalau mau romantis-romantisan jangan depan kita juga kali"kesal salma melihat keuwuan kedua insan itu.

Ana hanya tersenyum saat mendengarkan celetuhan salma"kalian duluan aja"suruh ana.

"Iyadeh yang mau berduaan"sindir salma.

"Kalian"tatap ana dengan tajam kepada kedua temannya yang super duper nyebelin nya minta ampun.

Rangga mengajak ana ke balkon sekolah"ke balkon dulu sebentar sebelum bell"ajak rangga.

Ana dan rangga menuju ke arah balkon,setelah sampai di balkon rangga menguruh ana buat duduk dan ana pun duduk,lalu rangga merebahkan kepalannya di paha ana.

"Kamu kenapa gaa"tanya ana karena melihat suasana hati rangga yang kurang baik.

Rangga diam tidak menjawab pertanyaan ana"Gaa..kmu knapa kok diem terus ada masalah apa cerita sama aku"tanya lagi ana.

Namun rangga sama sekali tidak menjawab satu kata pun"Gaa...!!!"kesal ana.

Lalu ana hendak berdiri karena kesal kepada rangga yang tidak mau mencerita kan keluh kesahnya,namun rangga memeluknya dari belakang dan membalika badan ana ke arahnya.

"Kamu kenapa Gaa.."Karena melihat tingkah rangga yang tidak seperti biasanya.

"Aku baik-baik aja"jawab singkat rangga.

Tanpa membantah ana membiarkan rangga memeluknya"rangga kenapa ya kok gak seprti biasanya"batin ana.

Ketika selesai berpelukan rangga pergi mengantarana ke kelasnya"yaudah aku masuk kelas dulu yah"ucapku.

Rangga mengangguk sambil tersenyum penuh lika-liku dan pergi meninggalkan kelas yang ana masuki.

"Rangga kenapa ya"batin ana.

Lalu salma datang menghampiri ana di depan kelas,salma memangil-manggil ana namun tidak ada jawaban dari ana"Ana..."
teriak salma ditelinga ana hingga ana tersadar dari lamunan nya.

"Ehh iya ada apa"dengan muka polosnya.

Melihat tingkah ana yang kurang baik salma mengajak ana masuk kelas"ayo masuk terus duduk,dan loe harus ceritain kenapa loe melamun"ucap manda.

"Gue gak papa kok"sambil memeprlihatka senyum palsu nya.

Lalu manda memaksa ana agar mau bercerita tentang apa yang terjadi"gue tau loe kenapa-napa jangan so nutupin sesuatu dari kita deh"

Ana menceritakan semua nya kepada kedua teman nya"gue merasa rangga berubah"

"Jadi itu yang membuat loe melamun terus dari tadi"ucap manda.

Ana mengangguk"iyaa,apa mungkin dia nyembunyiin sesuatu dari gue ya"

"Jangan berpikir terlalu sempit,sesuatu yang belum loe lihat dengan kenyataan nya, belum tentu itu hasilnya..mungkin rangga lagi ada masalah jadi dia mencoba untuk menghadapi masalah yang bisa dia selesaikan sendiri,jadi loe harus percaya sama rangga karena disebuah hubungan harus didasari dengan sebua kepercayaan" Manda mencoba memberi nasehat kepada ana.

"Waw....sejak kapan otak loe encer,puitis banget sumpah"ledek salma.

"Loe bener gue harus percaya sama rangga"tegas ana penub percaya diri.

"Udah bell udahan ya acara curhat-curhatan nya"ujar salma.

Lalu mereka memposisikan badannya ke arah depan dan mulai belajar.

Beberapa jam berlalu bel pulang bunyi"kalian nginep lagi ya dirumah gue"

Mereka mengangguk setuju"Gue pulang bareng dimas ya"ujar salma.

"Gue juga pulangnya bareng bayu"kata manda

Ana mengangguk,mereka berjalan namun ana berhenti berjalan karena ponselnya bunyi"bentar kayanya ada yang telpon"

"Siapa na"tanya salma.

ana mengambil ponselnya di dalam tas dan melihat siapa yang telpon"rangga..!!"

Lalu ana mengangkat telponnya.

"Hallo,ada apa gaa"

"Na sorry ya aku gak bisa anterin kamu pulang aku ada urusan"

"Ouh oke,aku pulang naik taksi aja"

"Kamu hati-hati ya"

"Iya...!"

"Ada apa na"tanya manda.

"Katanya rangga gak bisa anterin gue pulang dia ada urusan"

"Trus loe pulang sama siapa dong na,loe bareng gue aja"ajak manda.

"Atau loe mau bareng gue"salma juga mengajak ana bareng.

"Gue naik taksi ajalah gak enak gue ganggu kalian"

"Enggak sama sekali loh na"ujar mereka berdua.

"Naik taksi ajalah gue mah"tolak ana

Namun kemudian ada seseorang menawari ana untuk pulang bareng bersamanya dan ternyata itu reyhan"loe pulang bareng gue aja"ajak reyhan.

"Eumm yaudah deh gue ikut loe aja"

"Oke deh gue duluan ya na mau nyamperin pacar dulu"ujar mereka.

Ana mengangguk dan rangga mempersilahkan ana untuk naik"ayo naik"

Setelah beberapa lama dijalan akhirnya ana sampai di rumah nya"maksih ya rey,mau masuk dulu gak"

"enggak deh lain kali aja,gue duluan yah"tolak reyhan,dan pamit pulang.

Ana masuk kedalam rumah dan duduk di kursi lalu mengeluarkan ponselnya untuk menelpon rangga.

Calling is.....

Rangga...

"Nomer yang anda tuju tidak dapat dihubungi"kata operator.

"Kenapa rangga gak angkat telponnya ya"batin ana sambil mencoba menghubungi rangga kembali.

Namun masih sama tidak di angkat oleh rangga lalu ana mengirim pesan.

Rangga

Anda

Rangga
Kamu dimana
Gaaa
Gaaa
Rangga
Ga
Ga
Ga
Ga
Gaa
Rangga
Rangga albino
16:06


Namun tidak ada balasan sama sekali dari rangga.


Bersambung...

See you..

🍂🍂NEXT CHAPTER🍂🍂

TRUE LOVE - Tamat✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu