slowmotion | 31. Liburan Keluarga

568 121 10
                                    

•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••


"Kotak perkakas jangan lupa dimasukin juga ya, jaga jaga siapa tau nanti mobilnya mogok di jalan." Tante Soora mengingatkan supir Song. Pria paruh baya tersebut mengangguk patuh lantas menyiapkan barang yang diperintahkan.

Sementara itu Si kembar berlarian menuju mobil, sambil berteriak berebut botol minum.

"Junhyuk itu kan punya Jeri yang gambar tayooo!"

"Gamau Junhyuk mau yang gambar tayo!"

"Tapi yang gambar tayo punya Jeri! Punya Junhyuk kan gambarnya Cars!"

Tante Soora berkacak pinggang sambil geleng-geleng kepala, tersenyum pada Si kembar yang ribut.

"Ayo.. Junhyuk sama Jeri gaboleh berantem..., masa mau liburan berantem sih..," ujarnya lembut. Tak lama dua orang remaja muncul dari dalam rumah.

Kalian pasti tahu siapa mereka.

Dan tak jauh berbeda dari Si kembar, dua muda dan mudi itu juga tampak sedang berselisih pendapat.

"Makanya kan gue bilang gausah gede gede kopernya! Kita disana cuman beberapa hari doang lo kayak orang mau pindahan!" Ini si lelaki yang berkomentar. Si gadis yang tengah membawa koper besar nan berat hanya mencibir.

"Suka suka gue lah! Koper koper gue lo juga gamau bantuin bawa kan yaudah sana! Gausah banyak omong!" balasnya sebal.

Hyunsuk berdecak, lalu tangannya terulur merebut koper besar tersebut cepat, "gausah sok sok an ngode! Udah sini biar gue yang bawa! Lo bawa punya gue lebih kecil!"

Yena sontak melepaskan koper besarnya dan menyerahkannya pada Hyunsuk, melihat Hyunsuk dengan kesal berjalan menuju mobil membuatnya tersenyum penuh kemenangan. Lalu menyuruh Bibi Joo membawakan koper milik Hyunsuk. Dengan begitu ia tidak akan membawa apa apa.

Kemudian Ayah Choi datang, dengan langkah gembira memutar-mutarkan kunci mobil di jarinya menghampiri Tante Soora.

"Udah siap semua? Yok berangkat."

"Bibiii nitip kamar Yeyen yah." Yena menyerahkan kunci kamarnya pada Bibi Joo. Beliau tersenyum manis sembari mengusap pucuk kepala gadis itu dan mengangguk.

"Pak Kanggg, Yena nitip mobil Yena ya tolong dicuciinn" Yena beralih pada Pak Kang. Pak Kang tertawa gemas.

"Iya nonn tiap hari juga saya cucikan mobil non Yeyen. Non Yeyen kayaknya bahagia banget mau liburan."

Yena tersenyum malu, "masa sih? Keliatan ya? Hehe."

"Kak Yeyeeennn! Ayok!!" Tiba-tiba Jeri berteriak dari mobil. Yena sedikit tersentak.

"Yeyen berangkat ya Bi, Pak," ucap gadis itu kemudian berlari menuju mobil Ayah.


Tuan Choi yang dermawan. Beliau ikut meliburkan para pelayan dan supir, bahkan tukang kebun di rumah besar. Jadi saat ini yang menyetir mobil adalah Ayah sendiri, Tante Soora duduk di kursi depan bersama Ayah, di kursi tengah ada Si kembar, dan di belakang ada Yena dan Hyunsuk.

Dapat kalian lihat mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Tante Soora dan Ayah mengobrol di depan sana, Junhyuk dan Jeri sedang asyik bermain game di tablet, sedangkan Yena dan Hyunsuk sibuk dengan ponsel mereka.

"Pak, Bapak beli villa baru atau kita pake yang lama?" tanya Tante Soora. Ayah menoleh sekilas.

"Yang lama ya, soalnya yang paling strategis letaknya cuma itu, lagian desanya sedang ga ada pembangunan lagi sampai beberapa tahun kedepan," jelasnya. Tante Soora mengangguk paham.

Hyunsuk yang mendengar pembicaraan tentang villa tadi kemudian menoleh pada Yena di sampingnya.

"Oh disana udah ada villanya?"

Yena mengangguk, "iya. Itu villanya bunda dulu."

Hyunsuk manggut-manggut, "dan.., villanya di.. Desa?" tanyanya lagi. Yena menatap Hyunsuk polos.

"Iya di desa. Villanya tuh modelannya kayak rumah tradisional, soalnya Bunda suka yang tema tema jaman dulu gitu."

Hyunsuk mencebik lalu bergumam pelan, "bobonya di lantai dong.."

"Kalo lo mau bobonya di atas pohon ya gapapa gue ga larang."

Hyunsuk langsung menatap datar gadis itu, ada ada saja Yena ini.


Ada yang tahu kemana tujuan keluarga Choi hari ini?

Benar, liburan kali ini mereka pergi mengunjungi desa Hahoe, yang terletak di sekitar perbukitan di Kota Andong. Di sana ada villa tradisional milik Mendiang Bunda yang dibelikan oleh Ayah sekitar lima tahun yang lalu, saat Yena masih berumur empat belas tahun dan bunda masih mengandung Si kembar. Ya, itulah liburan terakhir keluarga mereka sebelum Bunda meninggal.

Seperti yang dikatakan Yena, Bunda sangat suka dengan hal yang berhubungan dengan Joseon dan kerajaan. Hingga wanita itu membeli sebuah villa lama yang terletak di tengah-tengah desa Hahoe, desa tradisional kesukaannya. Rumah-rumah di sana juga nampak lama dan bernuansa kerajaan.

Desanya dikelilingi oleh perbukitan dan sawah. Saat matahari terbit maka suhu udaranya sangatlah dingin, dan saat hujan turun, ada bau khas tanah basah yang Yena suka.

Ah, Yena jadi rindu Bunda. Terlalu banyak kenangan bersama Bunda di tempat ini.


•••

•••

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••


SLOWMOTION - Choi Yena [✓]Where stories live. Discover now