Bab 5

519 33 0
                                    

Rose masih menggantungkan kalimatnya membuat gua dan Daffa semakin penasaran.

"Karena dia apa Rose? Yang jelas kalo ngomong" tanya Daffa.

"Emang nih gantung terus kek sinetron" tambah gua.

"Karena dia hanya ingin mencelakai kamu.," kata si Rose.

"Mencelakai gua maksud lo?" tanya gua dan si Rose ngangguk.

"Cuma si Alpa aja?" tanya si Daffa dan lagi lagi si Rose cuma ngangguk.

"Kenapa gitu?" tanya gua dan dibalas Rose dengan angkatan bahu.

"Gajelas lo sumpah" kesal Daffa lalu duduk dibangkunya.

Gua masih diem dideket si Rose. Kenapa itu kaka kelas mau celakain gua? Salah gua dimana? Apa cuma gara gara kalah tanding aja? Tapi kenapa cuma gua yang diincer kenapa ga si Numat yang waktu itu jadi kapten di time gua?

Gua bingung. Mau percaya omongan Rose atau engga. Tapi kalo omongan si Rose itu bener gimana? Dan juga kalo misalkan gua nolak tawaran itu pasti itu kakak kelas bakal anggap gua payah? Dan besar kemungkinan dia bakan mencelakai gua dalam hal lain.

"Jadi gua harus gimana?" tanya gua sambil narik bangku gua buat sedikit ngedeket ke meja si Rose. Yagila aja kalo gua berdiri terus terusan.

Rose natap gua tanpa ekspresi. "Percuma aku kasih saran kamu ga akan pakai dan bahkan kamu gak percaya kata kata aku."

"Ko lo nuduh gua gitu si?"

"Seperti motormu kemarin. Aku sudah menyarankanmu agar tidak menaiki motor mu itu tapi kenapa masih kau pakai?"

Gua garuk leher gua gugup. "Ya lo ga jelas si. Lagian gua juga ga terjadi apa apa kan"

"Yah jelas. Aku sudah sedikit membetulkannya., karna aku tau kamu gak akan percaya dengan kata kataku"

"Emang motor gua rusak?" tanya gua dan si Rose ngangguk.

"Ko bisa?"

"Bisa saja. Karna kakak kelas tadi yang merusaknya"

"Lo tau dari mana?" tanya gua heran.

"Ga penting aku tau dari mana" ketus Rose.

"Jadi yang gua liat kemaren dirumah gua itu beneran lo?" tanya gua. "Jangan-jangan lo ngikutin gua ya?"

"Iya"

"Iya apaan?"

"Iyah aku ikutin kamu!"

"Berarti bener yang kemaren itu lo kan? Yang ada didepan rumah gua." tuduh gua cepet dan si Rose cuma geleng kepala.

"Ko engga si. Jujur aja si. Itu pasti lo kan yang ada dirumah gua! Jelas-jelas gua liat kalo itu lo.!" tegas gua kesal.

"Nuduh aja!" ketus si Rose.

"Serius deh. Lusa kemarin lo keperumahan Anggrek kan. Nomor 28 yang catnya warna silver!"

"Iyah"

"Tuhkan. Berarti bener itu lo yang dirumah gua!" kesal gua.

"Oh. Bukannya itu rumah orang tua kamu ya?!" Katanya enteng.

Sial. Ngomong sama si Rose emang harus banyak banyak sabar.

Oke jadi misteri tentang motor gua sudah terungkap. Jadi dia bukan pyschopath? Tapi kenapa dia tiba tiba ngilang? Apa bener dia punya ilmu menghilang seperti yang gua pikir?

"Denger ya aku ga ngilang. Tapi aku ngumpet. Gausah mikir aneh tentang aku seolah aku ini bukan manusia!" ketus Rose dan gua cuma nyengir polos sambil garuk pala gua yang gatau kenapa tiba tiba aja gatel.

Rahasia Rosse (END)Where stories live. Discover now