slowmotion | 42. Kabur

535 119 12
                                    

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••

Yena menutup kasar kotak surat di pangkuannya, sambil duduk bersila di atas kasur ia menatap tajam arah pandang ke depan. Deru nafas yang menyiratkan kemarahan keluar jelas dari dirinya.

Berapa banyak rahasia yang masih belum ia ketahui?

Ternyata benar, gadis yang ditemuinya beberapa menit yang lalu adalah putri Tante Soora— bersama Ayah. Putri pertama mereka, yang lahir beberapa bulan sebelum Yena, Choi Arin.

Dan Si kembar? Setelah sekian lama Yena baru mengetahui bahwa mereka bukanlah darah daging Bunda, bukan anak kandung bunda. Sekali lagi itu adalah buah cinta ayahnya bersama Tante Soora. Bisa-bisanya Bunda menyerahkan suaminya pada wanita jalang itu untuk memiliki Si kembar demi kebahagiaan dirinya.

Sungguh, Yena tidak apa jika Bunda berkata jujur, bahwa adiknya tak selamat. Awalnya memang sakit tapi pasti luka itu akan sembuh dengan berjalannya waktu, mengapa Bunda harus berbohong?

Yena marah, karena ini Bunda harus menanggung beban berat di dalam keluarganya sendiri, mengidap kanker bukanlah sesuatu yang biasa saja. Bunda terlalu banyak memikirkan masalah hingga mentalnya jatuh dan dihampiri penyakit ganas.

Sudah sakit keras, Yena menambah penderitaan lagi. Pergi meninggalkan Bunda yang sudah terlanjur sendiri dari awal, membangkang dan melanggar aturan, menciptakan sebuah konflik kecil namun menyakitkan, Bunda tidak kuat. Lalu pergi.

Gadis itu menuruni tangga ke lantai bawah, mendapati Si kembar tengah bermain-main di ruang keluarga. Melihat kehadirannya membuat mereka dengan riang menghampiri Si sulung.

Seketika Yena benci, menatap dingin pada dua bocah tersebut.

Karna mereka kah? Bunda harus melepaskan ayahnya karna mereka?

Cih. Kenapa bukan mereka saja yang mati? Kenapa harus bayi yang berada di dalam perut Bunda?

Kenapa Yena tidak pernah tahu? Padahal dulu bunda terlihat lebih menyayangi Si kembar dibanding dirinya.



"TANTE SOORA GAK JAHAT!! TANTE SOORA BAIK!! KAK YEYEN YANG JAHAT!!!"

Yena berbalik menatap tajam Junhyuk yang baru saja membalas perkataannya dengan marah. Tentu saja, anak mana yang Terima bila seseorang mengatakan ibunya orang jahat. Memang benar ternyata ibu dan anak memiliki ikatan batin yang rapat walaupun mereka jauh. Yena tertawa sarkas. Lantas berjalan perlahan ke arah kakak beradik tersebut, ke arah Junhyuk lebih tepatnya.

SLOWMOTION - Choi Yena [✓]Where stories live. Discover now