Bab 24

365 23 5
                                    

Malam ini, gua berdiri sendiri dirooftop rumah gua. Gua menatap langit malam yang ditaburi oleh para bintang. Bulan kali ini berbentuk bulat sempurna, memancarkan cahaya jingganya hingga membuat tubuh gua memiliki bayangan.

Gua narik nafas dalam, malam ini, ditanggal dan bulan yang sama, ditempat yang sama.. gua kembali lagi, seperti memulai kehidupan baru lagi. Tahun lalu, gua memulainya dengan ayah dan bunda, haha.. gapapa tahun ini gua sendiri. Gua sudah terbiasa bukan?

Disebelah gua udah tersedia sebuah balon, berwarna senada dengan kehidupan gua. Yaitu, abu-abu.

Gua liat jam yang melingkar dipergelangan tangan kiri gua, sudah jam duatiga lewat tigapuluh lima menit. Oke, gua akan memulainya.

Gua mengeluarkan sebuah spidol daru saku celana gua. Gua akan memulai menulis sesuatu pada balon ini, lalu akan menerbangkannya berharap sang pencipta membaca ini.

Haha.., ini memang hal aneh, tapi.. ini sudah gua lakuin sejak dulu, setiap hari dimana umur gua akan bertambah. Gua percaya aja apa yang akan gua tulis itu akan terjadi.

'Semoga apa yang aku semogakan tersemoga.'

Itu yang gua tulis, gua senyum tipis. Lalu tertawa.. yang gua semogakan itu banyak, semoga tuhan tidak marah kepada gua karena terlaly banyak meminta.

Gua lirik lagi jam dipergelangan tangan ini, sudah pas? Gua menatap langit kembali. Memutuskan tali itu dari balon lalu menerbangkannya.

"Happy birtday to me." Ucap gua pelan.

  ***

"Alpaaaaa.... Bangun!!! Woiii Alpa bangunnn!!!"

Gua tersentak kaget, suara seseorang?

"Alpaaa.. lo kebiasaan banget yah! Ini udah siang lo bakal telat nanti!"

Gua langsung bangun, lalu noleh kearah sumber suara itu. Gua liat seseorang, seseorang yang gua kenal. Ahh.. gua mungkin salah liat.

"Dek.. ngapain bengong? Sana mandi!"

Tunggu? Gua kucek mata gua, kedipin beberapa kali lalu...

"Hah? Demi apa?" Ucap gua spontan saat liat seorang gadis memakai baju seragam sekolah yang terlihat sangat kucel.

"Nahkan.. sadar juga lo." Dia tertawa aneh.

"Lo..? Ka April?" Tanya gua.

"Eh? Lo bisa liat gua?"

"Hah? Sumpah demi apa? Lo beneran ka April?" Tanya gua ulang.

Dia ngangguk, lalu berjalan mendekat, eh engga deh.. dia melayang lalu duduk mendekat ke gua. Sedangkan gua langsung merapat ke tembok untuk menjauh.

"Dek.. lo beneran? Akhirrrrnya lo bisa liat gua!!!" Katanya antusias.

Sumpah gua masih bingung sama apa yang terjadi! Ka April? Adalah kakak gua yang ehmm.. udah meninggal duatahun yang lalu!

"Ka lo masih hidup?" Tanya gua, degdegan pasti.. tapi apa yang mau ditakutin dia kan kakak gua?

Dia diem, lalu gelengin kepala pelan.

"Lalu...?" Gua mengantungkan ucapan gua, bingung juga.

"Dek, gua gak nyangka setelah sekian lama gua disamping lo dan sekarang lo baru bisa liat gua?"

Rahasia Rosse (END)Where stories live. Discover now