Elang merasa frustasi. Apa selama ini dia salah kira? Atau dia salah perlakuan. Elang tau kalau Salsa baper tapi dia sadar diri gak bisa sama-sama bareng Salsa.

"Sal dengerin gua. Kita beda alam, gua tau lu suka sama gua tapi lu mikir lah hubungan kita gak bakalan bisa diterima sama Tuhan, Sal."

Salsa masih diam, enggan menjawab ucapan Elang.

"Apa perlu gua pergi dari sini supaya otak lu lurus lagi?" tanya Elang lelah.

Salsa membuka pintu kamar dengan mata yang sudah berkaca-kaca "Elang" rengek nya. 

Elang memeluk erat Salsa. Energi yang Elang dapetin banyak banget sampe dia bisa meluk Salsa seerat ini.

"Gua bisa jadi temen yang baik buat lu" 

Salsa nangis sesegukan "Lo sih bikin gue baper mulu jadi gini kan akhirnya" isak Salsa.

Elang gak bisa nyalahin perasaan Salsa karena dia juga turut andil dalam pembentukan rasa yang saat ini Salsa punya. 

Cewek mana coba yang gak baper kalau setiap hari selalu ditemenin, disemangatin apalagi Elang selalu ada buat Salsa dua puluh empat jam jadi wajar aja kalau itu bikin Salsa baper.

"Ya maaf" 

"Jangan pergi" cicit Salsa.

Elang mengangguk nurut dan secara perlahan dirinya kembali tembus tak bisa memeluk erat Salsa yang tampak nya masih ingin dipeluk.

"Janji ya tetep ada disamping gue" pinta Salsa.

Elang tersenyum "Ayo nonton Twice"

Salsa berusaha untuk bisa tersenyum juga karena dia tau di kehidupan kali ini Elang gak bisa asal ngeiyain janji sembarangan.

"Ayo" jawab Salsa menutupi rasa kekecewaan nya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Mamah lebih setuju kamu jujur sama dia. Sekalipun dia gak mau maafin kamu yang penting kamu udah mau jujur sekaligus bertanggung jawab atas kejadian malam itu jadi jangan takut nak. Sebelum semuanya terlambat dan orang lain duluan yang bocorin masalah ini ke dia lebih baik kamu yang jujur duluan" 

Fathur terdiam beberapa menit namun pada akhirnya dia tetap membuat keputusan "Mah, Fathur mau pindah ke Amrik aja. Mamah gak keberatan kan sama keputusan Fathur?"

Fathur lebih milih pindah ke luar negeri dibandingkan harus jujur sama Amanda karena Fathur takut Amanda gak bisa terima kenyataan kalau Bunda kesayangan dia pergi dari dunia karena kecerobohan Fathur waktu itu.

"Kalau emang itu keputusanmu yasudah Mamah dukung. Mamah gak bisa maksain kamu tapi tolong kamu jangan terus kepikiran sama masalah itu biar hati kamu lega"

Fathur mengangguk patuh "Fathur mau mamah diem-diem jangan kasih tau siapapun kalau Fathur mau pindah ke Amrik terutama Syifa"

"Iya sayang" 

Dengan perasaan yang berkecamuk Fathur masuk ke dalam kamar nya mengambil selembar kertas lalu menuliskan kata di dalamnya. 

Sambil menangis Fathur menulis semuanya di dalam surat ini untuk Amanda.

Mungkin Mamah nya benar dia harus kasih tau walaupun pada akhirnya dia tetap kabur dari permasalahan yang sudah pernah dia perbuat

"Satu surat ini gak bakalan cukup buat kasih tau semua nya" Fathur membuang kertas itu sembarangan lalu mengambil kamera dan merekam dirinya yang saat ini sudah bersikap seperti biasa saja. 

Tapi mata gak bisa bohong. Fathur kelihatan sedih banget disini karena emang pada dasar nya dia mengaku salah dan menganggap ini semua karena salah dia.

"Maaf ya Nda. Gua udah banyak kecewain lu. Maaf juga karena udah bikin dunia lu jadi gelap gak karuan kayak gini sekali lagi gua minta maaf sama lu"

Buru-buru Fathur mematikan kamera dan kembali menangis merutuki kebodohan nya yang terlampau bodoh "Harusnya gua tetep buta supaya lu seneng" isak nya.

Fathur kembali keluar dari kamar dan kali ini dirinya berteriak-teriak seperti orang gila.

"Mah, Fathur gak mau punya mata, Fathur harus tebus dosa Fathur Mah"

Fathur panik, nafas nya perlahan sesak "Mah Fathur gak mau mata ini Fathur mau buta lagi Mah" teriak Fathur.

"Astagfirullah sayang istighfar

Fathur masih berteriak histeris "Mah Fathur gak mau ini" Fathur memukul-mukuli kedua kelopak matanya.

"Tolong" teriak Mamah Fathur. 

Seketika pembantu yang ada di rumah menghampiri mereka berdua.

Sebenarnya mereka sudah dengar Fathur yang sedari tadi sudah teriak-teriak di dalam rumah tapi mereka lebih memilih diam karena takut nyonya mereka merasa malu ataupun merasa tersinggung karena kehadiran mereka.

___________________________________

Terimakasih buat kalian yang udah mau baca Love story2.

LOVE STORY 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now