Bab 13

409 22 0
                                    

Apa yang kalian rasakan saat menunggu?

Menunggu suatu hal yang kalian anggap pasti? Tapi.. kalian tidak lupa bukan? bahwa takdir itu bisa berkata lain, yang menimbulkan kenyataan yang tidak sejalan dengan pemikiran.

Menunggu itu tidak enak, kita tidak tau apa yang akan kita dapatkan nanti itu menyenangkan atau tidak. Tapi.. kita terus bersikekeh untuk menunggu.

"Haii.. sory, lama yah?" Seorang gadis datang dan langsung duduk dikursi yang sudah kosong lima belas menit lalu.

Gua tersenyum lebar. "Lama banget, kek nunggu doi peka ahaha.."

Gadis itu tersenyum canggung, gadis yang tak lain adalah Ratu. Rambutnya yang panjang itu ia ikat rapih. Membuat dirinya semakin terlihat elegan.

"Lo ko gak pesen apa-apa?" Tanya Ratu.

"Gua udah pesen ko, buat lo juga udah. cuma belum dianter."

Ratu mengangguk paham. Ia sedikit ragu untuk memulai pembicaraan, bisa gua liat dia terus-terusan lirik kiri-kanan ragu.

"Lo kenapa Rat,? Boleh kita mulai pembicaraannya?" Usul gua, jujur aja gua gak bisa lama-lama karena ayah tadi telpon dia mau ajak gua kerumah kerabat lamanya. Heuuu.., sesibuk itu gua hari ini.

Ratu mengangguk ringan. Dia natap gua sekilas lalu kembali menunduk, memainkan sepatunya gugup.

"Gua.. udah putus." Kata Ratu.

Gua senyum, gua udah duga hal itu. "Teruss?"

"Tapi, Ezra gak terima itu."

"Ezra?"

"Yah, Ezra. Pacar gua."

Gua ngangguk paham. "Apa dia masih cinta sama lo?"

"Engga."

"Terus?"

Ratu sedikit menimang-nimang ucapannya. Keliatan banget dia ragu buat cerita semuanya ke gua.

Gua menghela nafas pelan trus bilang. "Lo udah putusin buat ketemu sama gua, berarti lo udah yakin buat cerita semua sama gua kan? Kenapa sekarang lo malah ragu?"

Ratu noleh, dia natap gua. "Gua ha--"

"Permisi."

Sialan, momen tegang gua diganggu gitu aja sama pelayan yang tiba-tiba datang.

"Maaf ka ganggu, ini pesanannya."

"Iyah. Makasih," kata gua dengan senyum seramah mungkin.

Pelayan itu pergi, gua lanjut natap Ratu yang sibuk memainkan jarinya. Gua tau banget dia lagi gugup.

"Lo kenapa. Rat,?" Tanya gua cepat.

Ratu natap gua lagi. Dia narik nafas dalam lalu menghembuskannya kasar.

"Gua hamil."

"Hah?"

Gua yang terkejut, gatau kenapa spontan gua liat kearah perut si Ratu.

"Sama Ezra?" Tanya gua dan Ratu ngangguk.

"Teruus?"

"Ezra mau tanggung jawab. Jadi dia gamau putus sama gua."

"Lah, bagus dong itu? Trus masalahnya dimana?"

"Iyah, tapi.. gua ga nyaman sama dia."

"Tapi lo cinta sama dia?"

"Banget.,"

Gua diem, gua minum jus mangga pesanan gua untuk sekedar beri jeda buat si Ratu berfikir lagi.

Rahasia Rosse (END)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ