slowmotion | 22. Bertepuk Sebelah Tangan

680 133 8
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••


"Lo ngapain?"

Hyunsuk tercekat, tak dapat berkata apa apa.

Yena mengerjap gugup, menatap tatapan bodoh Hyunsuk— yang juga tangannya masih menempel pada perutnya.

Perlahan gadis itu menggerakkan tangannya, mengeluarkan tangan kecil Hyunsuk yang masih mematung dari dalam bajunya. Melihat hal tersebut Hyunsuk langsung tersadar.

"So-sori Yen, gue cu-cuma ngolesin obat ke perut lo. Jangan mikir macem-macem," maafnya. Yena berdecih.

"Siapa juga yang mikir macem-macem."

Hyunsuk meneguk salivanya kasar, ia benar-benar gugup sekarang.

"Lo tuh ya..," lanjut Yena membuat Hyunsuk mendongak lagi, "...kemaren jidat sekarang perut. Lo orang kedua yang berani nyentuh gue— setelah Jihoon."

"Tadi gue udah nyuruh Chaewon, dianya malah ninggalin gue. Ya maaf gue udah lancang, harusnya juga ga gue lakuin kan bahaya kalo ada yang liat—"

"Yaudah lah gue juga ga marah," potong Yena datar. Hyunsuk terkesiap.

"Sekali lagi gue minta maaf," ucap Hyunsuk pelan.

"Ngomong maaf lagi gue bacok lo." kini Yena menatap sinis lelaki itu. Hyunsuk tersentak lagi.

"I-iya."

"Gue kenapa tadi?" tanya Yena.

"Lo pingsan di lapangan. Maag lo kambuh, lo belum sarapan kan tadi? Gue liat lo langsung nyelonong ke mobil."

"Ga laper."

Hyunsuk berdecak. "Lo kan tau bakal ada penilaian olahraga? Harusnya lo tetep sarapan walaupun ga laper."

"Ya. Maaf." Yena balas singkat. Malas berdebat, tubuhnya masih lemas dan tak bisa harus berdebat apalagi dengan Hyunsuk. Mendengarnya Hyunsuk menghela nafas.

"Sekarang lo makan. Gue udah pesenin nasi kari di kantin, bentar lagi dianterin."

"Ya."

-

slowmotion

-


SLOWMOTION - Choi Yena [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang